Di Bawah Stana Dalem Sukawati: Pura Kawitan yang Menjaga Denyut Leluhur Sukawati

Pura Kawitan Dalem Sukawati merupakan pura kawitan yang menjadi tempat pemujaan leluhur bagi Keturunan Dalem Sukawati. Pura ini bukan sekadar tempat sembahyang, melainkan tempat kembali untuk mengingat asal-usul, menata batin, dan memperkuat rasa persaudaraan antar keturunan. Di sinilah hubungan antara leluhur dan generasi sekarang terus dijaga dengan penuh rasa hormat.

Pelinggih Ida Bhatara Ratu Anom (kiri) dan Ida Bhatara Agung (kanan) (Sumber Foto: Koleksi Pribadi)

Keberadaan Pura Kawitan Dalem Sukawati tidak dapat dipisahkan dari Babad Dalem Sukawati, yang menjadi pegangan cerita tentang perjalanan leluhur. Dalam babad tersebut, Dalem Sukawati diceritakan sebagai sosok pemimpin yang menata kehidupan dan menjaga keseimbangan wilayah. Kisah ini diwariskan secara turun-temurun, tidak hanya melalui tulisan, tetapi juga melalui cerita lisan yang hidup di tengah keluarga besar Dalem Sukawati.

Kesederhanaan pura ini justru menjadi kekuatannya. Tidak banyak bangunan penunjang, tetapi maknanya terasa dalam. Pura ini mengajarkan bahwa penghormatan kepada leluhur tidak selalu ditunjukkan dengan kemegahan, melainkan dengan ketulusan hati dan kesungguhan dalam menjaga ajaran leluhur.

Bale Pengias (Sumber Foto: Koleksi Pribadi)

Pura Kawitan Dalem Sukawati dibangun sebagai tempat pemujaan yang langsung menghadap ke stana leluhur. Sejak melangkah masuk ke area pura, umat langsung berada di kawasan suci tempat pelinggih Dalem Sukawati berstana. Suasana ini mengajak setiap orang yang datang untuk lebih tenang, fokus, dan tulus dalam bersembahyang. Kesederhanaan tata ruang pura justru membuat maknanya terasa lebih dekat dan mendalam.

Pelinggih utama di Pura Kawitan Dalem Sukawati menjadi pusat pemujaan dan doa. Di hadapan pelinggih inilah keturunan Dalem Sukawati memanjatkan permohonan keselamatan, kesehatan, dan tuntunan hidup. Setiap persembahyangan menjadi pengingat bahwa hidup yang dijalani hari ini tidak terlepas dari jasa dan jalan yang telah dibuka oleh leluhur terdahulu.

Bale Pengaruman (Sumber Foto: Koleksi Pribadi)

Piodalan di Pura Kawitan Dalem Sukawati menjadi waktu yang sangat penting bagi seluruh keturunan. Pada saat inilah keluarga besar berkumpul, saling menyapa, dan bersama-sama mempersembahkan bhakti. Suasana piodalan dipenuhi oleh doa, bau dupa, dan hiasan upacara yang memperkuat rasa kebersamaan. Bagi banyak orang, datang ke piodalan berarti kembali ke asal, mengingat siapa diri kita dan dari mana kita berasal.

Pura ini diempon oleh Keturunan Dalem Sukawati. Para pengempon menjaga pura dengan penuh tanggung jawab, mulai dari persiapan upacara, kebersihan area pura, hingga pelaksanaan piodalan. Semua dilakukan secara gotong royong sebagai wujud bakti kepada leluhur. Peran pengempon bukan hanya menjaga bangunan, tetapi juga menjaga nilai dan ajaran yang diwariskan

Melakukan Persembahyangan (Sumber Foto: Koleksi Pribadi)

Keterlibatan generasi muda dalam kegiatan di pura menjadi bagian penting dari keberlanjutan pura kawitan ini. Melalui keterlibatan tersebut, anak-anak dan remaja belajar tentang tata cara sembahyang, makna upacara, serta pentingnya menjaga hubungan dengan leluhur. Dengan cara inilah nilai-nilai Dalem Sukawati terus hidup dan tidak terputus oleh waktu.

Di tengah kehidupan yang terus berubah, Pura Kawitan Dalem Sukawati tetap menjadi tempat untuk menenangkan diri dan menguatkan batin. Banyak keturunan datang tidak hanya saat piodalan, tetapi juga pada hari-hari biasa untuk bersembahyang dan memohon tuntunan. Keheningan pura memberi ruang untuk merenung dan memperbaiki diri.

Pura Kawitan Dalem Sukawati mengajarkan bahwa warisan leluhur bukan hanya bangunan suci, tetapi juga cara hidup. Selama pura ini dirawat, didoakan, dan dijaga bersama, selama itu pula ajaran leluhur Dalem Sukawati akan terus menuntun langkah keturunannya dari generasi ke generasi.