Pura Punduk Dawa: Perpaduan Arsitektur Modern dan Tradisional Bali yang Menakjubkan di Klungkung

Pura Penataran Agung Catur Parahyangan Ratu Pasek Punduk Dawa Linggih Ida Betara Mpu Gana atau yang lebih dikenal dengan Pura Punduk Dawa merupakan sebuah pura yang terletak di Dusun Punduk Dawa, Desa Pesinggahan, Kecamatan Dawan, Klungkung, Bali. Pura Punduk Dawa merupakan perwujudan sempurna antara arsitektur modern dan seni tradisional Bali, menciptakan tempat suci yang indah dan penuh makna spiritual. Ukiran tradisional Bali yang menghiasi sudut pura memperkuat nuansa sakral dan taksu Pura ini

Oct 21, 2024 - 10:00
Oct 21, 2024 - 21:38
Pura Punduk Dawa: Perpaduan Arsitektur Modern dan Tradisional Bali yang Menakjubkan di Klungkung
Pura Penataran Agung Catur Parahyangan Ratu Pasek Linggih Ida Bhatara Mpu Ghana (Sumber Foto : Koleksi Pribadi)
Pura Punduk Dawa: Perpaduan Arsitektur Modern dan Tradisional Bali yang Menakjubkan di Klungkung

Pura Punduk Dawa memiliki sejarah yang cukup kompleks. Awal pendiriannya berkaitan dengan permasalahan yang terjadi di Pura Dasar Bhuana, Gelgel, Klungkung. Permasalahan ini bermula ketika seorang sulinggih dari warga Pasek tidak diizinkan untuk mapuja di Bale Gajah pura tersebut, yang kemudian memicu ketidakpuasan dari warga Pasek. Sebagai respons, organisasi Maha Gotra Pasek Sanak Sapta Rsi (MGPSSR) memutuskan untuk mendak, atau memindahkan, Ida Bhatara Mpu Gana dari Pura Dasar Bhuwana ke Pura Catur Lawa Ratu Pasek Besakih, dan akhirnya menetapkannya di Pura Ratu Pasek Punduk Dawa. Meskipun demikian, polemik ini masih menjadi kontroversi hingga saat ini.

Terlepas dari kontroversi tersebut, pembangunan Pura Punduk Dawa resmi dimulai pada 13 Desember 2016 dan hingga kini masih terus berlanjut. Pura ini terletak di di Dusun Punduk Dawa, Desa Pesinggahan, Kecamatan Dawan, Klungkung, Bali.

Pura ini dibangun dengan memperhatikan berbagai aspek, seperti kenyamanan, estetika, dan yang terpenting, menjaga taksu atau aura spiritual pura. Saat ini, pembangunan Pura Punduk Dawa hampir selesai, dengan berbagai fasilitas yang telah berfungsi dengan baik, seperti lift, ruang peristirahatan, dan toilet. Area utama seperti Penataran, Bale Gong, Wantilan, serta tempat persembahyangan juga telah tertata rapi dan bersih, memberikan kenyamanan bagi umat yang bersembahyang di pura ini.

 

Area Penataran (Sumber Foto : Koleksi Pribadi)

Daya tarik utama Pura Punduk Dawa terletak pada perpaduan arsitektur modern dengan sentuhan seni tradisional Bali yang tetap terjaga dengan indah. Setiap sudut pura ini dirancang dengan presisi, menampilkan detail artistik yang memukau dan mengundang kekaguman.

Penggunaan batuan basalt berwarna abu-abu pada sebagian besar struktur bangunan menciptakan kesan kokoh dan kuat, sekaligus mencerminkan stabilitas yang penting bagi bangunan suci. Meskipun terlihat kuat, batu basalt juga memancarkan nuansa alami dan elegan, menciptakan harmoni yang mengesankan antara kekuatan fisik dan keindahan estetika.

Di sisi lain, batu padas yang disusun dalam pola abstrak namun tetap estetis menghiasi beberapa bagian pura, menambah dimensi visual yang dinamis. Permukaan batu padas memberikan kesan kuat namun tidak monoton, menjadikan Pura Punduk Dawa sebagai perpaduan yang sempurna antara modernitas dan tradisi.

Tak ketinggalan, ukiran tradisional Bali yang dipahat dengan teliti menghiasi setiap sudut bangunan utama, seperti Pelinggih, Wantilan, Bale Gong, hingga ornamen dekoratif lainnya. Ukiran-ukiran ini bukan hanya sebagai elemen hiasan, tetapi juga sarat dengan nilai-nilai spiritual dan filosofi Hindu-Bali yang dalam. Meski arsitektur modern diintegrasikan dengan rapi, seni tradisional Bali tetap menjadi roh utama yang dijaga dengan penuh penghormatan.

Perpaduan harmonis antara arsitektur modern dan seni tradisional Bali menjadikan Pura Punduk Dawa tidak hanya sebagai tempat suci, tetapi juga sebagai ikon budaya yang mengundang banyak perhatian. Keindahannya mampu menggetarkan hati, sekaligus menegaskan posisi Pura Punduk Dawa sebagai salah satu warisan budaya yang tetap lestari di tengah arus perkembangan zaman.

 

Bagian Bawah Pura Punduk Dawa (Sumber Foto : Koleksi Pribadi)

Padatnya jumlah semeton Pasek yang bersembahyang di Pura Punduk Dawa telah mendorong desain pura ini untuk mengutamakan kenyamanan bagi seluruh umat. Salah satu fasilitas yang menjadi daya tarik unik dan jarang ditemukan di pura lain adalah lift dengan kapasitas hingga 20 orang, yang memudahkan para pemedek menuju area utama persembahyangan di bagian atas pura. Lift ini dirancang dengan fokus khusus pada lansia, penyandang disabilitas, serta para pemangku dan sulinggih, namun tetap dapat digunakan oleh semua pemedek. Kehadiran fasilitas ini tidak hanya memberikan kemudahan luar biasa, terutama mengingat ketinggian pura yang mungkin menjadi tantangan bagi mereka dengan keterbatasan fisik, tetapi juga menjadi simbol perhatian terhadap inklusivitas bagi seluruh umat yang ingin bersembahyang dengan nyaman.

Selain itu, fasilitas kamar mandi di Pura Punduk Dawa juga patut diapresiasi. Meskipun sering kali dipadati oleh pemedek, kebersihan kamar mandi atau WC yang tersedia tetap terjaga dengan baik. Pura ini menyediakan WC di beberapa lokasi strategis, memudahkan akses bagi pemedek tanpa harus berjalan jauh. Keberadaan fasilitas-fasilitas ini mencerminkan bagaimana Pura Punduk Dawa tidak hanya memprioritaskan aspek spiritual, tetapi juga kenyamanan umat dalam melaksanakan persembahyangan, menjadikannya sebuah tempat suci yang modern dan ramah bagi seluruh lapisan masyarakat.

 

Area Utama Mandala (Sumber Foto : Koleksi Pribadi)

Pura Punduk Dawa bukan hanya tempat suci tetapi juga ikon budaya yang memadukan arsitektur modern dengan seni tradisional khas Bali. Terlepas dari alasan dibangunnya Pura ini yang masih menjadi kontroversi, Pura ini sangat unik sebab dilengkapi dengan fasilitas modern seperti lift dan ruang fungsional yang dapat digunakan untuk berkegiatan budaya serta beristirahat menjadikan tempat persembahyangan yang nyaman bagi semua kalangan. Pura ini juga menjadi perwujudan solidaritas umat Hindu khususnya semeton Pasek yang ada di seluruh daerah Bali. Dengan menjaga taksu spiritual dan mengintegrasikan keindahan estetika, Pura Punduk Dawa tidak hanya menjadi simbol spiritual yang penting bagi umat, tetapi juga warisan budaya yang lestari di tengah perkembangan zaman.