Keindahan Taman Kunang-Kunang Desa Taro,Gianyar
Desa taro merupakan desa dengan surga tersembunyi baik flora maupun fauna yang beragam salah satunya adanya kunang-kunang yang merupakan hewan langkah karena harus disesuaikan dengan lingkungan dan keadaan suhu alam sekitar. Adanya taman kunang-kunang menambah salah satu destinasi Desa Taro
Kunang-kunang serangga ini sekarang mungkin hanya dapat dilihat pada buku-buku dongeng atau film kartun anak karena jarang untuk menemukan serangga ini.Serangga ini banyak di daerah tropis yang lembab dan basah, makanan dari hewan ini adalah cacing,siput kecil,daun,dan serangga lainnya. Namun akibat dari pestisida dan cuaca yang tidak menentu membuat hewan ini populasi semakin menurun tiap tahunnya.
Walaupun seranggga ini sulit untuk ditemukan bukan berarti tidak dapat ditemukan. Kunang-kunang dapat dijumpai pada Gang Taro Kaja, Desa Taro, Tegallalang, Kab. Gianyar, Bali, Indonesia.Alam Bali yang kaya akan flora dan fauna tidak luput dengan serangga ini . Bali memiliki alam yang masih asri sehingga hewan yang bahkan dikategorikan punah masih betah untuk tinggal di Bali.
Halaman Utama Taman Kunang-Kunang (Sumber Foto : Koleksi Redaksi)
Pengembangan kunang-kunang dilakukan di desa taro yang tempatnya tidak jauh dari Pura Gunung Raung. Penangkaran kunang-kunang ini juga menunjang untuk keseimbangan ekosistem dan pengembangan ilmu dibidang pertanian dan lingkungan hidup.Selain menangkarkan kunang-kunang warga dan petani local juga wajib membuat lingkungan yang organik dan bebas pestisida berhubung kunang-kunang sangat gampang punah apabila berhubungan dengan bahan kimia seperti pestisida.
Kunang-Kunang Siang Hari (Sumber Foto : Koleksi Redaksi)
Desa Taro juga menawarkan berbagai macam hal yang menarik selain alamnya yang asri dan memiiliki kelap-kelip kunang-kunang yang menawan wisatawan tidak dibuat bosan karena banyak aktivitas menarik yang dapat dilakukan di Desa Taro. Taman kunang-kunang juga menawarkan melihat langsung pertanian organik yang dilakukan untuk menjaga persawahan dan perairan sekitar daerah penangkaran kunang-kunang bebas bahan pestisida. Selain melihat pertanian yang organic dan masih tergolong tradisinal, pengunjung juga bisa melakukan foto di banyak area foto yang menarik dan fotogenic, sehingga walaupun di siang hari yang dimana pengunjung tidak dapat melihat kuanang-kunang pengunjung dapat menikmati alam Desa Taro yang masih asri dan hijau. Setelah lelah menyusuri daerah persawahan dan perut terasa lapar pengunjung dapat mengunjungi tempat makan di taman kunang-kunang, pengunjung dapat menikmati makanan tradisional seperti singkong dan kopi khas bali.Jika ingiin melihat kunang-kunang di malam hari tentu saja pengunjung dapat memilih untuk menginap. Penginapan yang ada pada taman kunang-kunang juga menawarkan beberapa acara seperti tracking sehingga tidak hanya seputaran taman kunang-kunang saja namun bisa merasakan keindahan Desa Taro seutuhnya .Selain alam ada juga adapula kelas membuat jamu yang tentu saja menarik wisatawan , minuman tradisional khas Indonesia ini sudah jarang untuk dicicipi karena perkembangan zaman yang serba instan.
Kunang-Kunang Malam Hari (Sumber Foto : Koleksi Redaksi)
Selain melihat kunang-kunang ternyata Desa Taro menyimpan surga yang tersembunyi serta banyak ilmu pengetahuan yang dapat dibawa pulang pengunjung selain memori yang indah mengenai tempat yang menjadi surga tersembunyi dan rumah bagi kelap-kelip lampu dari kunang-kunang-kunang.
0