Pura Dalem Gandamayu, Pura Dalem Brahmana Keturunan Dang Hyang Dwijendra
Pura Dalem Gandamayu adalah salah satu pura yang terletak di Desa Gelgel, Klungkung, Bali. Pura ini memiliki makna dan sejarah yang sangat penting dalam kehidupan spiritual masyarakat Bali. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang Pura Dalem Gandamayu dan hubungannya dengan tokoh Ida Dang Hyang Dwijendra.
Pura merupakan sebuah tempat yang disucikan oleh umat Hindu Bali yang digunakan sebagai tempat melaksanakan kegiatan sembahyang/pemujaan kepada Tuhan Yang Maha Esa/Ida Sang Hyang Widhi Wasa dengan segala manifestasi-Nya. Sehingga, pura merupakan pusat peribadatan dan kegiatan upacara keagamaan bagi umat Hindu di Bali.
Pulau Bali yang dikenal dengan sebutan pulau seribu pura, keberadaan pura-puranya dapat dibedakan berdasarkan fungsi dan tingkatannya. Berdasarkan fungsinya, pura merupakan tempat suci untuk memuja Ida Sang Hyang Widhi Wasa dalam Wujud Manifestasi Keagungan Tuhan yang berbeda, seperti Pura Desa sebagai tempat pemujaan Keagungan Tuhan sebagai Pencipta Alam Semesta, Pura Puseh sebagai tempat pemujaan Keagungan Tuhan sebagai Pemelihara Alam Semesta, dan Pura Dalem sebagai tempat pemujaan Keagungan Tuhan sebagai Pelebur Alam Semesta. Berdasarkan tingkatannya, pura dibedakan menjadi 5 tingkatan, yaitu Pura Kahyangan Jagat, Pura Dang Kahyangan, Pura Kahyangan Tiga, Pura Swagina, dan Pura Leluhur. Meskipun setiap pura memiliki fungsi dan tingkatan yang berbeda, namun semuanya memiliki tujuan yang sama, yaitu sebagai tempat suci untuk memuja Ida Sang Hyang Widhi Wasa, para Maha Rsi dan para leluhur masing-masing umat Hindu di Bali.
Pura Dalem Gandamayu merupakan pura yang terletak di Desa Adat Gelgel, Kecamatan Klungkung, Kabupaten Klungkung. Dari segi fungsinya, Pura Dalem Gandamayu merupakan Pura Dalem sebagai tempat pemujaan Keagungan Tuhan sebagai Pelebur Alam Semesta serta menjadi pusatnya Pura Dalem bagi Brahmana keturunan Dang Hyang Dwijendra. Dari segi tingkatannya, Pura Dalem Gandamayu merupakan Pura Dang Kahyangan karena dibangun oleh Ida Dang Hyang Dwijendra. Pura Dalem Gandamayu merupakan pura ke-24 dari sejarah perjalanan dharmayatra Dang Hyang Dwijendra pada masa kejayaan Kerajaan Bali. Piodalan di pura ini jatuh pada Anggara Kliwon Kulantir.
Ida Dang Hyang Dwijendra adalah seorang Maha Rsi atau Pendeta Suci yang hidup pada abad ke-14. Beliau dikenal sebagai tokoh yang sangat berpengaruh dalam perkembangan Agama Hindu di Bali. Beliau juga dikenal dengan sebutan Dang Hyang Nirartha atau Ida Bhatara Sakti Wawu Rauh. Melalui perjalanan dharmayatranya, beliau menyebarkan ajaran Agama Hindu dan membangun pura-pura suci yang masih ada hingga saat ini.
Pura Dalem Gandamayu berkaitan erat dengan sejarah perjalanan dharmayatra seorang Maha Rsi Dang Hyang Dwijendra ke Bali pada masa menjelang runtuhnya Kerajaan Majapahit. Menurut cerita yang disampaikan oleh pangempon Pura Dalem Gandamayu, yaitu Ida Aji Mangku Ida Bagus Oka Gunastawa, Pura Dalem Gandamayu dibangun oleh Dang Hyang Dwijendra tahun Masehi 1476 atau Icaka 1398. Pura ini awalnya berada di Majapahit (Wilatikta), Jawa Timur. Namun, saat pemerintahan Raja Dalem Waturenggong, seusai beliau disucikan (upacara mabersih) dan dikukuhkan menjadi seorang pendeta (Bhagawan) oleh Ida Dang Hyang Dwijendra, Dalem Waturenggong meminta kepada Ida Dang Hyang Dwijendra untuk memohon agar Ida Bhatara yang berstana di Pura Dalem Gandamayu Majapahit berkenan juga berstana di Bali. Atas permintaan Dalem Waturenggong tersebut, dengan kemampuan meditasi Dang Hyang Dwijendra akhirnya didapatkan petunjuk suatu tempat yang bersinar dan berbau harum yang menjadi tempat diperkenankannya membangun Pura Dalem Gandamayu. Sesuai dengan petunjuk niskala yang diwahyukan kepada Ida Danghyang Dwijendra, Pura Dalem Gandamayu pun dibangun disebuah tempat bersinar dan berbau harum, di mana lokasi tanahnya diapit oleh dua buah sungai (teledu nginyah) di wilayah Desa Adat Gelgel, Kecamatan Klungkung, Kabupaten Klungkung.
Pelinggih-pelinggih di Pura Dalem Gandamayu (Sumber: Koleksi Penulis)
Seperti pura-pura pada umumnya di Pulau Bali, Pura Dalem Gandamayu juga terdiri dari 3 bagian, yaitu Nista Mandala, Madya Mandala, dan Utama Mandala. Pada bagian Nista Mandala terdapat apit surang, sementara pada bagian Madya Mandala terdapat bangunan Bale Pesanean dan Wantilan. Di bagian Utama Mandala, terdapat 7 pelinggih suci dan 2 bangunan suci yang masing-masing memiliki fungsi yang berbeda, yakni Pelinggih Pesamuan, Pelinggih Bale Ongkara, Pelinggih Sanggaran Agung, Pelinggih Bhatara-Bhatara Dalem Gandamayu, Pelinggih Pesimpangan Rare, Pelinggih Anglurah Agung, Pelinggih Panggungan, Bale Pesanthian, dan Bale Pawedan.
- Pelinggih Pesamuan adalah pelinggih tempat parum (rapat) Dang Hyang Dwijendra yang beraliran Siwa dan Dang Hyang Astapaka yang beraliran Buddha.
- Pelinggih Bale Ongkara adalah pelinggih untuk memohon pengetahuan.
- Pelinggih Sanggaran Agung adalah pelinggih untuk memuja Ida Sang Hyang Widhi Wasa.
- Pelinggih Bhatara-Bhatara Gandamayu adalah pelinggih untuk memuja Siwa.
- Pelinggih Pesimpangan Rare adalah pelinggih untuk memohon keturunan.
- Pelinggih Anglurah Agung adalah pelinggih pengabih (penjaga) Pura Dalem Gandamayu.
- Panggungan adalah pelinggih tempat meletakkan upakara saat piodalan.
- Bale Pesanthian adalah tempat untuk mewirama.
- Bale Pawedan sebagai tempat Ida Pedanda melakukan pemujaan.
Pada hari-hari tertentu, Pura Dalem Gandamayu menjadi tempat penyelenggaraan upacara keagamaan. Umat Hindu keturunan Dang Hyang Dwijendra dari berbagai penjuru Bali akan datang ke pura ini untuk bersembahyang dan memohon berkah kepada Ida Dang Hyang Dwijendra. Upacara yang diselenggarakan di pura ini juga menjadi ajang kebersamaan dan solidaritas antarumat Hindu.
Selanjutnya, Mangku Pura Dalem Gandamayu juga menyampaikan bahwa bagi keturunan Ida Dang Hyang Dwijendra yang melupakan keberadaan Pura Dalem Gandamayu, akan dihadapkan dengan kesakitan dan kesengsaraan. Menurut ajaran yang diwarisi secara turun-temurun, hubungan spiritual dengan pura dianggap sebagai fondasi kesejahteraan dan keharmonisan bagi setiap keturunan yang bersumber dari Ida Dang Hyang Dwijendra.
Pentingnya menjaga dan menghormati Pura Dalem Gandamayu tidak hanya sebatas kewajiban keagamaan, melainkan juga sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur yang berharga. Kesengsaraan yang mungkin dialami oleh mereka yang lalai terhadap keberadaan pura ini diyakini sebagai akibat dari ketidakseimbangan spiritual yang dapat mempengaruhi kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, masyarakat yang memiliki garis keturunan Ida Dang Hyang Dwijendra diyakinkan bahwa menjaga dan menghormati Pura Dalem Gandamayu adalah langkah krusial untuk mencapai kehidupan yang sejahtera dan harmonis.