Pura Trate Bang: Pura yang memiliki Tirta yang Memiliki Rasa yang Unik dan Harum Belerang

Pura Terate Bang adalah salah satu pura di Bali yang terletak di kawasan Bedugul, tepatnya di dalam area Kebun Raya Eka Karya. Pura ini dikenal karena keunikan suasananya yang diselimuti oleh aroma belerang dari sumber air panas yang dipercaya sebagai manifestasi Dewa Agni, dewa api dalam kepercayaan Hindu Bali. Menurut cerita dari lontar Kuttara Kanda Dewa Purana Bangsul, pura ini didirikan setelah kedatangan Ida Rsi Madura, seorang resi yang mendapat wahyu untuk datang ke Bali karena situasi di pulau tersebut sedang tidak stabil.

Oct 24, 2024 - 18:00
Oct 22, 2024 - 21:15
Pura Trate Bang: Pura yang memiliki Tirta yang Memiliki Rasa yang Unik dan Harum Belerang
Pura Trate Bang (Sumber Foto : Koleksi Pribadi)

Pura ini memiliki sejarah, Nama "Tratai Bang" diambil dari simbol teratai merah, yang melambangkan Dewa Brahma atau Agni. Di pura ini, penggunaan warna merah sebagai simbol pemujaan terhadap Dewa Agni sangat dominan. Kehadiran Pura Terate Bang tidak terlepas dari peran penting seorang sosok suci bernama Ida Maharsi Madura. Beliau dipercaya melakukan pemujaan kepada Dewa Brahma dan Dewi Saraswati di kawasan Danau Beratan. Pura ini menjadi tempat penting bagi umat Hindu di Bali, khususnya dalam penghormatan kepada kekuatan penciptaan dan pengetahuan yang dilambangkan oleh kedua dewa tersebut. Upaya pemujaan ini menjadi bagian dari sejarah spiritual pura yang sangat dihormati hingga kini. Adanya daya tarik pada pura tersebut yaitu ada 4 bangunan utama yang terdiri dari Pelinggih Gedong, Bale Penegtegan, Padmasana, dan Piyasan. Tidak hanya itu Pura Trate Bang memiliki bau khas yaitu belerang yang berasal dari batu belerang disekitar pura. Disekitaran pura terdapat hutan yang lebat dan asri karena Pura Trate Bang berada di dalam Kebun Raya Eka Arya, yang menjadikan hutan disekiar tetap terjaga. Adapun hewan yang tinggal di hutan sekitaran Pura yaitu monyet, monyet monyet disana pun masih terjaga dikarenakan badan monyet tersebut besar besar dan sehat. 

Salah satu daya tarik utama Pura Trate Bang adalah arsitekturnya yang memukau. Pura ini dibangun dengan gaya tradisional Bali yang kaya akan detail ornamen. Setiap elemen dari pura ini, mulai dari gapura, candi bentar, hingga meru (menara bertingkat) dihiasi dengan ukiran-ukiran yang sarat makna filosofis. Ornamen yang menghiasi Pura Trate Bang biasanya berupa motif alam, hewan mitologis, dan simbol-simbol suci agama Hindu. Ukiran ini mencerminkan hubungan harmonis antara manusia, alam, dan Tuhan.

Candi Bentar Pura Trate Bang (Sumber Foto : Koleksi Pribadi)

Pura ini sering dikunjungi oleh masyarakat lokal yang ingin berdoa atau melaksanakan upacara keagamaan, terutama pada hari-hari besar keagamaan Hindu. Meski pura ini berada di dalam area wisata, kesakralan tempat ini tetap terjaga dengan baik, di mana pengunjung diminta untuk menjaga sopan santun dan menghormati aturan yang berlaku saat berada di area pura. Tidak dikenakan biaya masuk ketika kita hanya bersembahyang di Pura Trate Bang, jika anda ingin merasakan keindahan Kebun Raya akan dikenakan 20 ribu untuk orang dewasa (lokal).

Selain keindahan bangunan pura dan alam disekitar pura, terdapat ciri khas yang terdapat pada tirta yang hanya dapat di temukan di Pura Trate Bang. Tirta yang dimaksud di bagi menjadi dua yaitu tirta pengelukatan dan Tirta Maha Merta Panca Rasa. Tirta pemelukatan adalah tirta yang di gunakan dalam kegiatan persembahyangan sehari hari, sedangkan Tirta Maha Merta panca Rasa adalah tirta yang memiliki 5 rasa yaitu asam, asin,manis, pait dan gurih. Tirta Maha Merta Panca Rasa juga di yakinin berkhasiat mampu menyembuhkan penyakit nonmedis dan penyucian diri​

Utama Mandala (Sumber Foto : Koleksi Pribadi)

Keunikan dari pura ini terlihat dalam tata cara pelaksanaan upacara keagamaannya. Tidak diperbolehkannya penggunaan binatang berkaki empat untuk upacara, yang digantikan dengan binatang berkaki dua seperti ayam dan bebek. Ini berbeda dengan kebanyakan pura lain di Bali yang menggunakan hewan seperti sapi atau kambing. Pura Trate Bang di Kebun Raya Bedugul bukan hanya tempat pemujaan, tetapi juga merupakan simbol kekayaan budaya dan spiritual Bali. Dengan keunikan arsitekturnya, lokasinya yang indah, serta fungsinya yang sakral, Pura Trate Bang menjadi salah satu tempat yang harus dikunjungi bagi siapa saja yang ingin memahami lebih dalam tentang kekayaan budaya dan spiritual Pulau Dewata. Keberadaan pura ini di tengah kebun raya yang asri menambah daya tarik tersendiri, di mana pengunjung dapat merasakan ketenangan alam sekaligus kekuatan spiritual yang memancar dari Pura Trate Bang.