Menelusuri Keunikan Tradisi Ngerebek Desa adat Kukuh

Tradisi ngerebek merupakan sebuah tradisi unik yang ada di Desa adat Kukuh, yang memiliki makna bagi masyarakat kukuh sebagai rasa syukur dan sukacita

Aug 17, 2025 - 08:45
Aug 17, 2025 - 12:11
Menelusuri Keunikan Tradisi Ngerebek Desa adat Kukuh

Desa adat Kukuh, sebuah kawasan yang terletak di pedalaman Bali, tepatnya di kecamatan marga, kabupaten Tabanan yang  menyimpan keberagaman budaya dan tradisi. Salah satu tradisi yang mencolok dan menarik perhatian adalah tradisi ngerebek, sebuah upacara adat yang diwarisi secara turun-temurun. Tradisi ini bukan hanya menjadi bagian penting dalam sejarah desa, tetapi juga mencerminkan kehidupan masyarakat yang masih memegang teguh nilai-nilai tradisional.

Ngerebek secara bahasa sejatinya adalah greget, namun maknanya bagi masyarakat kukuh adalah rasa syukur dan sukacita karena tradisi dapat terus dilakukan. Tradisi ngerebek dilakukan oleh masyarakat kukuh pada saat ada kelahiran baru, piodalan (ulang tahun pura) atau pesta pernikahan. Tradisi ngerebek juga dilakukan pada saat Anggara Kasih Medangsia atau seminggu setelah hari raya Galungan dan kuningan dilaksanakan.

Sebelum tradisi ngerebek dilakukan, krama melakukan mepeed gebongan yang diiringi patapakan barong ket dan barong landung yang tersebar di masing-masing banjar adat. Tradisi Ngerebek ini sudah harus selesai diantara pertemuan siang dan malam atau sandikala, karena masyarakat meyakini bahwa nantinya diniskala juga akan melakukan penangkilan.

Ngerebek di acara Piodalan (Sumber Photo : koleksi redaksi)

Prosesi ngerebek dimulai dengan persiapan komunitas, yang dimana masyarakat setempat akan berkumpul dengan semangat gotong royong untuk membantu persiapan, mulai dari memasang hiasan disekitar tempat yang akan di lakukan acara ngerebek hingga menyusun pertunjukan seni tradisional yang akan memeriahkan acara.

Pada saat acara ngerebek, masyarakat mengenakan pakaian adat khas Bali dengan hiasan yang mencolok. Tidak lupa juga, mereka membawa alat musik tradisional seperti gamelan dan menari dengan gerakan yang energetik. Prosesi ini sering disertai dengan tradisi melempar beras kunyit sebagai simbol keberuntungan.

Tradisi ngerebek, ini diikuti oleh semua masyarakat mulai dari anak-anak hingga dewasa, semua ikut berpartisipasi dalam tradisi ngerebek.

Ngerebek di acara Piodalan (Sumber Photo : koleksi redaksi)

Meskipun Desa Adat Kukuh berusaha mempertahankan tradisi ngerebek, pengaruh modernisasi dan perubahan sosial tidak dapat dihindari. Tantangan untuk melestarikan warisan budaya tradisional dalam menghadapi era modern menjadi sebuah perjuangan yang harus diatasi dengan bijaksana.

Ngerebek bukan hanya berdampak positif pada masyarakat lokal, tetapi juga menjadi daya tarik bagi pariwisata budaya. Wisatawan yang tertarik dengan keunikan tradisi lokal sering datang untuk menyaksikan dan ikut berpartisipasi dalam upacara ngerebek. Hal ini memberikan peluang ekonomi tambahan bagi Desa Adat Kukuh.

Dengan menjelajahi tradisi ngerebek di Desa Adat Kukuh, kita juga dapat menyaksikan betapa berharga warisan budaya yang  menjadi perekat yang kuat bagi suatu komunitas. Sebuah perjalanan ke desa ini bukan hanya menyuguhkan panorama alam yang indah, tetapi juga menghadirkan pengalaman mendalam tentang kekayaan budaya yang perlu dilestarikan untuk generasi mendatang.