Primadona Bangsawan Terdahulu: Mengenal Kain Prada, Karakteristik, dan Kegunaannya
Mengenal betapa indahnya Kain Prada sebagai salah satu kain yang paling diminati oleh para bangsawan terdahulu karena kesan mewah dan karakteristik kuat yang diberikan. Mari cari tau asal usul, cara pembuatan, ragam corak, dan kegunaan kain prada.
Bali sebagai pulau yang sangat identik dengan seni dan kearifan lokalnya yang melimpah, memiliki segudang warisan baik karya seni, ilmu, bangunan bersejarah, hingga busana adat. Busana adat sendiri tidak lepas dari andil kain yang beragam jenisnya, sejarah, dan kegunaannya pun berbeda-beda. Setiap motif pada kain akan memberikan kesan dan makna tersendiri. Dahulu, kain lembaran adalah busana utama Masyarakat Bali karena belum masifnya pakaian konvensional yang sudah dijahit seperti sekarang ini. Hal itu menyebabkan masyarakat sangat memperhatikan jenis kain yang digunakan agar peruntukannya sesuai di berbagai situasi.
Salah satu kain tradisional Bali adalah Kain Prada. Kata “Prada” berasal dari Bahasa Sansekerta yang berarti pemberian untuk anak laki-laki. Sedangkan pada Bahasa Jawa Kuno berarti emas. Jadi, prada adalah sebuah cara membuat pola kain dengan emas dalam bentuk lapisan. Dahulunya pembuatan kain prada ini menggunakan emas asli. Namun, kini pembuatan kain prada menggunakan pewarna emas sintetis.
Ragam Corak Kain Prada (Sumber Photo: Koleksi Pribadi)
Seperti kain-kain lainnya, kain prada memiliki corak, karakteristik, dan makna tersendiri. Ragam Hias Bali yang digunakan dalam kain prada seperti keketusan, pepatran, kekarangan, dan pewayangan. Selain itu, ragam hias yang biasanya juga digoreskan, yaitu bentuk bunga teratai, tetumbuhan, burung, dan bentuk swastika. Kain prada warnanya sangat kontras dan kelihatan cukup meriah namun tetap memiliki karakteristik yang kuat.
Proses pembuatan kain prada dimulai dari membuat sketsa motif kain yang diinginkan. Setelah sketsa motif terbentuk, sketsa tersebut akan diberi lem khusus untuk merekatkan warna nantinya. Karena pembuatan kain prada masa kini cenderung menggunakan bahan sintetis, maka bahan utama yang digunakan adalah pasta dan bubuk prada. Pasta prada cukup diencerkan dengan air hingga mencapai kekentalan yang pas, lalu aplikasikan pada motif sketsa dengan bantuan canting batik, lalu keringkan dan setrika agar warna emas pada kain makin terlihat menyala.
Kain Prada Sebagai Langse Bale (Sumber Photo: Koleksi Pribadi)
Karena seluruh corak motifnya berwarna emas, kesan yang ditonjolkan adalah kesan mewah dan meriah. Maka tidak heran kalau dahulu, kain prada ini menjadi salah satu kain yang paling diminati oleh kaum bangsawan yang biasanya tinggal di kerajaan. Kini, kain prada masih sangat sering digunakan. Biasanya kain prada digunakan sebagai kain utama dalam busana tari, busana acara adat besar seperti pernikahan ataupun mesangih, sebagai hiasan pada sanggah, bale, dan bangunan lainnya pada saat hari raya besar seperti Galungan dan Kuningan.
Bukankah sangat indah warisan budaya kita yang satu ini? Terlihat amat megah. Setiap motifnya menggambarkan kisah-kisah warisan leluhur serta keindahan alam bumi ini. Sebagai generasi muda, kita harus bisa melestarikan apa yang telah diwariskan pada kita. Agar keunikan dan pesona kain prada masih bisa dinikmati oleh generasi selanjutnya.
