Mengenal Lebih Jauh Taman Ujung Kerajaan Karangasem

Taman Ujung atau Taman Sukasada merupakan sebuah taman di banjar Ujung, desa Tumbu, Karangasem, Bali. Taman ini terletak sekitar 5 km di sebelah tenggara kota Amlapura. Taman Ujung Karangasem, Bali pernah hancur lantaran letusan Gunung Agung. Sempat terbengkalai, sampai akhirnya tahun 2003 wisatawan dapat menikmati kembali keindahan Taman Ujung.

Sep 30, 2023 - 04:59
Sep 30, 2023 - 01:17
Mengenal Lebih Jauh Taman Ujung Kerajaan Karangasem
Kompleks Istana dengan Sentuhan Belanda (Sumber: Koleksi Penulis)

Ada banyak taman cantik peninggalan Kerajaan Krangasem di Bali. Selain tirta Gangga, ada juga Taman Sukasada atau biasa yang disebut Taman Ujung. Taman Ujung atau Taman Sukasada merupakan sebuah taman di banjar Ujung, desa Tumbu, Karangasem, Bali. Taman ini terletak sekitar 5 km di sebelah tenggara kota Amlapura. Taman Ujung Karangasem, Bali pernah hancur lantaran letusan Gunung Agung. Sempat terbengkalai, sampai akhirnya tahun 2003 wisatawan dapat menikmati kembali keindahan Taman Ujung.

Di awal pembangunan, luas Taman Ujung ini mencapai 400 hektar, tetapi sayangnya sekarang telah terjadi pengurangan luas lahan sehingga hanya menjadi 10 hektar. Tanah di Taman Ujung kebanyakan dibagi kepada masyarakat saat masa land reform. Sekarang taman ini merupakan milik keluarga Puri Karangasem. Meskipun begitu, wisatawan boleh mengunjunginya.

Pemandangan Taman Ujung Karangasem  Bali (Sumber: Koleksi Penulis)

Taman Ujung Karangasem dibangun pada tahun 1909 oleh Raja Karangasem I Gusti Bagus Jelantik, yang bergelar Anak Agung Agung Anglurah Ketut Karangasem atas prakarsa Anak Agung Anglurah. Arsiteknya adalah orang Belanda bernama Van Den Hentz dan seorang arsitektur Tiongkok bernama Loto Ang. Kedua arsitektur ini diperintahkan oleh Raja Karangasem untuk mengembangkan Kolam Dirah menjadi tempat peristirahatan Raja Karangasem, pembangunan tempat peristirahatan raja ini juga dibantu oleh arsitek lokal yang berasal dari Kerajaan Karangasem. Taman Ujung pada hakikatnya merupakan proyek pengembangan dari Kolam Dirah yang telah dibangun pada tahun 1901. Kolam Dirah dibangun untuk dijadikan tempat peristirahatan Raja Karangasem. Kolam Dirah mempunyai arti yaitu kolam tempat pembuangan bagi orang-orang yang menguasai ilmu hitam.

Pembangunan Taman Ujung selesai pada tahun 1921. Pada tahun 1937, Taman Ujung Karangasem diresmikan dengan sebuah prasasti marmer yang ditulisi naskah dalam aksara Latin dan Bali serta dua bahasa, yaitu Melayu dan Bali. Taman Ujung Karangasem Bali atau turis lebih sering menyebutnya sebagai Taman Ujung Water Palace. Taman ini memiliki keunikan pada arsitektur bangunannya yang merupakan perpaduan antara gaya Eropa dengan Bali sehingga ampak indah.

Beberapa hal lainnya yang menjadi daya tarik Taman Ujung Bali sebagai tempat wisata adalah puing-puing bangunan yang tidak tertata tetapi mampu menambah nilai estetika dan menjadi daya tarik tersendiri. Terdapat tiga kolam ikan di taman ini yang masing-masing sangat luas. Ketiga kolam ini berada dalam satu tempat, hanya letak kolamnya yang dipisah-pisah. Satu kolam berada di bagian Selatan dan dua kolam lainnya terletak di bagian utara.

Bale Bengong Tanpa Dinding (Sumber: Koleksi Penulis)

Di tengah kolam bagian Selatan, terdapat sebuah bangunan yang berada di Tengah kolam, yaitu Bale Bengong yang tidak menggunakan dinding. Kolam yang berada di utara memiliki luas yang lebih besar dibandingkan dengan kolam yang berada di selatan. Di tengah-tengah kolam di bagian utara, terdapat jembatan yang digunakan untuk melintasi kolam. Di tengah kolam yang dihubungkan oleh jembatan itu terdapat sebuah bangunan yang dulunya digunakan sebagai tempat peristirahatan Raja Karangasem. Masyarakat setempat menyebutnya Istana Gantung karena bangunannya terlihat menggantung.

Selain itu, terdapat sisa bangunan tanpa atap yang menjadi spot foto favorit dengan latar laut biru yang indah. Hal yang menarik perhatian di Taman Ujung itu sendiri ialah terdapat bangunan yang serupa reruntuhan tanpa atap yang berada di atas ketinggian bukit. Namun, untuk sampai di pelataran bangunan, pengunjung harus menapaki kurang lebih 100 anak tangga lebih dulu.

Taman Ujung ini menjadi salah satu destinasi wisata yang dipilih oleh para wisatawan, baik domestik maupun mancanegara karena memiliki harga tiket yang sangat terjangkau. Harga tiket masuknya dikenakan biaya 10 ribu rupiah. Taman Ujung ini dibuka setiap hari mulai pukul 07.00 hingga 19.00 WITA sehingga pengunjung memiliki waktu yang cukup panjang untuk menikmati kawasan wisata ini. Beberapa aktifitas yang dapat dilakukan di taman ujung ini adalah berfoto di tengah taman air dan keindahan bangunan arsitektur Eropa - Bali, wisatawan lokal juga dapat bermain rekreasi air, bersantai di bale, dan melihat sejarah kerajaan Taman Ujung Karangasem.

Arsitektur dari istana peristirahatan Raja Karangasem Bali ini sangat unik karena merupakan penggabungan dari arsitektur Eropa zaman pertengahan dan arsitektur Bali. Tak hanya itu, pengunjung dapat melihat keindahan pemandangan yang ditawarkan oleh wisata Taman Ujung Karangasem dari atas bangunan pilar tanpa atap. Di arah tenggara, pengunjung dapat melihat lautan biru dan Pantai Ujung, sedangkan di bagian timur, pengunjung dapat menikmati pesona dan keunikan dari arsitektur Taman Ujung ini. Pada bagian timur atas, pengunjung dapat melihat Bukit Bisbis yang merupakan sebuah bukit hijau yang indah.