Pura Taman Sari Mengwi, Tempat Spiritual Memohon Kesembuhan dan Keturunan
Pura Taman Sari Mengwi, salah satu tempat suci yang terletak di Desa Mengwi, Kabupaten Badung, Bali. Pura Taman Sari memiliki sejarah panjang dan menjadi salah satu tempat yang penting bagi umat Hindu di Bali. Pura ini merupakan tempat yang sarat dengan makna spiritual bagi masyarakat setempat dan menjadi tujuan utama bagi orang yang ingin memohon kesembuhan dan keturunan.
Perjalanan Dang Hyang Dwijendra ke Bali pada abad ke-14 meninggalkan jejak hampir di seluruh Bali, termasuk pura yang masih digunakan oleh umat Hindu Bali hingga saat ini. Pura-pura ini memiliki beragam fungsi dan keunikan tersendiri. Pura Dang Kahyangan Taman Sari Mengwi merupakan salah satu jejak peninggalan Dang Hyang Dwijendra di Desa Mengwi. Pura Dang Kahyangan Taman Sari Mengwi adalah tempat stana Ida Bhatara memuja Ida Sang Hyang Widhi oleh keturunan dari Ida Bhatara Dang Hyang Dwijendra/Ida Bhatara Dang Hyang Nirartha.
Pura Taman Sari Mengwi terletak di Jalan Gunung Batur, Banjar Alangkajeng, Desa Mengwi, dan berada di sebelah selatan Pura Taman Ayun. Pura Taman Sari ini berbatasan dengan Sungai Taman Ayun di sebelah timur, rumah penduduk di sebelah utara dan selatan, serta di sebelah barat pura adalah akses jalan. Pura Taman Sari merupakan pura ke-9 dari kisah perjalanan Ida Bhatara Dang Hyang Dwijendra dan sudah ada sejak tahun Saka 1411 (tahun 1498 M).
Menurut Pustaka Dharmayatra Dang Hyang Dwijendra atau Dwijendra Tattwa, sejarah Pura Taman Sari Mengwi dimulai setelah Dang Hyang Dwijendra melanjutkan perjalanan dari Desa Mundeh kemudian menuju ke arah timur laut. Dalam perjalanannya, beliau menemukan sebuah sungai yang di sebelah baratnya terdapat wulakan (sumber air) yang airnya sangat jernih, suci, menyejukkan, serta di sekitar wulakan tersebut ditumbuhi berbagai macam bunga yang wanginya memenuhi hidung. Karena tempatnya sejuk dan rindang, akhirnya Dang Hyang Dwijendra melakukan Yoga Samadhi yang diiringi oleh puja mantra utama kepada Sang Pencipta. Setelah melakukan Yoga Samadhi, akhirnya Dang Hyang Dwijendra menamakan tempat tersebut dengan nama Pura Taman Sari dan sumber mata air yang ditemukan beliau dinamakan Pura Wulakan. Pura Wulakan merupakan bagian dari Pura Taman Sari dan berada tepat di belakang pura tersebut.
Pura Wulakan di Pura Taman Sari Mengwi (Sumber: Koleksi Penulis)
Saat ini, Pura Wulakan berfungsi sebagai tempat pesucian memuja Ida Sang Hyang Widhi oleh keturunan Ida Bhatara Dang Hyang Nirartha/Ida Bhatara Dang Hyang Dwijendra ketika piodalan. Selain berfungsi sebagai tempat pesucian Ida Bhatara, masyarakat setempat percaya bahwa pura ini memiliki energi spiritual yang kuat dan menjadi tempat memohon kesembuhan bagi umat yang sedang sakit, khususnya untuk penyakit non medis. Ritual memohon kesembuhan ini dilakukan dengan cara melukat, yaitu mandi suci dengan tirta yang bersumber dari wulakan (mata air) yang ada di bawah pohon beringin yang diyakini dapat membersihkan energi negatif.
Pura Wulakan ini bukan hanya tempat orang memohon kesembuhan, terutama untuk penyakit non-medis, tetapi juga tempat yang banyak dikunjungi oleh pasangan yang menginginkan keturunan. Pasangan yang kesulitan memiliki keturunan sering datang ke pura ini untuk melukat. Umat yang ingin melukat di Pura Wulakan ini hanya perlu membawa banten pejati alit. Pengelukatan dilakukan di area luar Pura Wulakan atau di jaba sisi Pura Wulakan. Umat dapat melakukan persembahyangan di Pura Taman Sari setelah melakukan pengelukatan.
Selain sebagai tempat memohon kesembuhan dan keturunan, Pura Taman Sari juga memiliki arsitektur yang khas dan indah. Pura ini didesain dengan gaya arsitektur Bali klasik yang memadukan elemen-elemen tradisional dengan sentuhan artistik yang elegan. Bangunan-bangunan pura terbuat dari batu alam yang dipahat dengan detail dan dihiasi dengan ukiran-ukiran yang indah.
Pohon Beringin di Pura Taman Sari Mengwi (Sumber: Koleksi Penulis)
Selain keindahan arsitektur, Pura Taman Sari Mengwi juga dikelilingi oleh alam yang mempesona. Di sekitar pura terdapat pepohonan yang rindang. Pohon-pohon tersebut memberikan suasana yang sejuk dan teduh, menciptakan lingkungan yang nyaman dan tenang bagi para pengunjung. Suasana yang tenang dan spiritual pura ini menciptakan atmosfer yang ideal untuk meditasi dan refleksi.
Pura Taman Sari Mengwi juga memiliki pohon beringin yang menjadi salah satu daya tariknya. Pohon beringin ini telah berusia ratusan tahun, memiliki ukuran yang besar, dan menjulang tinggi. Pohon beringin dianggap suci dan dihormati dalam kepercayaan Hindu di Bali, dan sering dijadikan tempat untuk melakukan upacara dan persembahan. Keberadaan pohon beringin ini juga menambah suasana sakral dan keagungan dari pura, serta memberikan kesan alami dan harmonis dalam desain arsitektur Pura.
Pura Taman Sari Mengwi adalah tempat yang patut dikunjungi bagi siapa pun yang tertarik dengan budaya dan spiritual Bali. Dengan kekayaan sejarahnya, keindahan arsitektur tradisionalnya, kekuatan spiritualnya, pura ini menawarkan pengalaman yang tak terlupakan bagi para pengunjung.