Keunikan dan Keindahan Seni Lukis Gaya Batuan

Dengan keunikan seni lukisnya, desa Batuan telah menjadi pusat seni di Bali sejak zaman kerajaan. Kesenian ini, awalnya dimaksudkan untuk persembahan dalam berbagai ritual adat dan keagamaan.

Apr 24, 2025 - 06:00
Apr 23, 2025 - 21:24
Keunikan dan Keindahan Seni Lukis Gaya Batuan
Museum Seni Batuan (Sumber Foto : Koleksi Redaksi)

Pulau Bali, tempat di mana keindahan alam dan kekayaan seni membentuk, harmoni yang tak terlupakan. Kita akan menjelajahi seni lukis batuan di Museum Seni Batuan, sebuah tempat yang menyimpan sejarah jejak seni lukis unik di Desa Batuan.

Dengan keunikan seni lukisnya, desa Batuan telah menjadi pusat seni di Bali sejak zaman kerajaan. Kesenian ini, awalnya dimaksudkan untuk persembahan dalam berbagai ritual adat dan keagamaan. Seni ini mulai dikenal secara luas pada tahun 1930-an, Antropolog terkenal seperti Margaret Mead dan Gregory Bateson meminta anak-anak Desa Batuan untuk menggambarkan pengalaman mereka melalui lukisan, yang akhirnya mengungkapkan nuansa magis dan kaya cerita.

Lukisan-lukisan Batuan cenderung mengangkat tema-tema cerita rakyat, pewayangan (Mahabharata dan Ramayana), kehidupan sehari-hari, dan acara adat/agama. Meskipun seni lukis Batuan mengikuti perkembangan zaman dengan memasukkan elemen-elemen kontemporer seperti pesawat terbang dan mobil, teknik tradisional yang digunakan untuk membuat seni ini tetap dijunjung tinggi.

Untuk melihat berbagai karya mengenai seni lukis gaya batuan ini kita dapat pergi ke Museum Batuan. Museum ini, berlokasi di Provinsi Bali Kabupaten Gianyar, Sukawati, Batuan, Museum ini memiliki koleksi luar biasa berupa lukisan lama dan baru, termasuk karya-karya berharga seperti, Lukisan Tarian Barong, dan Lukisan Nawa Dewata. Dengan tiket masuk yang terjangkau yakni Rp. 50,000 per orang, pengunjung dapat menjelajahi fasilitas unik seperti ruang pameran tetap, perpustakaan, dan tempat penyimpanan koleksi.

Lukisan Nawa Dewata (Sumber Foto : Koleksi Redaksi)

Pada awalnya Seni Lukis Gaya Batuan mengangkat tema nilai-nilai riligius mitologi tradisional dan seiring berjalannya zaman, tema-tema dari Seni Lukis Gaya Batuan mengalami penambahan tema yaitu penggambaran kehidupan bermasyarakat Bali dan tema umum lainnya. Dalam hal komunitas, para pelukis Batuan mendirikan perkumpulan yang diberi nama “Baturulangun” yang kurang lebih beranggotakan 80-an orang seniman pelukis dari berbagai generasi. Tujuan dibentuknya perkumpulan pelukis ini adalah untuk mewadahi para pelukis Batuan dalam berkarya, menjaga, melestarikan dan melanjutkan warisan dari leluhur yaitu warisan budaya Seni Lukis Gaya Batuan yang telah ditransformasikan secara lintas generasi.

Terdapat beberapa teknik yang digunakan dalam seni lukis gaya batuan ini, diantaranya adalah, Nyeket yaitu Pembuatan pola dari pensil yang dilakukan oleh pelukis. Nyawi yaitu Mempertegas sket/garis menggunakan drawing pen. Ngucek/Ngabur yaitu Memisahkan bagian atas dan bawah menggunakan warna sehinga terkesan seperti 3D (3 Dimensi). Manyunan/Sigar Mangsi yaitu Proses gradasi dari terang ke gelap dan semakin gelap pada lukisan. Setelah itu tahapan diulang kembali dari proses Nyawi, Ngucek/Ngabur, dan Manyunan/Sigar Mangsi untuk lebih mempertegas bagian anatomi serta motif dari lukisan.

Lukisan Batuan Modern (Sumber Foto : Koleksi Redaksi)

Seni lukis gaya batuan bukan sekadar karya seni visual, melainkan kumpulan nilai-nilai mendalam dan warisan budaya yang menggambarkan kekayaan tradisi suatu komunitas. Dalam corak, warna, dan tema-temanya, lukisan gaya batuan menjadi penjaga sejarah dan identitas, berperan dalam fungsi sosial adat, ritual, dan upacara ngayah. Pelestarian seni ini menjadi semakin penting di era modern, di mana upaya menjaga teknik melukis khas, motif tradisional, dan simbol-simbol menjadi landasan untuk mempertahankan keberlanjutan warisan seni. Museum seni, seperti Museum Batuan, memainkan peran utama dalam memelihara seni ini, menjadi wadah penyimpanan dan pendidikan bagi generasi muda. Meskipun dihadapkan pada tantangan zaman, harapannya adalah dengan usaha pelestarian yang berkelanjutan, seni lukis gaya batuan dapat terus berkembang, menginspirasi, dan mempertahankan daya tariknya di tengah masyarakat lokal dan dunia, menjadi warisan berharga yang dijaga untuk generasi mendatang.