Loloh Don Temen: Obat Tradisional Mujarab Khas Bali Untuk Atasi Panas Dalam dan Sariawan
Usadha Bali adalah metode pengobatan tradisional yang diwariskan secara turun-temurun di Bali. Beragam jenis pengobatan dibahas lengkap, tak terkecuali pengobatan untuk penyakit umum seperti Panas Dalam dan Sariawan. Ramuan herbal yang berasal dari alam, Loloh Don Temen menjadi racikan jitu meredakan Panas Dalam maupun Sariawan. Sensasi rasa Tis (sejuk) di perut akan terasa setelah meneguknya.
Bali sudah dikenal sebagai daerah dengan adat budaya kentalnya yang diwariskan oleh leluhur secara turun temurun. Tak hanya itu, metode pengobatan tradisional, Usadha Bali juga masih dipegang teguh serta dilestarikan hingga saat ini. Salah satunya adalah Don Temen atau dikenal juga dengan sebutan Daun Ungu. Don dalam Bahasa Bali berarti daun, dimana Don Temen merupakan bahan dasar dari pembuatan Loloh Don Temen dalam Usadha Bali.
Don Temen adalah tumbuhan yang kadang dijumpai di pekarangan rumah masyarakat di Bali. Karena sudah sejak lama tumbuhan ini menjadi tumbuhan herbal yang diwariskan turun temurun. Tumbuhan ini dapat tumbuh hingga setinggi tiga meter dan menghasilkan daun yang lebat berwarna ungu. Don Temen sering disebut tumbuhan Daun Ungu dalam Bahasa Indonesia.
Pohon Don Temen (Sumber Photo : Koleksi Redaksi)
Don Temen atau dengan nama latin Graphyllum pictum ternyata memiliki kandungan senyawa saponin, tanin, alkaloid, flavonoid, serta glikosida. Selain itu, Don Temen juga mengandung kadar antioksidan yang tinggi, sehingga dapat meningkatkan Kesehatan organ penceranaan. Hal ini disebabkan karena senyawa ini berperan penting dalam pelunakan feses sehingga lebih mudah dikeluarkan.
Kandungan Flavonoid pada Don Temen dapat meredakan peradangan dan rasa nyeri yang dialami. Don Temen juga mengandung ekstrak etanol yang bersifat antiradang dan antinyeri. Oleh karena itu, Don Temen mampu meringankan gejala wasir yang seringkali disebabkan oleh peradangan pada pembuluh vena di sekitar anus. Sifat antiradang ini juga dapat digunakan untuk meredakan bisul yang diderita.
Don Temen juga mengandung tanin dan flavonoid yang juga efektif mencegah bakteri Streptococcus mutans. Bakteri ini lah yang menjadi salah satu pemicu terjadinya plak pada gigi. Dengan adanya tanin dan flavonoid dalam kandungan Don Temen, terbentuknya asam dari makanan-makanan manis dapat dicegah oleh kedua zat tersebut, sehingga pertumbuhan plak pada gigi dapat diredam dengan baik.
Senyawa lainnya yang terkandung dalam Don Temen yaitu fitosterol. Fitosterol adalah senyawa yang dapat berperan dalam menurunkan kadar penyerapan kolesterol akibat mengonsumsi makanan-makanan berlemak. Kolesterol yang tinggi dapat menyebabkan bahaya bagi tubuh, karena dapat memicu beragam penyakit yang ditandai dengan mudah lelah, rasa nyeri, kesemutan pada tangan maupun kaki, hingga munculnya pertumbuhan lemak di bawah kulit.
Don Temen Yang Digunakan (Sumber Photo : Koleksi Redaksi)
Untuk mengatasi Panas Dalam dan Sariawan, Don Temen dapat dijadikan Loloh Don Temen yang memiliki banyak khasiat. Hal ini memungkinkan karena Don Temen mengandung zat-zat aktif yang berkhasiat bagi tubuh. Loloh Don Temen sering menjadi opsi yang disarankan oleh para ahli Usadha Bali kepada pasien pengobatan tradisional yang mengeluhkan Panas Dalam ataupun Sariawan. Pasien yang datang kepada ahli Usadha Bali seringkali merupakan masyrakat yang kurang cocok mengkonsumsi obat-obatan kimia. Pasien biasanya mempunyai keluhan bagian dalam perut yang sakit dan tidak enak badan.
Loloh Don Temen telah menjadi obat tradisional yang diwariskan secara turun temurun dan dipercaya oleh masyarakat Bali. Meski saat ini tak banyak dijumpai tanaman Don Temen di beberapa tempat, Loloh Don Temen tetap menjadi primadona dikala mengalami Panas Dalam dan tidak enak badan. Cara membuatnya pun terbilang simpel dan tidak membutuhkan alat-alat khusus untuk meracik Loloh Don Temen ini.
Alat yang perlu disiapkan diantaranya adalah sebuah wadah yang digunakan untuk menampung air siap minum seperti baskom, kemudian saringan yang digunakan untuk menyaring ampas daun, serta gelas untuk menuang Loloh Don Temen yang sudah siap nantinya. Sementara bahan-bahan yang perlu disiapkan diantaranya adalah Don Temen atau Daun Ungu, air mineral, garam, dan Asam Jawa. Untuk membuat segelas Loloh Don Temen dengan takaran kurang lebih 500 mililiter, diperlukan sebanyak 500 ml air mineral, 10 sampai 15 lembar Don Temen, setengah sendok teh garam, dan dua biji Asam Jawa. Untuk menghasilkan khasiat maksimal dari Loloh Don Temen, gunakan daun yang tidak terlalu tua namun juga tidak terlalu muda.
Cara membuatnya tidak begitu sulit, tetapi takaran racikan perlu diperhatikan agar mendapatkan khasiat maksimal serta rasa yang nikmat. Setelah menyiapkan semua alat-alat dan bahan, Langkah pertama adalah memisahkan Daun Temen dari tangkainya. Setelah itu, cuci bersih daun lalu letakkan pada wadah baskom yang telah disiapkan. Langkah kedua, tambahkan air sebanayak 500 ml pada setiap 10 sampai 15 Don Temen yang telah dicuci bersih. Ketiga, bejek-bejek atau remas Don Temen menggunakan tangan. Lakukan proses ini hingga Don Temen hancur menjadi kecil dan mengeluarkan sari-sari berwarna ungu kehijauan bercampur dengan air mineral. Apabila sudah cukup berwarna, saring ramuan dan tuangkan ke wadah gelas yang sudah disiapkan.
Proses Peremasan Don Temen (Sumber Photo : Koleksi Redaksi)
Rasa asli ramuan awal ini akan terasa sedikit sepet, dan untuk menetralkan rasa ini, dapat menggunakan sejumput garam kurang lebih setengah sendok teh. Setelah rasa netral, tambahkan sedikit Lunak atau sering dikenal dengan Asam Jawa sesuai selera. Dengan demikian, Loloh Don Temen sudah siap dinikmati. Loloh Don Temen akan terasa segar dengan sedikit rasa asam yang berasal dari Asam Jawa. Setelah diminum, sensasi Tis (sejuk) di perut akan langsung terasa dan bagi pengidap Sariawan, rasa perih di mulut juga kunjung mereda. Asam Jawa yang terkandung pada Loloh Don Temen juga turut membantu dalam proses pencernaan. Itulah sebabnya Loloh Don Temen sering dianjurkan oleh ahli Usadha Bali untuk mengatasi Panas Dalam dan Sariawan.
Metode pengobatan tradisional seperti ini tidak boleh dianggap remeh, karena bahan-bahan yang digunakan selalu berasal dari alam tanpa tambahan bahan kimia yang kadang beresiko penggunannya. Usadha Bali adalah harta berharga yang memuat ilmu pengetahuan penting yang harus terus dilestarikan karena dengan adanya metode penngobatan tradisional, dapat membuka kesempatan penemuan obat-obatan modern di masa depan.