Kebangkitan Lakshmi: Dewi Kemakmuran Ilahi

Kebangkitan Dewi Laksmi, Sang Dewi Kemakmuran yang muncul dari samudra yang dalam, bernama Samudra Manthan. Dewi Laksmi muncul dari proses pengadukan lautan, melibatkan para dewa dan ashura yang saling berseteru memperebutkan Tirta Amerta. Dewi Laksmi keluar dari samudra dengan keanggunan dan kecantikan yang luar biasa, dan menjadi Istri Sang Dewa Wisnu

Jul 2, 2025 - 08:59
Nov 13, 2024 - 18:40
Kebangkitan Lakshmi: Dewi Kemakmuran Ilahi
Sumber: Koleksi Pribadi

Rsi Durwasa (sumber: Koleksi Pribadi)

Berawal dari Rsi Durwasa yang merupakan seorang pertapa suci yang terkenal dengan sifat pemarah dan sering mengutuk. Kutukan Rsi Durwasa dikenal dengan sebutan Shapa atau kutukan yang menghancurkan. Manusia dan para Dewa menghormati Rsi Durwasa untuk menghindari kutukannya. Di tengah perjalanan, Rsi Durwata bertemu dengan Dewa Indra. Rsi Durwata kemudian memberikan karangan bunga yang dibawanya kepada Dewa Indra. Dewa Indra menerima karangan bunga tersebut dan meletakkannya di gading Gajah Airawata.

Setelah diletakkan di atas gading Gajah Airawata, Gajah Airawata merasa terganggu dengan bau bunga tersebut dan kemudian melemparkan keranjang bunga dan menginjak-injaknya dengan kakinya, hal ini membuat Rsi Durwata marah karena bunga tersebut merupakan tempat tinggal Sri (keberuntungan) dan harus diperlakukan dengan hormat. Rsi Durvasa berubah menjadi wujud aslinya dan mengutuk dewa Indra dan semua dewa untuk kehilangan semua kekuatan, energi dan keberuntungan. Karena kekuatannya hilang, Indra takut Mahabali atau Bali yang merupakan Raja Asura (raksasa) akan menyerang Nirwana, sehingga Indra meminta bantuan Dewa Wisnu.

Para Dewa Meminta Pertolongan kepada Dewa Wisnu (sumber: Koleksi Pribadi)

Kedatangan Dewa Indra diketahui oleh Dewa Wisnu dan menyampaikan kepada Dewa Indra bahwa, kekuatan dan keabadian para Dewa akan kembali setelah meminum Tirta Amerta di Ksheerasagara (Samudera Susu) dan dapat diperoleh dengan mengaduk lautan. Dewa Visnu memimpin para dewa dan asura untuk melilitkan Naga raksasa Basuki di sekitar Gunung Mandara, dan kemudian memindahkan gunung tersebut ke samudra, sebagai tongkat pengaduk. Untuk mencegah Gunung Mandara tenggelam, Wisnu menjelma menjadi Kurma, kura-kura raksasa untuk menopang Gunung Mandara. Wisnu memerintahkan para asura untuk memegang bagian dasar tubuhnya, sementara para dewa memegang bagian ekornya. Akibatnya, para asura terkena racun yang keluar dari mulut Basuki. Namun demikian, para dewa dan para asura bekerja sama untuk menarik tubuh Basuki dengan gerakan seperti menarik tambang, untuk mengguncang gunung Mandara, sehingga samudera susu pun teraduk.

Dari campuran ini muncullah racun berbahaya yang disebut Halahala. Racun ini sangat berbahaya sehingga dapat menghancurkan alam semesta. Wisnu membujuk Dewa Siwa untuk membantu, sehingga Siwa menelan racun tersebut dan menyelamatkan alam semesta. Istri Siwa, Dewi Parwati, membantu menekan leher Siwa untuk mencegah racun tersebut keluar. Karena itu, leher Siwa membiru, sehingga Siwa dijuluki Nilakanta (dari bahasa Sansekerta: nila = biru; kantha = leher).

  Dewi Laksmi Muncul dari Samudera Manthan (Sumber: Koleksi Pribadi)

Ketika proses pengadukan mencapai puncaknya, Dewi Lakshmi, yang dikenal sebagai Dewi Kekayaan dan Kemakmuran, muncul. Dia muncul dengan keanggunan dan keindahan yang luar biasa. Lakshmi digambarkan sedang duduk di atas bunga teratai yang sedang mekar, sebuah simbol kemurnian dan spiritualitas. Dewi Lakshmi memiliki 4 tangan yang mana dari keempat tangan tersebut, ada beberapa atribut yang dibawa, antara lain Teratai sebagai Simbol kemurnian dan keindahan serta penyebaran berkah dan kemakmuran, Cawan atau Bejana Kekayaan sebagai Simbol kemurahan hati dan kelimpahan yang diberikan kepada umat manusia, Permata dan Koin sebagai Simbol kekayaan dan kemakmuran materi. Hal ini menunjukkan kemampuan Dewi Lakshmi untuk memberikan kesejahteraan finansial dan materi. Dan Dua Tangan (terkadang kosong) pada beberapa gambar. Dua tangan mungkin kosong atau memegang benda lain, seperti benih atau patung, melambangkan kesuburan dan panen.

Dalam beberapa versi cerita, Dewi Laksmi sering digambarkan bersinar dengan emas. Hal ini menggambarkan kemurnian, kekayaan dan kemakmuran yang dibawa oleh sang dewi. Cahaya keemasannya melambangkan kemurnian dan cahaya ilahi, serta hubungan yang erat antara kekayaan material dan spiritual. Warna emas juga sering dikaitkan dengan kelimpahan dan kemuliaan, yang sesuai dengan peran Lakshmi sebagai dewi kekayaan dan keberuntungan.

 Dewi Laksmi Menjadi Istri Dewa Wisnu (Sumber: Koleksi Pribadi)

Dan setelah kemunculan Dewi Laksmi, ia menjadi istri dari salah satu Dewa Tri Murti, yaitu Dewa Wisnu. Dewa Wisnu yang dikenal sebagai pelindung dan pemelihara alam semesta, menerima Dewi Laksmi sebagai istri dan pasangan hidupnya. Dewa Wisnu dikenal sebagai Dewa yang melindungi dunia dari kekacauan dan kehancuran. Dia sering turun ke dunia dalam berbagai inkarnasi (avatara) untuk menyelamatkan manusia dari kejahatan. Sebagai dewi yang melambangkan kekayaan, Lakshmi memilih Wisnu karena dianggap sebagai pelindung utama yang dapat menjaga dan melindungi kemakmuran dan kekayaan yang dibawanya. Wisnu sebagai suami Lakshmi juga mencerminkan integrasi aspek material dan spiritual dalam kehidupan. Dalam tradisi Hindu, pencapaian kemakmuran tidak hanya diukur dari kekayaan materi, tetapi juga dari pencapaian spiritual dan kedamaian. Dengan menggabungkan kekayaan materi yang dilambangkan oleh Lakshmi dengan pelindung dharma yang dilakukan oleh Wisnu, pernikahan mereka menunjukkan kesatuan antara aspek materi dan spiritual dalam kehidupan.

Files