Pura Dang Khayangan Botoh, Awal Mula Pertemuan Manik Angkeran dengan Naga Basuki
Pura Dang Kahyangan Botoh, merupakan tempat suci untuk Ida Bhatara Dang Hyang Manik Angkeran. Meskipun namanya sering disalahartikan karena nama "Botoh" nya, pura ini memiliki nilai sejarah dan spiritual yang dalam. Setelah terbengkalai selama 350 tahun, pura ini direnovasi pada tahun 2001 dan kini menjadi pusat kegiatan ritual dan spiritual. Berbagai upacara, termasuk melukat, diadakan di pura ini, menarik pengunjung yang ingin mencari berkah dan pengalaman spiritual yang mendalam.

Pulau Bali, selain terkenal dengan keindahan alam dan budayanya, juga merupakan tempat suci yang kaya akan situs-situs spiritual yang sakral. Salah satu pura yang menyimpan cerita penuh nilai sejarah dan spiritual adalah Pura Dang Kahyangan Botoh, yang terletak di kawasan Tukad Melangit, Panjer, Denpasar. Meskipun namanya terkadang menimbulkan kesalahpahaman sebagai pura bagi para penjudi, tempat ini justru adalah pura untuk persemayaman Ida Bhatara Dang Hyang Manik Angkeran, putra dari tokoh suci Dang Hyang Sidimantra.
Kata “Botoh” dalam bahasa Bali sering kali dihubungkan dengan kegiatan perjudian, namun dalam konteks Pura Botoh, makna ini sama sekali tidak berhubungan. Pura Dang Kahyangan Botoh adalah situs suci yang terkait dengan kisah perjalanan spiritual Dang Hyang Manik Angkeran dalam pertemuannya dengan Naga Basuki, makhluk mitologi yang dipercaya sebagai simbol kekayaan dan kebijaksanaan. Makna spiritual ini jauh lebih mendalam daripada sekadar interpretasi harfiah kata “Botoh”.
Gerbang utama Pura Dang Khayangan Botoh (Sumber: Koleksi Pribadi)
Pura Dang Kahyangan Botoh memiliki sejarah panjang, bahkan sempat terbengkalai selama sekitar 350 tahun. Pura ini dulunya hanya berupa Gegumuk, namun pada tahun 2001, pura ini direnovasi dan beberapa pelinggih dibangun dengan restu dari Ida Pedanda Rsi Agung Pinatih. Pura Botoh mendapat perhatian khusus dari pihak pemerintah untuk dilakukan restorasi dan perawatan. Pemerintah setempat bersama masyarakat secara rutin mengadakan kegiatan gotong royong dan ritual pemeliharaan, sehingga pada purnama ketiga tahun 2002, dilaksanakan upacara pemelaspasan dan pengenteg linggih,"
Menurut Jro Mangku Istri Pura Botoh, A.A. Ayu Setianingsih, pura ini adalah tempat bersemayamnya Ida Bhatara Dang Hyang Manik Angkeran. Beliau adalah sosok sakral dalam budaya Bali yang diabadikan di tempat ini sebagai penghormatan kepada perjalanan spiritualnya yang penuh perjuangan. Perjalanan Manik Angkeran dari Jawa ke Gunung Tohlangkir (sekarang Gunung Agung) diyakini sebagai simbol pencarian jati diri, harta, dan kekayaan spiritual yang diwariskan dari ayahnya, Dang Hyang Sidimantra.
Bagian Samping Lingkungan Pura Dang Khayangan Botoh (Sumber: Koleksi Pribadi)
Kisah Manik Angkeran merupakan bagian penting dari sejarah Bali dan menjadi dasar dari berdirinya Pura Dang Kahyangan Botoh. Konon, Manik Angkeran adalah putra seorang pemangku suci bernama Dang Hyang Sidimantra yang berangkat dari Jawa untuk menyebarkan ajaran Hindu di Bali. Dikenal karena keinginannya yang kuat untuk mendapatkan kekayaan, Manik Angkeran melakukan perjalanan spiritual yang penuh lika-liku menuju Bali, berharap bisa mendapatkan kekayaan dengan bantuan dari Naga Basuki, seekor naga sakral penjaga kekayaan alam.
Menurut cerita yang berkembang, pertemuan Manik Angkeran dengan Naga Basuki tidak berjalan mulus. Setelah diberikan harta, Manik Angkeran melakukan pelanggaran besar dengan mencuri ekor Naga Basuki. Sebagai akibatnya, ia mengalami hukuman spiritual yang mengharuskannya bertobat dan berikrar menjalani hidup suci. Inilah titik penting yang diabadikan di Pura Botoh, yang mengingatkan umat Hindu akan pentingnya menjaga keseimbangan antara keinginan duniawi dan kedamaian batin.
Seperti banyak pura di Bali, Pura Dang Kahyangan Botoh juga memiliki struktur arsitektur khas yang menggabungkan elemen-elemen tradisional Bali. Pura ini dibangun dengan beberapa pelinggih yang mewakili berbagai aspek ajaran Hindu, seperti pemujaan kepada alam, leluhur, dan kekuatan-kekuatan spiritual lainnya. Dikelilingi oleh keindahan alam, Pura Botoh menawarkan nuansa ketenangan bagi pengunjungnya, baik umat Hindu yang datang untuk sembahyang maupun wisatawan yang ingin merasakan kedamaian spiritual.
Pura ini dikelilingi oleh pohon-pohon besar dan kawasan yang asri, memberikan kesan kesucian dan kesejukan. Tempat-tempat suci di pura ini memiliki simbolisme mendalam yang memperkaya pengalaman spiritual para pengunjung. Banyak pelinggih dan bangunan di sini dirancang untuk mencerminkan hubungan yang kuat antara manusia, alam, dan dewa-dewa. Keberadaan elemen alam di sekitar pura, seperti pohon beringin dan aliran sungai yang mengalir tenang, semakin memperkuat aura kesakralan tempat ini.
Tempat Pemujaan Ratu Gede Dalem Ped & Ratu Niyang Bethari(Sumber: Koleksi Pribadi)
Salah satu kegiatan ritual utama yang dilaksanakan di Pura Botoh adalah upacara melukat, atau upacara pembersihan diri. Melukat adalah ritual yang dilakukan untuk membersihkan tubuh dan jiwa dari energi negatif, dan dianggap penting dalam proses pemurnian diri. Dalam upacara ini, umat Hindu akan melakukan sembahyang dengan menggunakan air suci yang diambil dari mata air di sekitar pura.
Selain melukat, terdapat berbagai upacara lain yang diselenggarakan pada hari-hari tertentu sesuai dengan kalender Bali. Upacara ini menarik banyak umat yang datang dari berbagai tempat, baik lokal maupun luar daerah, yang ingin mendapatkan berkah dan kekuatan spiritual dari Ida Bhatara Dang Hyang Manik Angkeran.
Pura Dang Kahyangan Botoh, dengan sejarah dan nilai spiritualnya, menjadi salah satu situs suci yang sangat penting bagi masyarakat Hindu di Bali. Kisah perjalanan spiritual Manik Angkeran yang diabadikan di pura ini memberikan inspirasi dan pelajaran mendalam tentang kehidupan. Selain keindahan arsitektur dan tata letaknya, Pura Botoh juga memberikan pengalaman spiritual yang mendalam melalui upacara-upacara dan ritual suci yang diadakan secara rutin.
Sebagai warisan budaya dan pusat spiritual, Pura Botoh tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga melambangkan kebijaksanaan yang diwariskan dari generasi ke generasi. Dengan mengunjungi Pura Dang Kahyangan Botoh, kalian tidak hanya akan disuguhkan keindahan dan ketenangan, tetapi juga kesempatan untuk mendalami nilai-nilai spiritual dan kebudayaan Bali yang begitu mendalam dan berharga.