Pura Batu Madeg: Tempat Pemujaan Ida Bhatara Watu Madeg, Sebagai Manifestasi Dewa Wisnu

Pura Batu Madeg, terletak di kawasan suci Besakih, merupakan salah satu pura kuno yang penting bagi umat Hindu di Bali. Di dalamnya terdapat Meru tumpang 11, tempat pemujaan Dewa Bhatara Watu Madeg, simbol perjalanan spiritual dan hubungan manusia dengan Tuhan. Selain itu, Pelinggih Lingga di pura ini juga berfungsi sebagai tempat penghormatan kepada dewa Siwa, melambangkan kekuatan dan keseimbangan spiritual.

Mar 16, 2025 - 11:20
Nov 12, 2024 - 19:02
Pura Batu Madeg: Tempat Pemujaan Ida Bhatara Watu Madeg, Sebagai Manifestasi Dewa Wisnu
Pura Batu Madeg (Sumber: Koleksi Pribadi)

Pura Batu Madeg adalah salah satu pura kuno yang terletak di kawasan suci Besakih, Kabupaten Karangasem, Bali. Pura ini merupakan salah satu dari 18 pura besar di kompleks Pura Besakih, yang dipercaya memiliki peran penting sebagai pusat spiritual bagi umat Hindu di Bali. Nama "Batu Madeg" diambil dari sebuah batu besar yang berdiri tegak (madeg) di tengah pura, yang diyakini menjadi tempat suci di mana energi alam semesta berkumpul. Secara historis, Pura Batu Madeg diyakini berdiri sejak masa awal penyebaran agama Hindu di Bali, dan telah mengalami berbagai proses pemugaran untuk menjaga kemurnian bangunan serta aura spiritual yang ada. Selain itu, Pura Batu Madeg juga menempati posisi yang strategis dalam tata letak Pura Besakih karena terhubung dengan konsep padma bhuana atau konsep penjuru arah yang mencakup seluruh Bali. Lokasinya yang berada di kawasan Gunung Agung, gunung suci tertinggi di Bali, semakin menambah makna spiritual dari pura ini sebagai tempat pemujaan utama.

Meru Tumpang 11, Sebagai Palinggih Ida Bhatara Sakti Watu Madeg (Sumber: Koleksi Pribadi)

Di Pura Batu Madeg, salah satu pelinggih utamanya adalah Meru tumpang 11, yang dihormati sebagai tempat pemujaan Dewa Bhatara Watu Madeg, manifestasi dari Dewa Wisnu dalam tradisi Hindu Bali. Meru ini terdiri dari sebelas tingkatan, yang melambangkan hierarki spiritual dan kedekatan antara manusia dan dewa, serta simbol perjalanan spiritual umat Hindu. Setiap tingkatan pada Meru mencerminkan upaya individu untuk mendekatkan diri kepada Tuhan dan mencapai kesempurnaan spiritual. Pemujaan terhadap Dewa Wisnu di pura ini bertujuan untuk memohon keselamatan, perlindungan, dan kelangsungan hidup, mengingat peran Wisnu dalam menjaga keseimbangan kehidupan di bumi. Struktur bertingkat ini juga mencerminkan pentingnya harmoni antara manusia dan alam, mengingatkan kita akan tanggung jawab terhadap lingkungan dan sesama makhluk hidup. Pura Batu Madeg tidak hanya menjadi pusat ibadah, tetapi juga simbol nilai-nilai luhur yang dipegang oleh umat Hindu Bali dalam kehidupan sehari-hari.

Pelinggih Lingga, Sebagai Tempat Pemujaan Dewa Siwa (Sumber: Koleksi Pribadi)

Selain meru tumpang 11 di Pura Batu Madeg juga terdapat Pelinggih Lingga. Pelinggih Lingga di Pura Batu Madeg adalah struktur penting dalam tradisi Hindu Bali, yang berfungsi sebagai tempat pemujaan dan penghormatan kepada dewa Siwa. Lingga, sebagai simbol kekuatan dan energi, mewakili penciptaan dan pemeliharaan alam semesta. Di dalam pelinggih ini, umat Hindu melakukan berbagai ritual dan persembahan, menjadikannya pusat kegiatan spiritual yang memperkuat hubungan mereka dengan Tuhan. Selain fungsinya dalam ritual, Lingga juga melambangkan keseimbangan antara unsur laki-laki dan perempuan, sering kali dipasangkan dengan Yoni. Dengan demikian, Pelinggih Lingga tidak hanya memiliki makna spiritual yang mendalam, tetapi juga mencerminkan warisan budaya yang kaya, menjadi simbol identitas komunitas setempat dan tempat berkumpul untuk melestarikan tradisi yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.