Misteri dan Sejarah Pura Taman Sari Swagina: Dari Pemujaan Petani hingga Restu untuk Atlet dan Pelajar

Apakah kalian tahu bahwa Pura Taman Sari Swagina awalnya merupakan tempat pemujaan petani, namun kini menjadi pusat spiritual bagi semua kalangan? Dikenal dengan aura mistis, pura ini memiliki legenda tiga naga penjaga alam dan pohon beringin sakral. Setiap tahun, orang datang memohon restu, terutama sebelum ujian atau kompetisi. Bagaimana kisah mistis di balik pura ini. Mari kita telusuri bersama dalam artikel ini!

Nov 2, 2024 - 18:00
Oct 22, 2024 - 22:19
Misteri dan Sejarah Pura Taman Sari Swagina: Dari Pemujaan Petani hingga Restu untuk Atlet dan Pelajar
Pura Taman Sari Swagina (Sumber Foto: Koleksi Pribadi)

Pura Taman Sari Swagina, yang terletak di sebelah selatan Gelanggang Olahraga (GOR) Ngurah Rai, Denpasar, menyimpan banyak kisah mistis dan spiritual yang menjadikannya sebagai salah satu pusat keagamaan dan sejarah di Bali. Awalnya dikenal sebagai Pura Pangulun Sawah, tempat ini dulunya berfungsi sebagai lokasi pemujaan bagi para petani di kawasan Kreneng, Denpasar. Namun, seiring berjalannya waktu, fungsi pura ini mengalami transformasi besar mengikuti dinamika sosial dan ekonomi yang terjadi di wilayah tersebut​.

Sejarah Awal: Pura Pangulun Sawah

Pura Taman Sari Swagina memiliki sejarah panjang yang berakar pada kehidupan pertanian masyarakat setempat. Sebagai Pura Pangulun Sawah, pura ini berperan penting dalam kehidupan spiritual para petani. Mereka datang untuk memohon kesuburan sawah dan keberhasilan panen. Dewi Kesuburan, Ida Bhatari Sri, menjadi pusat pemujaan di pura ini, yang mengaitkan eratnya hubungan antara spiritualitas dan pertanian di Bali pada masa lalu​.

Papan Nama Pura Taman Sari Swagina (Sumber Foto: Koleksi Pribadi)

Namun, seiring waktu, perubahan fungsi lahan dan pergeseran pekerjaan membuat jumlah petani yang menjadi pangempon (pengurus pura) semakin berkurang. Dengan menurunnya jumlah petani yang terlibat, pemangku pura memutuskan untuk mengubah nama pura menjadi Pura Taman Sari Swagina, sebagai tanda bahwa pura ini tidak lagi terbatas hanya bagi para petani, tetapi terbuka untuk semua lapisan masyarakat​.

Perubahan Nama dan Simbolisme

Perubahan nama ini membawa makna yang mendalam. Taman Sari, yang dalam bahasa Bali berarti "telaga yang mengelilingi", menjadi simbol dari kesuburan dan keberkahan. Meski secara fisik pura ini tidak dikelilingi oleh telaga besar, simbolisme telaga diwujudkan dalam bentuk telaga kecil di dalam area pura. Sementara itu, istilah Swagina menandakan keterbukaan pura ini untuk berbagai profesi. Tidak hanya petani, tetapi juga pegawai kantor, guru, siswa, bahkan atlet kini rutin bersembahyang di pura ini​.

Keangkeran Pohon Beringin dan Misteri Tiga Naga

Salah satu elemen yang paling mengundang perhatian adalah Pohon Beringin besar yang berada di sisi barat pura. Pohon ini dianggap sakral oleh masyarakat sekitar, dan banyak yang percaya bahwa batang serta daunnya merupakan manifestasi dari kekuatan gaib berupa ular besar. Kisah-kisah ini tidak hanya menjadi bagian dari mitologi lokal, tetapi juga memperkuat reputasi pura sebagai tempat yang memiliki energi spiritual yang kuat​.

Di bawah pohon Beringin tersebut terdapat sebuah goa yang konon menghubungkan pura dengan lapangan sepak bola di dalam GOR Ngurah Rai. Goa ini diyakini sebagai tempat bersemayam tiga Naga yang memiliki kekuatan besar dalam menjaga keseimbangan alam. Naga Anantaboga, sebagai penguasa bumi, bertugas menjaga kestabilan tanah; Naga Basuki, penguasa tumbuhan, melindungi kelestarian flora; sementara Naga Taksaka bertindak sebagai penjaga udara, memastikan keseimbangan elemen langit​.

Pohon Beringin Pura Taman Sari Swagina (Sumber Foto: Koleksi Pribadi)

Keberadaan tiga Naga ini memperkuat kepercayaan masyarakat akan kekuatan magis yang dimiliki Pura Taman Sari Swagina. Ritual-ritual yang dilakukan di pura ini sering kali bertujuan untuk menghormati serta memohon restu dari ketiga Naga tersebut, agar keseimbangan alam tetap terjaga​.

Pujawali dan Kekuatan Spiritual

Setiap tahun, Pujawali atau perayaan ulang tahun pura dilaksanakan pada saat Purnama Sasih Jiyesta, dan menarik ribuan umat untuk datang bersembahyang. Khususnya bagi kalangan pelajar dan atlet, pura ini dianggap sebagai tempat yang memberikan restu untuk keberhasilan di bidang akademis dan olahraga. Sebelum mengikuti ujian atau kompetisi, banyak pelajar dan atlet yang datang untuk memohon restu dan keberuntungan​.

Bagi atlet, Pura Taman Sari Swagina memiliki peran istimewa. Mereka percaya bahwa pura ini dapat memberikan kemenangan dalam pertandingan, seperti Pekan Olahraga Pelajar (Porjar) dan Pekan Olahraga Seni Pelajar (Porsenijar). Pura ini telah menjadi semacam "tempat keberuntungan" bagi mereka yang hendak berjuang dalam kompetisi​.

Tradisi dan Peristiwa Mistis

Selain kekuatan spiritualnya, Pura Taman Sari Swagina juga dikenal dengan berbagai fenomena mistis yang pernah terjadi. Salah satu kejadian yang terkenal adalah kerauhan massal yang terjadi di sekolah-sekolah sekitar Jalan Kamboja pada tahun 1998. Peristiwa ini membuat para pelajar di beberapa sekolah mengalami trance atau kesurupan secara bersamaan. Setelah ditelusuri secara niskala, kejadian tersebut diyakini disebabkan oleh energi spiritual dari pura yang "menghinggapi" para pelajar​.

Sejak peristiwa tersebut, para pelajar dari sekolah-sekolah di sekitar Jalan Kamboja mulai rutin bersembahyang di pura ini untuk memohon perlindungan spiritual. Hingga saat ini, tradisi persembahyangan di Pura Taman Sari Swagina masih terus dilestarikan, terutama pada momen-momen penting seperti penerimaan siswa baru atau ujian.

Pura Taman Sari Swagina dalam Kehidupan Modern

Pura Taman Sari Swagina telah melalui berbagai transformasi, dari tempat pemujaan sederhana bagi para petani hingga menjadi pusat spiritual penting yang dimanfaatkan oleh berbagai profesi. Hingga saat ini, pura ini diempon oleh tujuh banjar, termasuk Banjar Kreneng Kelod, Banjar Mertanadi, dan Banjar Merta Rauh Kaja. Keunikan lainnya, asrama Brimob juga turut serta dalam mengempon pura ini, menunjukkan betapa pentingnya peran pura ini di masyarakat luas​.

Nista Mandala Pura Taman Sari Swagina (Sumber Foto: Koleksi Pribadi)

Pura Taman Sari Swagina menjadi simbol adaptasi nilai-nilai spiritual dan budaya di Bali yang mampu bertahan di tengah perubahan zaman. Dari pusat pemujaan bagi petani, kini pura ini menjadi tempat bagi pelajar, atlet, dan semua kalangan masyarakat untuk memohon restu dan perlindungan, mencerminkan inklusivitas dan toleransi dalam spiritualitas Bali.