Babakan tibah sebagai pengobatan sakit perut dalam Usadha Tiwang

Menjelajahi kemampuan penyembuhan penyakit perut melalui penerapan Babakan Tibah, salah satu tanaman herbal yang kaya manfaat sesuai dengan Usadha Tiwang. Melalui pencerahan dari narasumber, diharapkan pembaca mampu untuk mendapatkan wawasan tentang bagaimana cara babakan tibah beserta dengan tanaman herbal dan bahan lainnya dapat digunakan untuk menyembuhkan penyakit perut.

Dec 31, 2023 - 00:03
Babakan tibah sebagai pengobatan sakit perut dalam Usadha Tiwang

Dalam masyarakat Hindu Bali, terdapat suatu warisan ilmu pengetahuan yang kaya akan tradisi pengobatan, yang kian diabadikan dan diteruskan secara turun temurun. Ilmu tersebut diabadikan dalam bentuk yang dikenal sebagai Usadha, menciptakan warisan berharga yang menggabungkan keahlian penduduk lokal atas lingkungan dan tanaman herbal sekitarnya dengan pengetahuan yang telah teruji sepanjang waktu. Usadha melibatkan serangkaian tujuan pengobatan khusus seperti, pengobatan penyakit pada anak-anak, kusta, kegelisahan, dan berbagai masalah kesehatan lainnya. Di antara berbagai jenis Usadha, terdapat sebuah Usadha yaitu Usadha Tiwang, yang mengkhususkan tujuannya pada penyembuhan penyakit dengan gejala badan sakit, ngilu, gelisah, otot kaku, hingga pingsan.

Usadha Tiwang tidak hanya sekadar menyembuhkan gejala penyakit secara fisik, tetapi lebih mendalam dengan menciptakan keseimbangan holistik antara tiga aspek utama kehidupan manusia: fisik (sthula sarira), pikiran (suksma sarira), dan jiwa (antahkarana sarira). Proses penyembuhan melibatkan upaya untuk menyeimbangkan ketiga dimensi ini, dan itulah yang membuat Usadha Tiwang menjadi sangat unik. Dalam usahanya untuk mencapai keseimbangan ini, praktisi Usadha Tiwang menerapkan perawatan dan pengobatan khusus yang terdokumentasi secara rinci dalam ajaran Usadha tersebut. Setiap langkah dalam proses pengobatan ini diarahkan untuk mendukung penyembuhan holistik, menciptakan harmoni antara tubuh, pikiran, dan jiwa, yang pada gilirannya membawa kesembuhan kepada individu yang membutuhkan penyembuhan dari penyakit yang tidak hanya menyerang fisik namun juga psikis dari seseorang.


Terdapat suatu ilmu pengetahuan mengenai pengobatan tradisional yang diteruskan secara turun temurun ditengah masyarakat Hindu Bali. Ilmu tersebut dicatat kedalam bentuk Usadha. Usadha memiliki banyak tujuan pengobatan seperti mengobati penyakit anak-anak, kusta, kegelisahan, dan lain sebagainya. Salah satu Usadha yang berfokus pada bidang penyembuhan penyakit dengan gejala badan sakit, ngilu, gelisah, otot kaku, hingga pingsan merupakan Usadha Tiwang. Penyembuhan penyakit melalui Usadha Tiwang dilakukan dengan cara menyeimbangkan kondisi antara kondisi fisik (sthula sarira), pikiran (suksma sarira), dan jiwa (antahkarana sarira). Keseimbangan fisik, pikiran, dan jiwa dapat dicapai melalui perawatan serta pengobatan yang dituliskan pada Usadha Tiwang. 

Pemetikan Buah Tibah (Sumber Foto: Koleksi Pribadi)

Dalam sistem pengobatan tradisional Usadha Bali, terdapat beragam bahan rumahan yang dianggap memiliki kemampuan penyembuhan. Bahan-bahan tersebut termasuk arak, gula, garam, santen, dan sejumlah bahan lainnya. Bahan-bahan tersebut lalu dapat dicampurkan dengan tanaman herbal tertentu, seperti kunir, jahe, cengkeh, tibah, dan berbagai tanaman obat lainnya yang dipercayai memiliki kemampuan untuk menyembuhkan suatu penyakit sesuai dengan panduan yang terdapat pada Usadha Bali. Pemilihan bahan pengobatan di atas tidak dipilih hanya didasarkan pada ketersediaannya di sekitar rumah, tetapi juga pada keyakinan akan kemampuannya menyembuhkan penyakit yang umum dialami. Setiap bahan memiliki peran dan kegunaan tertentu dalam masa penyembuhan seseorang, dan kombinasi yang tepat dapat menciptakan efek sinergis dan berkelanjutan sehingga dapat meningkatkan efektivitas pengobatan secara keseluruhan. Melalui pemanfaatan bahan-bahan yang mudah ditemukan di sekitar rumah, Usadha Bali memberikan kemudahan bagi seseorang untuk merawat kesehatannya beserta dengan menyembuhkan suatu penyakit yang dialaminya maupun anggota keluarganya.

Menurut I Gusti Ngurah Agung Mangku, seorang pemangku di Pura Kresek, Gianyar, Bali, penyakit Tiwang Leyak, yang ditandai dengan gejala sakit pada daerah perut, perasaan seolah diulet-ulet, kesulitan bernapas, dan kesulitan menelan, dapat diatasi dengan menggunakan kombinasi herbal tertentu. Beliau merekomendasikan beberapa bahan herbal yang dianggap efektif dalam mengatasi penyakit ini. Pertama, Babakan Tibah, yang dikenal sebagai tanaman herbal dengan sifat penyembuhannya sesuai dengan kepercayaan masyarakat Bali. Kemudian, garam, yang diyakini untuk digunakan karena sifatnya yang dapat membantu mengatur keseimbangan elektrolit dalam tubuh. Selanjutnya, Kayu Manis, yang diyakini menjadi tanaman obat tradisional dengan berbagai manfaat bagi kesehatan, dan Bawang Putih, yang dipercayai memiliki sifat antioksidan dan antimikroba.

Pemilihan kombinasi herbal ini mungkin didasarkan pada keyakinan akan khasiat penyembuhan masing-masing bahan, dan penggunaannya dapat menciptakan efek sinergis yang diharapkan dapat membantu mengatasi gejala penyakit Tiwang Leyak. Seluruh pemilihan kombinasi herbal yang disebutkan oleh narasumber merupakan hasil dari pengetahuan dan tradisi turun temurun yang menjadi telah bagian penting dari warisan pengobatan Usadha di Bali. Hal ini menunjukkan keahlian dan kecermatan dalam penggunaan tanaman herbal dalam proses pelaksanaan pengobatan sesuai dengan aturan-aturan tradisional di Bali, di mana kombinasi bahan-bahan alami yang dapat ditemukan di sekitar rumah dapat dipilih dengan cermat untuk mencapai hasil penyembuhan yang diinginkan.

Wawancara dengan I Gusti Ngurah Agung Mangku (Sumber Foto: Koleksi Pribadi)

Kombinasi herbal yang telah dipaparkan oleh narasumber perlu dipersiapkan dengan sedemikian rupa sesuai dengan aturan Usadha Tiwang. Pengaplikasian Usadha Tiwang dapat dilakukan dengan cara meracik herbal tersebut dengan cara sebagai berikut. 

Pertama, persiapkan seluruh tanaman herbal yang akan digunakan, diantaranya tibah, garam, kayu manis, jangu, dan bawang putih. Ambil buah tibah, lalu potong untuk mendapatkan babakan di dalam dari buah tibah tersebut. Ambil kayu manis sebesar satu ruas jari lalu letakkan bersamaan dengan tibah yang sudah dipotong sebelumnya. Ambil 3 siung bawang putih yang telah dikupas beserta dengan tanaman jangu dan letakkan bersamaan dengan buah tibah dan kayu manis. Tambahkan garam sebanyak dua sendok makan pada seluruh tanaman herbal yang telah dipersiapkan. Persiapkan dua gelas air yang diletakkan pada sebuah wadah dengan api sedang, lalu rebus seluruh campuran yang telah dipersiapkan. Tunggu hingga dua gelas air menyusut menjadi satu gelas. Dinginkan dan minum sebanyak dua kali sehari.