Candi Tebing Gunung Kawi

Situs Gunung Kawi adalah salah satu tinggalan arkeologi yang cukup monumental di Bali dan merupakan salah satu bangunan suci masa Bali Kuno yang terletak di Daerah Aliran Sungai (DAS) Pakerisan. Situs ini dibangun pada abad X-XI Masehi, pada masa pemerintahan Raja Udayana dan Anak Wungsu. Situs Gunung Kawi terdiri dari dua kelompok bangunan, yaitu kelompok candi tebing dan kelompok ceruk pertapaan. Kelompok candi tebing terdiri dari sepuluh candi yang dipahat pada tebing cadas. Kelompok ceruk pertapaan terdiri dari ceruk-ceruk pertapaan yang dipahat pada tebing cadas. Situs Gunung Kawi memiliki nilai penting baik dari segi religius, pendidikan, lingkungan, iptek, dan ekonomi. Dari segi religius, situs ini berfungsi sebagai media pemujaan terhadap roh leluhur. Dari segi pendidikan, situs ini berfungsi sebagai tempat meditasi dan pendidikan agama. Dari segi lingkungan, situs ini dibangun dengan memperhatikan lingkungan sekitar, seperti pemilihan lokasi DAS dan pemanfaatan air. Dari segi iptek, situs ini menunjukkan kearifan lokal leluhur dalam membangun bangunan yang relatif sulit di lahan yang sulit. Dari segi ekonomi, pengelolaan sumber air di situs ini bermanfaat untuk pengairan sawah. Hingga sekarang, Situs Gunung Kawi masih digunakan untuk berbagai kepentingan, baik untuk kegiatan religius, meditasi, pengairan sawah, maupun sebagai objek wisata. Situs ini telah ditetapkan sebagai cagar budaya dan dilestarikan oleh masyarakat dan pemerintah.

Apr 9, 2024 - 21:14