Lubdaka Ar: Menyelami Kekayaan Cerita Rakyat Bali melalui Teknologi Augmented Reality
Dalam arus pesatnya kemajuan teknologi, Lubdaka AR muncul sebagai jembatan antara tradisi dan era digital, membawa cerita rakyat Bali ke dalam panggung yang lebih modern. Aplikasi berbasis Augmented Reality (AR) ini mempersembahkan kumpulan pupuh Sekar Alit, sebuah harta budaya Bali yang kaya akan keindahan dan kearifan.

Cerita rakyat didefinisikan sebagai cerita dari masa lalu yang diceritakan kembali di masa sekarang. Cerita rakyat Bali kebanyakan disampaikan dengan cara mendongeng untuk anak, dimana Bali itu disebut sebagai mesatua. Seiring berjalannya waktu, ada banyak tantangan dalam menyampaikan cerita untuk anak-anak. Salah satu tantangannya adalah dari sisi orang tua yang cenderung kesibukan dan kurangnya waktu untuk menyampaikan cerita untuk mereka anak-anak. Tantangan lain terkait perkembangan teknologi adalah daya tarik televisi atau permainan dalam gawai. Selain itu, cerita rakyat tidak disajikan secara menarik dibandingkan dengan cerita dari luar negeri yang didukung oleh media digital
Tampilab Augmented Reality pada Lubdaka AR
Lubdaka AR muncul sebagai sebuah pintu gerbang menuju dunia ajaib cerita rakyat Bali. Dengan menggunakan teknologi AR pada perangkat smartphone Android, pengguna diundang untuk merasakan dan menikmati keindahan cerita rakyat Bali, yaitu Lubdaka yang dirancang dengan marker unik. Ketika kamera aplikasi mengenali marker tersebut, pengguna akan dihadapkan pada pengalaman visual yang memukau dari setiap halaman cerita.
Tidak hanya menjadi hiburan semata, Lubdaka AR juga berfungsi sebagai sarana pendidikan. Lewat cerita-cerita rakyat Bali yang disuguhkan dalam format AR, aplikasi ini mengantar pengguna pada perjalanan pembelajaran karakter, menyampaikan nilai-nilai kebijaksanaan lokal dengan cara yang menarik dan interaktif. Dengan demikian, generasi muda tetap terhubung dengan akar budaya mereka, meskipun berada dalam era digital yang serba modern.
Fitur Foto
Tentu saja, menjaga keberlangsungan cerita rakyat tidaklah mudah. Kurangnya waktu dan minat orang tua dalam menceritakan cerita rakyat kepada anak-anak menjadi salah satu tantangan besar. Namun, kehadiran Lubdaka AR menjadikan cerita rakyat Bali lebih mudah diakses dan lebih menarik bagi anak-anak masa kini. Di balik keindahannya, Lubdaka AR juga membawa harapan akan keberlanjutan budaya Bali hingga generasi mendatang. Dengan menggabungkan teknologi modern dengan tradisi lama, aplikasi ini menjadi tonggak penting dalam upaya pelestarian warisan budaya Bali.
Tampilam Modeling Karakter dan Scene Objek 3D
Dengan demikian, Lubdaka AR bukan hanya sebuah aplikasi, tetapi juga langkah maju dalam memperkenalkan kekayaan budaya Bali kepada dunia modern. Lewat teknologi AR, kita dapat menjelajahi keajaiban cerita rakyat Bali dengan cara yang baru dan menarik, sambil tetap menghormati serta merayakan warisan nenek moyang.
Sumber: “Aplikasi Mobile Augmented Reality Cerita Bali: Lubdaka AR”, I Nyoman Adi Tri Ginarsaa, I Ketut Gede Darma Putraa, I Made Suwija Putra, Program Studi Teknologi Informasi Fakultas Teknik Universitas Udayana, JITTER (Jurnal Ilmiah Teknologi dan Komputer), 2022