Menelusuri Manfaat Jeruk Bali Sebagai Pengobatan Penyakit Bengkak dalam Usadha Bali
Pengobatan tradisional Bali atau yang sering disebut dengan usadha merupakan peninggalan leluhur masyarakat Bali dari masa lampau. Dalam usadha Bali, banyak digunakan tanaman-tanaman yang memiliki khasiat untuk menyembuhkan suatu penyakit. Setiap tanaman memiliki khasiat yang berbeda-beda dan setiap penyakit juga membutuhkan pengobatan yang berbeda pula. Salah satu tanaman yang berkhasiat untuk menyembuhkan penyakit menurut usadha Bali adalah Jeruk Bali.
Kata usadha berasal dari kata Sansekerta yaitu ausadhi yang berarti tumbuh-tumbuhan yang mengandung khasiat obat-obatan. Kata usadha sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari dalam kaitan dengan mengobati orang yang sakit, sehingga kata usadha sudah tidak asing bagi masyarakat Bali. Di beberapa daerah, kata usadha ini telah mengalami perubahan, sehingga menjadi wisada, ubad, tamba, atau obat.
Usadha Bali memiliki ruang lingkup pengetahuan yang sangat luas. Sumber ilmu Usadha Bali adalah lontar-lontar yang merupakan peninggalan dari leluhur masyarakat Bali. Ada banyak lontar yang dijadikan sebagai sumber ilmu pengetahuan dalam usadha bali seperti lontar Usadha Budha Kecapi, Usadha Kalimo Usadha, Taru Pramana, Usadha Dalem, dan lain-lain.
Dalam Lontar Usadha Dalem disebutkan banyak tanaman yang memiliki khasiat untuk menyembuhkan suatu penyakit, salah satu tanaman yang disebutkan dalam lontar Usadha Dalem yaitu jeruk bali. Jeruk Bali atau yang dikenal dengan nama latin Citrus maxima merupakan spesies jeruk terbesar. Persebaran tanaman jeruk bali di Indonesia mencakup daerah Bali, Jawa Barat, Sulawesi, Jawa Timur, dan Kalimantan Barat. Selain di Indonesia Jeruk Bali juga dapat ditemukan pada beberapa negara di Asia Tenggara.
Pohon Jeruk Bali (Sumber Photo: Koleksi Pribadi)
Pada Lontar Usadha Dalem, jeruk bali diyakini memiliki khasiat untuk menyembuhkan penyakit bengkak. Bengkak merupakan suatu kondisi pada bagian tubuh yang mengalami pembesaran atau pelebaran secara tidak wajar. Banyak faktor yang mempengaruhi munculnya bengkak pada bagian tubuh dan biasanya bengkak disertai dengan rasa sakit atau nyeri. Bengkak bisa disebabkan oleh peradangan, penumpukan cairan di bawah kulit, infeksi, dan lain-lain.
Untuk membuat obat bengkak menggunakan jeruk bali, dibutuhkan beberapa bahan. Bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat obat bengkak menurut lontar Usadha Dalem antara lain yaitu Buah jeruk bali, akar kalundian, akar kepundung, akar kusambi, akar kepah, peso-peso, lengkuas, arang dapur, air cuka, dan ketumbar.
Bahan-Bahan Obat Bengkak (Sumber Photo: Koleksi Pribadi)
Cara Pengolahan dan Penggunaan Obat Bengkak:
Sebelum diolah menjadi obat, bahan harus dicuci terlebih dahulu untuk menjaga higienitas dari masing-masing bahan.
Parut akar kalundian, akar kepundung, akar kusambi, akar kepah, arang dapur, dan lengkuas lalu kumpulkan dalam suatu wadah.
Campurkan semua bahan yang sudah diparut dengan jeruk bali dan peso-peso kemudian diremas-remas.
Bahan yang sudah Diparut dan Diremas (Sumber Photo: Koleksi Pribadi)
Setelah bahan diremas, semua bahan yang telah tercampur direbus untuk menghilangkan kadar airnya. Proses merebus dilakukan hingga kadar air dalam bahan-bahan habis.
Proses Merebus Bahan (Sumber Photo: Koleksi Pribadi)
5. Dinginkan Bahan
Obat bengkak yang berbahan jeruk bali ini digunakan dengan cara disembur yaitu mengunyah bahan-bahan yang telah diproses sampai lumat lalu menyemburkannya pada area yang ingin diobati. Pada saat akan mengunyah, campurkan bahan yang telah diproses dengan air cuka dan ketumbar yang masih utuh. Ambil bahan secukupnya lalu kunyah hingga semua bahan dirasa lumat di dalam mulut. Ketika sudah lumat, semburkan bahan tersebut pada area tubuh yang bengkak. Pengobatan ini perlu dilakukan secara berkelanjutan sehingga tanda-tanda bengkak mulai mereda.
Bahan yang sudah Direbus (Sumber Photo: Koleksi Pribadi)