Menelusuri Rumah Bawah Tanah di Pulau Lembongan

Gua Gala-Gala adalah sebuah rumah bawah tanah yang di buat oleh Mangku Byasa pada tahun 1961. Rumah bawah tanah ini dibuat dengan waktu 15 tahun. Rumah bawah tanah ini dibuat dengan alat seadanya tanpa bantuan alat-alat modern. Gua Gala-Gala dibangun dengan tujuan sebagai tempat meditasi. Pembangunan Gua Gala-Gala terinspirasi dari kisah Mahabrata.

Nov 18, 2023 - 06:52
Sep 25, 2023 - 19:11
Menelusuri Rumah Bawah Tanah di Pulau Lembongan
Gua Gala-Gala (Sumber Foto: Koleksi Pribadi)

Gua Gala-Gala merupakan sebuah rumah bawah tanah yang terletak di pulau Nusa Lembongan, Bali. Tempat ini merupakan sebuah destinasi wisata yang unik dan menarik untuk dikunjungi. Tempat ini dibangun oleh seorang dalang yang bernama Mangku Byasa pada tahun 1961 yang memakan waktu 15 tahun untuk menyelesaikannya. Bangunan ini adalah hasil karya spektakuler yang dibangun dengan kerja keras, komitmen, dan keyakinan hati.

Keberadaan Gua Gala-gala ini terinspirasi dari sebuah kisah keluarga Pandawa dalam epos Mahabarata. Dalam cerita Mahabarata, keluarga Pandawa harus mengungsi ke hutan dan membuat persembunyian berupa gua atau rumah bawah tanah. Bhagawan Byasa merupakan seorang Maharsi dari India yang menciptakan Mahabarata, memiliki nama yang mirip dengan Mangku Byasa, sang pembangun rumah bawah tanah. Ini bisa jadi kebetulan atau mungkin ada keterkaitan yang lebih dalam antara kisah Mahabarata dan pembangunan Gua Gala-gala.

Kisah tersebut menceritakan Pandawa yang menyelamatkan diri ke hutan selama 12 tahun karena kalah bertaruh dengan Kurawa. Selama 12 tahun tersebut Pandawa diuji menjalani kehidupannya di dalam hutan. Pandawa merasakan kehidupannya tidak aman. Mereka berpikir bahwa Kurawa akan selalu menemukan mereka dan ingin membunuh seluruh keluarganya. Pandawa kemudian menemukan jalan untuk menyelamatkan keluarganya. Kemudian mereka pun membangun sebuah gua sebagai tempat mereka tinggal.

Selain Gua Gala-gala, terdapat rumah bawah tanah lain yang dibangun oleh Mangku Byasa, yang bertempat di dekat pantai Dream Beach di Nusa Lembongan. Namun, rumah ini belum terawat dengan baik dan sekarang bernama Rawan Kembang. Rumah bawah tanah ini selesai dibangun pada tahun 1962 dan mungkin akan dikelola lebih baik di masa depan sebagai warisan budaya.

Patung Mangku Byasa (Sumber Foto: Koleksi Pribadi)

Proses pembangunan Gua Gala-Gala memakan waktu yang cukup lama dan menggunakan alat-alat konvensional. Mangku Byasa harus bekerja keras dan memiliki keteguhan hati yang luar biasa. Gua Gala-Gala memiliki luas sekitar 500 meter persegi dengan 5 pintu masuk dan 3 ventilasi. Pembangunan ini dilakukan dengan menggunakan alat sederhana seperti linggis. Karena tanah di Nusa Lembongan mengandung batu kapur yang sulit digali, maka Mangku Byasa menggunakan adonan dari kotoran sapi yang dibakar untuk melunakkan batu kapur tersebut.

Mangku Byasa adalah seorang dalang yang juga berprofesi sebagai petani dan memiliki minat dalam dunia spiritual. Gua Gala-gala dibangun sebagai tempat meditasinya. Selain sebagai tempat meditasi, Gua Gala-gala memiliki ruang tidur, dapur, ruang tamu, ruang makan, dan beberapa pahatan pada dinding ruangan.

Pintu Masuk dan Keluar Gua Gala-Gala (Sumber Foto: Koleksi Pribadi)

Gua Gala-gala memiliki 5 pintu masuk dan mencapai kedalaman 7 meter di bawah tanah. Lorong-lorong di dalamnya cukup sempit, sehingga pengunjung kadang harus merunduk saat menjelajahinya. Walaupun ada lampu penerangan, pencahayaannya tidak begitu maksimal, dan beberapa bagian bisa agak gelap.

Meskipun berada di bawah tanah, sirkulasi udara di dalamnya cukup baik, sehingga tidak terasa panas atau gerah saat menjelajahi lorong-lorong tersebut. Ini menunjukkan bahwa pembuatnya telah memperhitungkan kenyamanan tempat ini sebagai tempat tinggal. Gua Gala-gala adalah salah satu objek wisata budaya yang unik di pulau Nusa Lembongan, Bali.

Jika ingin mengunjungi gua ini, akses jalan yang harus ditempuh untuk mencapai Gua Gala-Gala cukuplah mudah. Apalagi dengan lokasi gua yang hanya berjarak sekitar 50 meter dari jalan raya terdekat. Harga tiket masuk gua juga terjangkau, yakni hanya Rp. 20.000 ke semua area. Jadi anda dapat menikmati setiap keunikan dari gua ini tanpa perlu mengeluarkan banyak biaya. Untuk menuju objek wisata Gua Gala-Gala dari pelabuhan Mushroom Bay anda perlu menempuh sekitar 1.5 km dan jika anda dari Jungut Batu maka anda perlu menempuh jarak kurang lebih 3,7 km.

Gua Gala-Gala memiliki 5 pintu utama dan saling terhubung satu dengan yang lainnya. Di dalamnya banyak terdapat lubang-lubang yang dapat membuat pengunjung cukup was-was jika harus menjelajahinya sendirian. Selain itu, beberapa sudut dari gua ini juga dihuni oleh kelelawar.

Sorot cahaya matahari yang masuk melalui lubang ventilasi maupun pintu masuk setinggi lebih kurang 1 sampai dengan 2 meter, menambahkan suasana gua yang alami. Ditambah lagi dengan adanya pohon beringin yang berdiri gagah, cukup membuat suasana semakin sejuk. Tak jarang, selama berada di dalam dan menjelajahi gua tersebut cukup membuatmu mandi keringat.

Selama mengunjungi Gua Gala-gala, anda akan merasakan pengalaman yang sangat unik. Terdapat banyak keindahan alam bawah tanah yang dapat memukau anda sepanjang perjalanan di dalam gua ini. Meskipun lorong-lorongnya sempit dan agak gelap, anda tetap akan terpesona oleh pahatan-pahatan di dinding. Setiap sudut gua ini memiliki daya tariknya sendiri. Gua Gala-Gala adalah bukti nyata kekayaan budaya dan kreativitas manusia yang telah ada selama puluhan tahun. Keunikan tempat ini tidak hanya terletak pada fisiknya yang spektakuler, tetapi juga pada aura spiritual yang terasa begitu kuat di sini.

Pengalaman berjalan-jalan di dalam Gua Gala-gala juga akan membuat anda merasa seperti sedang menjelajahi sebuah labirin bawah tanah. Rasanya seolah-olah Anda tersesat di dunia bawah tanah yang misterius. Namun, jangan khawatir, pintu-pintu masuk yang terhubung dengan baik akan membantu anda tetap bisa menikmati keindahan di rumah bawah tanah ini.

Keberadaan kelelawar di beberapa sudut gua menambah nuansa alaminya Gua Gala-Gala. Anda mungkin akan mendengar suara gemerisik mereka atau bahkan melihat mereka terbang di atas kepala anda. Pengalaman tersebut adalah pengalaman alam yang jarang terjadi di tempat wisata lainnya.

Bagian Dapur Gua Gala-Gala (Sumber Foto: Koleksi Pribadi)

Selain sebagai tempat meditasi dan objek wisata, Gua Gala-Gala juga memiliki nilai sejarah yang penting. Ini adalah salah satu bukti kegigihan manusia dalam membangun sesuatu yang luar biasa dengan sumber daya yang terbatas. Keindahan dan keunikan gua ini patut diapresiasi dan dijaga agar generasi mendatang dapat menikmatinya.

Sebagai wisatawan, penting untuk menjaga kebersihan dan kelestarian tempat ini. Jangan meninggalkan sampah di dalam gua dan patuhi semua peraturan yang ada. Ini adalah cara kita untuk dapat menjaga warisan budaya dan alam yang berharga ini agar tetap bisa dinikmati oleh banyak orang di masa depan.