Tradisi Upacara Adat Tanpa Alas Kaki, Aci Usaba Sambah Desa Adat Sengkidu
Siapa yang tidak kenal dengan Bali? Sebuah pulau yang menyajikan keindahan alam, seni, tradisi, dan Upacara Agamanya. Salah satu Upacara Agama yang ada di Bali yaitu "Aci Usaba Sambah" di Desa Adat Sengkidu, Karangasem. Upacara ini tidak hanya menggambarkan kepercayaan dan tradisi masyarakat Desa Adat Sengkidu, tetapi juga menunjukkan keindahan dan keunikan budaya Bali yang kaya.
Purnama sasih Kalima, saat dimana masyarakat Desa Adat Sengkidu, Karangasem menyelenggarakan "Aci Usaba Sambah". Upacara ini merupakan salah satu upacara besar di Desa Adat Sengkidu yang berlangsung satu tahun sekali, yang disertai dengan tarian keris (Daratan) selama tiga hari dan diakhiri dengan Ngelebar pada hari terakhir dan yang paling unik adalah para pemedek yang mau tangkil harus melepas alas kaki.
Aci Usaba Sambah (Source : Koleksi Pribadi)
Sedangkan tiga hari selanjutnya, adalah pelaksanaan Daratan (tarian keris), semua pemedek yang mau nangkil ke pura wajib melepaskan alas kaki. Ini berlaku hanya ketika pelaksanaan Aci Usaba Sambah. Pada hari ketiga ini dinamai Panyuud (penyelesaian), hari terakhir dari pelaksanaan Aci Usaba Sambah.
Penari keris atau yang biasa disebut Daratan/walen, merupakan orang-orang yang dipilih berdasarkan garis keturunan. Mereka seperti orang kesurupan yang akan secara spontan meminta keris pada para pecalang dan beberapa yang warga bertugas menjaga Daratan. Keris digunakan untuk ngurek dan mengiris-iris tangannya (biasanya bagian lengan dan dada). Umumnya para penari keris ini adalah seorang laki-laki. Mereka mengenakan pakaian kamben, saput poleng, dan bertelanjang dada alias tanpa baju.
Daratan ini akan diiringi dengan seperangkat gamelan dengan tempo dinamis untuk memacu para penari keris untuk lebih atraktif menggunakan kerisnya. Sekilas kalau dilihat dari sisi penonton mereka seakan-akan tidak merasakan sakit sama sekali walaupun tangan dan dada mereka meneteskan darah.
Di tengah tarian Daratan ini, Teruna-Teruni dan beberapa warga Desa Adat Sengkidu akan bergantian untuk menari Pendet (Mendet) dengan membawa bokor berisikan canang di tangan. Setelah semua prosesi tersebut persembahyangan dilanjutkan dengan Tri Sandya dan Panca Sembah tidak lupa tirta dan bisa yang diberikan oleh para Pemangku Desa.
Pada hari terakhir dalam Upacara Aci Usaba Sambah Desa Adat Sengkidu, tepatnya pada waktu malam diadakan tradisi Ngelebar. Ngelebar ini dilakukan di malam hari tepat di hari terakhir dari rentetan upacara Aci Usaba Sambah. Ngelebar ini merupakan prosesi mengarak Sang Hyang Sambah menuju ke lapangan Pemanton yang ada di Desa Sengkidu. Selain itu, Sang Hyang Sambah dan Pratima lain dari Pura Segara juga diarak menuju lapangan tersebut.