Patung dari Dewa Ganesha, Dewa Pengetahuan yang Memiliki Banyak Makna dalam Hidup
Di Bali, penganut agama Hindu meyakini Tuhan memiliki banyak manifestasi, disebut Dewa. Mereka mengatur alam semesta dan aspek kehidupan. Dewa Tri Murti, Brahma, Wisnu, dan Siwa, terkenal. Pemujaan dilakukan melalui simbol Dewa seperti patung atau lukisan. Ganesha, Dewa pengetahuan, melambangkan nilai-nilai seperti penerimaan kebenaran, kesabaran, ketidakbencian, dan kebijaksanaan. Patung Ganesha sering ditempatkan sebagai simbol kebijaksanaan, kemakmuran, dan kesuksesan di Bali.
Di Pulau Bali, khususnya bagi orang-orang yang beragama Hindu, memercayai bahwa Tuhan atau Brahman memiliki banyak sebutan atau manifestasi. Manifestasi dari Tuhan dinamakan Dewa, yang berarti bahwa Dewa adalah bagian dari Tuhan Yang Maha Esa atau Ida Sang Hyang Widi Wasa.
Para Dewa dipercaya menjaga dan megatur alam semesta. Mereka bertanggung jawab atas berbagai aspek kehidupan, seperti alam, cuaca, dan kehidupan makhluk hidup itu sendiri. Ada banyak Dewa di Agama Hindu dan tentu masing-masing Dewa memiliki tugas dan kewajiban yang berbeda-beda. Mungkin Dewa yang paling terkenal di kalangan masyarakat luas adalah Tri Murti, yaitu Dewa Brahma Sang pencipta alam semesta, Dewa Wisnu Sang pemelihara alam semesta, dan Dewa Siwa Sang penglebur.
Dalam Agama Hindu, pemujaan atau persembahan Dewa dilakukan kepada media yang dianggap sebagai simbol dari Dewa itu sendiri. Misalkan patung, lukisan, atau lainnya. Media-media tersebut dianggap sebagai “wujud” dari Para Dewa yang di sembah dan dihormati.
Alih-alih hanya menjadi simbolis untuk pemujaan, terdapat filosofi dan ilmu-ilmu yang dapat kita pelajari dan renungkan dari perwujudan-perwujudan Dewa. Salah satu perwujudan Dewa yang dapat dipelajari lebih dalam adalah Dewa Ganesha. Dewa Ganesha merupakan Dewa yang dipuja sebagai Dewa pengetahuan, kecerdasan, dan penghalau rintangan.
Pemasaran Patung Dewa Ganesha (Sumber Photo: Koleksi Pribadi)
Perwujudan dari Dewa Ganesha itu sendiri adalah Dewa yang berkepala gajah dan badan manusia. Dari perwujudan Dewa Ganesha sendiri, sebenarnya terdapat beberapa filosofi yang dapat kita ambil dan pelajari di dalam kehidupan ini.
Telinga gajah yang besar menunjukan bahwa di dalam kehidupan, kita harus dapat menerima dan terbuka untuk kebenaran dan ilmu pengetahuan. Selain itu, telinga dari Dewa Ganesha juga dapat melambangkan bahwa kita harus selalu mendengarkan dengan baik, mulai dari mendengarkan omongan atau nasehat dari orang lain hingga mendengarkan isi hati yang kita rasakan. Sehingga, dengan mendengar dapat menuntun kita ke jalan kebijaksanaan dan kecerdasan.
Hidung Dewa Ganesha yang besar melambangkan kesabaran, dimana saat kita sedang merasa marah, kita perlu mengambil nafas yang dalam. Hal itu dapat membantu untuk mengendalikan emosi dan amarah. Selain kesabaran, hidung Dewa Ganesha merepresentasikan ketidakbencian dan memudahmaafkan, ketika ada yang menyakiti kita, memaafkannya dan percaya pada hukum Karma Phala akan membantu kita untuk melepaskan diri dari kebencian.
Kepala Gajah melambangkan kebijaksanaan dan kekuatan, gajah merupakan hewan yang memiliki otak yang besar. Hal tersebut berarti bahwa kita harus menampung ilmu pengetahuan sebanyak mungkin, satu-satunya yang dapat menghentikan kita untuk mendapatkan ilmu pengetahuan adalah diri kita sendiri jika tidak mau terus belajar dan berkembang.
Mulut Dewa Ganesha yang kecil memberitahu kita bahwa dalam hidup, tidak perlu selalu banyak bicara, berbicara banyak namum tidak ada makna merupakan hal yang sia-sia. Untuk itu, kita cukup berbicara ketika kita merasa perlu untuk berbicara dan tidak membicarakan sembarangan hal yang diluar pengetahuan kita.
Selain penampilan fisik, Dewa Ganesha digambarkan membawa mangkuk. Mangkuk tersebut dilambangkan sebagai mangkuk yang berisi ilmu pengetahuan, belalai dari Dewa Ganesha selalu masuk ke dalam mangkuk tersebut, melambangkan kita harus selalu mencari ilmu pengetahuan, karena ilmu pengetahuan tidak ada habisnya.
Lukisan dari Dewa Ganesha (Sumber Photo: Koleksi Pribadi)
Mungkin seni filosofi dari Dewa Ganesha masih banyak atau mungkin kita akan menemukannya sendiri seakan berjalannya waktu. Itulah seni filosofi, dimana semua orang dapat mengartikan dan mendefinisikan suatu objek yang sama dengan arti yang berbeda-beda. Namun pada akhirnya, dari filosofi Dewa Ganesha kita belajar, bahwa kita memerlukan yang namanya referensi, pengalaman, ataupun ilmu pengetahuan untuk mengetahui makna-makna dari sesuatu. Untuk mendapatkan itu, kita harus memiliki yang namanya kesabaran, kerendahan hati, kebijaksanaan, dan ketangguhan.
Kembali mengenai simbolis Dewa, Dewa Ganesha biasanya disimbolkan dengan patung dirinya sendiri, yaitu makhluk berkepala gajah dan berbadan manusia. Selain patung, lukisan dari Dewa Ganesha sendiri dapat banyak ditemui. Di Bali sendiri, hampir semua rumah, khususnya yang beragama Hindu memiliki patung Dewa Ganesha dan biasanya ini bukan untuk sekedar pajangan saja. Seperti yang sudah diketahui, Dewa Ganesha merupakan salah satu Dewa yang paling dipuja dalam Agama Hindu. Oleh karena itu, umat Hindu menempatkan patung Dewa Ganesha dirumah sebagai bentuk pemujaan dan permohonan untuk perlindungan.
Selain itu, secara filosofis, orang-orang menempatkan patung Dewa Ganesha dirumah sebagai simbol kebijaksanaan, kemakmuran, dan kesuksesan. Patung Dewa Ganesha telah menjadi simbol khas Budaya Bali.