Pura Tambangan Badung : Letak Strategis Pura yang Menjadi Daya Tarik Bagi Masyarakat Pemecutan.
Pulau Bali dijuluki sebagai pulau seribu pura. Pulau Bali tidak akan pernah lepas dari kebudayaan nya beserta tempat sakral yang bisa kita temui di wilayah mana pun. Selain keindahan alam dan objek wisata yang menghiasi pulau Bali, terdapat pula banyak tempat peninggalan sejarah. Salah satu peninggalan yang menjadi sejarah perkembangan zaman adalah Pura Tambangan Badung.
Pura Tambangan Badung terletak di pusat Kota Denpasar, tepatnya di Jalan Gunung Merapi, Pemecutan. Letaknya pun berseberangan dengan Pasar Pasah Pemecutan yang membuat pura ini cukup strategis dan bisa membuat masyarakat sekitar lebih tertarik untuk mengetahui asal usulnya.nya.
Pura Tambangan Badung (sumber : koleksi pribadi)
Pura Tambangan Badung merupakan salah satu pura tertua yang ada di Bali, didirikan pada tahun 1660 masehi sebelum Anglurah Pemecutan pertama berkuasa. Dalam Babad Karana, sebelum memiliki nama Pura Tambangan Badung, pura ini dulunya bernama Pura Taman kemudian berubah menjadi Pura Ayu Panestaran Panembangan Badung. Pura Tambangan Badung dulu diperluas dan dipugar oleh Bhatara Sakti Raja Badung. Kemudian menjadi kekuasaan dari Puri Agung Pemecutan. Pura ini sudah beberapa kali direnovasi pada tahun 1928 dan 1990 hingga dapat terlihat seperti sekarang.
Luas areal Pura Tambangan Badung berkisar dua hektar. Pura Tambangan Badung dibagi menjadi tiga mandala dengan posisi pelinggih paling banyak di utama mandala. Mandala pertama terletak tepat di depan Pasar Pasah Pemecutan, terdapat dua buah meriam yang disebut dengan Gora dan Gori.
Bagian Madya Mandala (sumber : koleksi pribadi)
Di mandala kedua, terdapat sebuah bangunan yang luas terbuka yang berfungsi sebagai wantilan pura. Lepas dari mandala kedua, kita akan memasuki utama mandala dengan melewati sebuah candi kurung yang bentuknya unik. Utama mandala adalah bagian dari Pura Tambang Badung yang paling luas dibandingkan areal mandala lainnya. Bagian utama mandala ini terlihat seperti sebuah kerajaan zaman dulu.
Bagian utama mandala memiliki pelinggih yang sangat unik, diantaranya adalah pelinggih hyang ibu candi yang struktur bangunannya berbentuk candi, yang didalamnya terdapat dua buah lingga. Konon di bawah candi inilah dipendam prasasti- prasasti penting yang mengisahkan tentang pura dan kerajaan Bali.
Bagian Utama Mandala (sumber : koleksi pribadi)
Pura-pura di Bali tidak pernah terlepas dari tradisi-tradisi unik yang diadakan secara rutin sebagai bentuk pemujaan terhadap dewa yang bersemayam. Pura Tambangan Badung sendiri memiliki beberapa tradisi. Ada Tari Baris Tangklong yang dipentaskan setiap Penampahan Galungan dan Tradisi Siyat Sampian yang dilaksanakan setiap Manis Kuningan. Tujuan tradisi ini adalah untuk pembersihan mala dan menanamkan jiwa ksatria.
Untuk mendapatkan pengalaman eksplorasi virtual dari Pura Tambangan Badung lebih jelas, silahkan klik tombol "Click Here To See More".