Pura Dalem Oongan
Pura merupakan tempat suci untuk agama hindu berdoa, masing-masing pura memiliki sejarahnya tersendiri. Selain sejarahnya yang memiliki ketertarikan, struktur pada pura dan ornamen-ornamennya juga memiliki arti tersendiri. Pura juga memiliki jenisnya masing-masing contonya Pura Dalem Saba Oongan.
Pura merupakan tempat para dewa beristana, yang dimana Pura Dalem merupakan tempat beristananya Dewa Siwa dengan kekuatan pelebur. Pura Dalem umumnya memiliki dua jenis, yaitu Pura Dalem yang menjadi bagian Kahyangan Tiga dan yang tidak. Untuk Pura Dalem yang tidak memiliki kaitan dengan Kahyangan Tiga biasanya merupakan bagian dari sejarah seorang penguasa di masa lampau, dan khusus untuk Pura Dalem yang berkaitan dengan Kahyangan Tiga, Pura ini biasanya sering dikaitkan erat atau berdekatan dengan Setra atau kuburan. Setra(kuburan) merupakan tempat yang dipakai untuk ngerehang Rangda dan Barong, termasuk pangliakan karena ajaran liak atau leak ini memiliki sumber dari kekuatan Dewa Siwa dan Dewi Durga yang menjadi satu. Pura Dalem Saba Oongan termasuk dalam Pura yang bukan menjadi bagian dari Kahyangan Tiga, walaupun pura Dalem Saba Oongan berdekatan dengan setra atau kuburan dan pura ini tidak mempunyai sejarah dari para penguasa pada masa lampau. Tetapi pura ini merupakan bagian dari jenis pura Dadia(Pura Keluarga). Pura Dalem Saba Oongan merupakan pura yang diwariskan turun temurun dari keluarga yang tinggal di Kabupaten Denpasar, nama Pemangku yang mengelola pura ini yaitu Jro Mangku Saba yang dimana pura ini merupakan warisan yang sudah ada sejak lama.
Pura Dalem Saba Oongan merupakan salah satu tempat untuk menjalankan hal spiritual yang positif bagi umat hindu khususnya berkaitan dengan hal kanuragan, dan salah satunya bagi seseorang yang menekuni Ilmu Pangleakan.
Pura Dalem Saba Oongan merupakan Pura yang sudah diwariskan secara turun temurun oleh keluarga yang mengelola pura Dalem ini. Dari buyut sampai ke cucu pada zaman sekarang, pura ini masih bediri dengan tegak karena setiap keturunan sudah menjaga kelestarian dan keasrian dari pura Dalem ini. Pada tahun 2022 pura Dalem Saba Oongan melakukan renovasi untuk mempercantik atau memperindah pelinggih-pelinggih yang ada di dalam pura menggunakan batu hitam yang biasanya digunakan untuk diukir atau dibentuk sesuai dengan pelinggih yang sebelumnya.
Pada saat sebelum melakukan renovasi pada pelinggih pura dan keseluruhan pura, diadakan upacara untuk memindahkan pelinggih ke tempat yang layak agar bisa melakukan persembahyangan dan mebanten agar renovasi pada tempat pelinggih yang sebelumnya bisa dilakukan. Seiring berjalannya renovasi sanak keluarga bisa mebanten dengan seperti biasanya karena pelinggih sudah dipindahkan ke tempat yang layak agar bisa di haturkan(diberikan) sesajen atau banten. Setelah melakukan renovasi di bagian pelinggih, dilakukannya upacara bernama upacara mlaspas untuk bangunan yang sudah jadi atau bersifat suci yang sudah melewati tahap mecaru, yang dimana tahapan nama dari bahan bangunan yang dipakai tidak lagi bernama batu hitam, pasir yang bersatu pada bangunan pelinggih tersebut.
Pura Dalem Saba juga memiliki tanggal odalan atau bisa dibilang hari upacara lahirnya tempat suci bagi umat hindu tersebut berdiri. Hal ini merupakan suatu hal yang wajib bagi umat hindu laksanakan karena Odalan merupakan upacara keagamaan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang dimana umat Hindu menunjukan ini kepada Ida Sang Hyang Widhi di suatu pura atau tempat suci. Selain itu, upacara odalan merupakan kewajiban bagi umat hindu karena ini merupakan karma bagi keluarga atau desa dalam rangka untuk membayar hutang kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa serta keseluruhan manifestasinya. Piodalan atau odalan biasanya dirayakan setiap 1 tahun sekali menurut kalender Bali. Uniknya pura Dalem Saba Oongan, terletak di dalam pura Dalem Oongan yang dimana pura Dalem Saba Oongan bersampingan dengan Pura Dalem Oongan.
Padmasana Pura Dalem Saba(Sumber Foto: Koleksi Pribadi)
Selain Pura Dalem yang memiliki jenis pura yang termasuk ke dalam Kahyangan Tiga dan tidak termasuk, pura Dalem Saba Oongan juga memiliki beberapa jenis pelinggih-pelinggih yang digunakan untuk mememuja para dewa dewi yang beristana di pura tersebut. Di masing-masing pelinggih mempunyai arti tersendiri dan mempunyai kekuatan sendiri, yang dimana di pura ini memiliki pelinggih yang bernama Padma atau padmasana yang berstana dewa dewi. Padmasana merupakan gambaran Ida Sang Hyang Widhi sebagai alam semesta(Buana Agung). Padmasana adalah tempat bersembahyang dan menyajikan sesajian bagi umat Hindu kepada dewa dewi yang berstana di pelinggih padmasana. Bangunan Padmasana ini memiliki bentuk dari bagian kaku yang di sebut tepas, badan atau bisa disebut batur dan kepala yang disebut sari. Pada bagian kaki terdapat ukiran yang berwujud Bedawang Nala(kura-kura) yang dililit oleh Naga Anantaboga dan Naga Basuki.
Gedong Ratu Gede Dalem Saba(Sumber Foto: Koleksi Pribadi)
Setelah itu, pura Dalem Saba juga memiliki bangunan yang bernama Gedong Ratu Gede Dalem Saba, yang dimana bangunan ini terletak di tengah-tengah bagian timur dan menghadap ke timur pura Dalem Saba. Bangunan Gedong Ratu Gede ini berfungsi sebagai tempat beristananya Ratu Gede Dalem Saba, yang dimana di bangunan ini merupakan sumber dari kekuatan yang terkumpul di dalam pura tersebut.
Gedong Ibu(Sumber Foto: Koleksi Pribadi)
Pada bagian selatan bangunan Gedong Ratu Gede Dalem Saba, terdapat bangunan lagi yang bernama Gedong Ibu, di dalam bangunan ini terdapat 3 pelinggih yang dimana menjadikan simbol sebagai keseimbangan kekuatan spiritual yang terdapat di luar pura maupun di dalam pura.
Tajuk telu(Sumber Foto: Koleksi Pribadi)
Pada bagian tengah tengah yang terletak di depan padma, Gedong Ratu Gede, dan Gedong Ibu, terdapat 3 bangunan yang dimana bangunan ini bernama Tajuk Ibu yang terletak di bagian depan Gedong Ibu tetapi tidak percis di depannya, Tajuk Gedong Ratu Gede yang terletak di depan Gedong Ratu Gede, dan Tajuk Pemayun yang terletak di depan Tajuk Ibu dan menghadap ke selatan. Fungsi dari ketiga Tajuk ini adalah untuk menaruh persembahan banten yang di sembahkan kepada beliau yang beristana di pura tersebut.