Akar Alang-Alang: Ramuan Tradisional untuk Kesehatan Pencernaan dan Penyembuhan Luka
Lontar Taru Pramana adalah salah satu naskah kuno yang sangat penting dalam Usadha Bali, yaitu sistem pengobatan tradisional Bali yang telah diwariskan secara turun-temurun. Lontar ini berisi pengetahuan tentang berbagai jenis tumbuhan obat dan khasiatnya untuk pengobatan. Salah satu tanaman yang sering disebut dalam Lontar Taru Pramana adalah akar alang-alang (Imperata cylindrica), yang efektif dalam mengatasi panas dalam, gangguan saluran kemih, dan perdarahan.
Alang-Alang: Tanaman Liar yang Digunakan dalam Pengobatan Tradisional
Alang-alang, atau yang juga dikenal sebagai lalang, adalah tumbuhan liar yang umum dijumpai di berbagai daerah tropis. Akar alang-alang adalah bagian yang paling sering dimanfaatkan dalam pengobatan tradisional. Dalam lontar, akar alang-alang sering direkomendasikan untuk mengobati berbagai kondisi karena kemampuannya menyejukkan tubuh, menghentikan perdarahan, dan menenangkan sistem pencernaan.
Manfaat, Cara Pengolahan, dan Fakta Menarik
Akar alang-alang memiliki beragam khasiat dalam pengobatan tradisional Bali yang sangat bermanfaat untuk kesehatan. Rebusan akar alang-alang efektif dalam meredakan panas dalam dan demam, karena sifatnya yang mendinginkan yang juga membantu mengurangi peradangan dalam tubuh. Selain itu, rebusan akar ini juga sering digunakan untuk meredakan gangguan pencernaan seperti perut kembung, sakit perut, dan radang ringan di saluran pencernaan. Pasta yang dibuat dari akar yang dihaluskan dapat digunakan secara topikal pada luka untuk mempercepat proses pembekuan darah dan penyembuhan, menjadikannya ramuan serbaguna dalam pengobatan herbal Bali.
Bahan Pengolahan Air Rebusan Akar Alang-Alang (Sumber Foto: Koleksi Pribadi)
Cara Pengolahan Air Rebusan Akar Alang-Alang
1. Cuci Bersih
Langkah pertama yaitu dengan mencuci bersih akar alang-alang dengan air mengalir dengan tujuan untuk menghilangkan kotoran yang menempel pada akar
2. Rebus Akar Alang-alang
Setelah dicuci, masukkan akar alang-alang ke dalam panci lalu tambahkan 600ml air dan rebus dengan api sedang hingga mendidih dan air tersisa setengahnya atau sekitar 300ml
3. Tambahkan madu atau gula aren
Setelah mendidih, angkat dan saring air rebusan untuk memisahkan ampas akar alang-alang kemudian tambahkan madu atau gula aren secukupnya sebagai pemanis alami.
Air Rebusan Akar Alang-Alang (Sumber Foto: Koleksi Pribadi)
Air rebusan akar alang-alang ini baik diminum saat hangat 2 kali sehari pagi dan sore. Air rebusan ini memiliki khasiat yang mendinginkan membuatnya efektif untuk meredakan panas dalam atau kondisi tubuh yang mengalami peradangan. Selain itu juga, sifat anti-inflamasi yang terkandung dalam alang-alang membantu mengurangi peradangan pada saluran pencernaan.
Bahan Pengolahan Pengobatan Luka dari Akar Alang-Alang (Sumber Foto: Koleksi Pribadi)
Cara Pengolahan Akar Alang-Alang untuk Pengobatan Luka Luar
Untuk penyembuhan luka, akar alang-alang (Imperata cylindrica) dalam tradisi Usadha Bali sering diolah menjadi ramuan luar. Bahan-bahan yang digunakan pun hanya akar alang-alang segar dan air bersih. Proses membuatnya juga terbilang mudah.
1. Cuci Bersih
Langkah pertama adalah mencuci bersih akar alang-alang untuk menghilangkan kotoran dan debu yang menempel.
2. Tumbuk atau haluskan akar alang-alang
Selanjutnya, akar alang-alang yang sudah dicuci ditumbuk kasar atau hingga halus. Jika perlu, tambahkan sedikit air bersih untuk membantu proses penghalusan.
3. Oleskan pada luka
Setelah itu, baluri atau oleskan akar alang-alang yang sudah ditumbuk pada bagian tubuh yang terluka atau bagian yang mengalami perdarahan kecil.
Akar Alang-Alang untuk Pengobatan Luka (Sumber Foto : Koleksi Pribadi)
Akar alang-alang memiliki sifat mendinginkan dan membantu mempercepat pembekuan darah, sehingga cocok digunakan untuk luka kecil atau lecet. Pastikan luka sudah dibersihkan dengan air bersih sebelum mengoleskan ramuan ini untuk mencegah infeksi pada luka.
Fakta Menarik Tentang Akar Alang-Alang
Akar alang-alang (Imperata cylindrica) memiliki sejumlah fakta menarik yang membuatnya populer dalam pengobatan tradisional. Sebagai diuretik alami, akar ini mampu membantu mengurangi retensi air, melancarkan buang air kecil, dan membersihkan ginjal. Kaya akan senyawa seperti asam silikat, manitol, glukosa, dan saponin, alang-alang juga berkhasiat menenangkan tubuh dan mengurangi peradangan. Tumbuhan ini bahkan dikenal super tangguh, karena mampu bertahan di tanah yang kurang subur dan di lingkungan yang ekstrem.
Namun, penggunaan akar alang-alang perlu diperhatikan. Efek diuretik yang kuat bisa menyebabkan dehidrasi jika tidak diimbangi dengan cukup cairan. Selain itu, penggunaan dalam jangka panjang tanpa pengawasan dapat mengganggu keseimbangan tubuh, terutama pada orang dengan masalah ginjal atau tekanan darah rendah. Ada juga risiko kecil alergi pada beberapa orang. Meski bermanfaat untuk keluhan ringan, alang-alang tidak bisa menggantikan perawatan medis modern, terutama untuk kondisi serius seperti infeksi berat atau gangguan ginjal.