Selasih : Tanaman Basil dengan Banyak Khasiat bagi Kesehatan
Selasih merupakan tanaman basil yang dimana daunnya sering digunakan sebagai bahan tambahan dalam masakan. Namun selain menjadi bahan tambahan dalam masakan, Selasih juga bisa digunakan sebagai tanaman herbal untuk pengobatan tradisional dalam Usadha Bali. Usadha Bali adalah sebutan untuk tata cara pengobatan tradisional yang ada dan berkembang di Bali. Berikut simak penjelasan lebih lanjut.
Banyak sekali tanaman – tanaman yang ada di sekitar kita yang bisa dijadikan sebagai tanaman obat, salah satunya adalah selasih. Tanaman selasih dikenal dengan nama latin Ocimum basilicum yang berasal dari genus Ocimum. Nama dari tanaman selasih sendiri berbeda – beda di setiap daerah. Misalnya, di Jawa selasih disebut telasih, kemudian oleh masyarakat Melayu selasih disebut selaseh, dan oleh masyarakat Minahasa selasih disebut amping dan kukuru. Selain itu, dalam bahasa Sansekerta, selasih disebut dengan nama Tulasi yang dimana mengacu pada tanaman kemangi suci atau selasih miik. Dan dalam bahasa Inggris, selasih disebut dengan nama sweet basil.
Nama basil sendiri berasal dari bahasa Yunani Kuno, yaitu basileus yang berarti raja. Tanaman ini adalah tanaman kuno yang sudah dikenal bahkan dibudidayakan sejak zaman Mesir Kuno sekitar 3000 tahun lalu. Tidak ada yang tahu secara pasti darimana tanaman ini berasal karena tanaman ini tersebar banyak di berbagai negara. Namun, tanaman ini diyakini berasal dari kawasan Asia, khususnya India dan negara – negara Asia Tenggara, seperti Thailand.
Selasih (Sumber : Koleksi Penulis)
Selasih miik atau kemangi suci adalah semak bercabang banyak yang tegak, setinggi 30-60cm dengan bunga berwarna ungu. Selasih miik digunakan dalam upacara dewa yadnya, manusa yadnya (penglukatan), dan dapat juga digunakan sebagai campuran boreh.
Dalam usadha bali, tanaman selasih ini termasuk ke dalam usadha rare. Usadha rare merupakan salah satu usadha yang membahas tentang pengobatan pada anak – anak dengan menggunakan ramuan tanaman. Dalam usadha rare, disebutkan sebagai berikut.
“Ta rare watuk sa. Selasih miik, padang lepas, temu tis, ketumbah sembar awaknya.”
Yang berarti bahwa obat untuk anak – anak yang batuk adalah dengan sarana daun Tulasi, rumput lepas, temu tis, ketumbar, yang dimana semua itu dikunyah untuk disemburkan pada dada si anak. Konsep ini sama seperti meboreh, tapi bukan dengan cara dioleskan melainkan dengan cara disembur.
Boreh Selasih (Sumber : Koleksi Penulis)
Selain pada usadha rare, tanaman selasih juga digunakan dalam usadha bali lainnya, yaitu usadha cukildaki. Usadha cukildaki merupakan salah satu naskah pengobatan tradisional Bali yang termuat dalam lontar berisi pengetahuan tentang berbagai macam masalah kesehatan dan pengobatannya.
Makna pengobatan pada lontar usadha cukildaki yaitu berupa keyakinan akan pemujaan kepada Tuhan dalam berbagai manifestasinya untuk menyelamatkan dan memberikan kesembuhan kepada masyarakat melalui cara pengobatan yang disampaikan Sang Hyang Cukildaki dalam bentuk boreh atau ramuan, loloh atau jamu yang menggunakan bahan – bahan alam rempah dan berbagai tanaman obat.
Dalam usadha cukildaki, tanaman selasih digunakan untuk pengobatan perut panas dan perih. Gejalanya berupa perut terasa panas, perih, dan otot perut terasa tegang. Penyakit ini dapat diobati dengan daun kayu selasih, buah sirih, daun dadap tua, temu tis, jeruk nipis, bawang yang sudah digoreng, minyak kelapa, dan air. Semua bahan itu dimasak sampai matang, lalu diperas untuk mengambil airnya untuk diminum.
Selain bunga dan daun selasih, biji selasih juga mempunyai khasiat bagi kesehatan karena banyak mengandung senyawa aktif yang bermanfaat. Seperti, mengandung beragam jenis antioksidan untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Mengandung pektin berupa serat larut yang berguna untuk menjaga jumlah kolesterol normal. Serta, kandungan mineral meliputi zat besi, kalsium, dan magnesium pada biji selasih ini mampu menjaga kesehatan tulang.