Beji Pura Puseh Bedha: Jejak Sejarah Ratu Gede Kebo Iwa di Mata Air Suci Bali
Beji Pura Puseh Bedha terletak di Desa Adat Bedha, Tabanan, Bali, dan merupakan situs suci yang memiliki mata air penuh berkah. Tempat ini berhubungan erat dengan Ratu Gede Kebo Iwa, tokoh legendaris Bali. Beji Pura Puseh Bedha diperkirakan sudah ada sejak abad ke-14 Masehi, menjadi pusat spiritual dan budaya bagi umat Hindu. Setiap hari odalan, terutama saat Tilem Sasih Kasa, umat Hindu datang untuk bersembahyang dan melukat di sini.
Di antara hamparan hijau Desa Adat Bedha, Kabupaten Tabanan, terdapat sebuah tempat yang memancarkan aura spiritual dan keindahan budaya yang abadi. Beji Pura Puseh Bedha, sebuah situs suci yang dikenal sebagai mata air penuh berkah, menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat setempat sekaligus menyimpan jejak sejarah yang erat kaitannya dengan tokoh besar Bali, Ratu Gede Kebo Iwa.
Beji Pura Puseh Bedha diperkirakan sudah berdiri sejak abad ke-14 Masehi. Pada masa itu, Beji Pura Puseh Bedha menjadi saksi penting perjalanan sejarah, beriringan dengan kemunculan sosok legendaris Ratu Gede Kebo Iwa yang menjadikannya pusat spiritual dan budaya. Nama Ratu Gede Kebo Iwa telah melegenda di kalangan masyarakat Bali sebagai simbol kekuatan dan pelindung rakyat. Dikenal sebagai pemimpin yang bijaksana dan karismatik, Kebo Iwa merupakan tokoh yang dihormati karena keberanian dan pengabdiannya kepada masyarakat. Berdasarkan cerita turun-temurun, beliau sering menggunakan mata air di Beji Pura Puseh Bedha sebagai tempat melaksanakan ritual penyucian diri atau melukat sebelum menjalankan tugas-tugas besar yang berpengaruh pada kesejahteraan rakyat Bali.
Kawasan Beji Pura Puseh Bedha (Sumber Photo : Pujangga Nagari Nusantara)
Mata air di Beji Pura Puseh Bedha memiliki peran penting dalam kehidupan spiritual masyarakat setempat. Air yang mengalir dari pancuran ini dianggap suci dan sering digunakan dalam berbagai upacara adat, terutama untuk ritual melukat. Selain itu, pancuran di Beji ini dihiasi dengan ukiran tradisional yang menambah kesan sakral, mencerminkan filosofi Hindu Bali tentang kesucian dan harmoni.
Hubungan antara Beji Pura Puseh Bedha dan Ratu Gede Kebo Iwa memberikan situs ini status istimewa sebagai lokasi bersejarah sekaligus pusat spiritual. Energi yang memancar dari mata air ini telah menarik perhatian masyarakat sejak zaman dahulu, menjadikannya tempat yang dihormati dan dirawat dengan penuh dedikasi.
Sebagai pusat spiritual yang penting di Desa Adat Bedha, Beji Pura Puseh Bedha digunakan untuk berbagai keperluan ritual, terutama melukat. Ritual melukat yang dilakukan di tempat ini memiliki tujuan untuk membersihkan diri secara lahir dan batin. Biasanya, ritual ini dilakukan pada hari-hari tertentu seperti Purnama, Tilem, atau sebelum pelaksanaan upacara besar umat Hindu.
Patung di Beji Pura Puseh Bedha (Sumber Photo : Pujangga Nagari Nusantara)
Pada hari odalan, yang jatuh setiap Tilem Sasih Kasa, Beji Pura Puseh Bedha dipenuhi oleh umat Hindu yang datang untuk bersembahyang dan melukat. Odalan di tempat ini menjadi momen penting untuk mempererat hubungan spiritual dengan Tuhan, leluhur, dan alam.
Berada di tengah lingkungan asri, Beji Pura Puseh Bedha menawarkan suasana yang damai dan menenangkan. Pancuran mata airnya yang dihiasi dengan ukiran tradisional Bali menambah nuansa sakral. Pemandangan sekitar yang dipenuhi pepohonan hijau membuat tempat ini semakin terasa magis.
Tidak hanya sebagai tempat suci, Beji Pura Puseh Bedha juga menjadi simbol harmoni antara manusia dan alam. Masyarakat setempat menjaga keindahan dan kesucian tempat ini dengan penuh dedikasi, memastikan kelestariannya tetap terjaga.
Beji Pura Puseh Bedha (Sumber Photo : Pujangga Nagari Nusantara)
Pengelolaan Beji Pura Puseh Bedha dilakukan secara gotong royong oleh masyarakat Desa Adat Bedha. Setiap kegiatan, mulai dari pembersihan pancuran hingga penyelenggaraan ritual, dilakukan dengan rasa tanggung jawab yang tinggi.
Pengunjung yang datang diharapkan mematuhi aturan adat, seperti menjaga kesopanan, tidak membuang sampah sembarangan, dan menghormati nilai-nilai spiritual. Hal ini penting untuk menjaga kesucian dan harmoni tempat ini di tengah perkembangan modern.
Dengan sejarah panjang dan nilai spiritual yang mendalam, Beji Pura Puseh Bedha menjadi lebih dari sekadar tempat ziarah. Tempat ini adalah warisan budaya yang menghubungkan masa lalu, masa kini, dan masa depan, mengajarkan pentingnya menjaga keseimbangan antara spiritualitas, budaya, dan alam.