Dang Hyang Nirartha: Sosok Di Balik Ular Raksasa Pura Tanah Lot
Menurut Legenda, saat berada di Tanah Lot, Dang Hyang Nirartha menjinakkan seekor ular laut raksasa yang sering menggangu penduduk setempat. Setelah itu, Ular laut tersebut akhirnya ingin menjadi sesuatu yang bermanfaat. Berkat bantuan Dang Hyang Nirartha, Ular tersebut berubah menjadi Keris. Selain Legenda tersebut, masih banyak fakta dan kepercayaan yang menarik lainnya di Tanah Lot.
Pura Tanah Lot adalah salah satu daya tarik paling ikonik di Bali, Indonesia. Terletak di atas batu karang besar di tepi pantai barat daya pulau tersebut, tempat ini menggabungkan sejarah yang kaya dengan legenda mistis, serta fakta dan mitos menarik yang membuatnya menjadi destinasi yang sangat menarik untuk mencari pengalaman spiritual. Pura Tanah Lot merupakan akar yang kuat dalam agama Hindu Bali. Konon, pura ini didirikan oleh seorang resi Hindu suci bernama Dang Hyang Nirartha pada abad ke-16. Dang Hyang Nirartha datang ke Bali dengan tujuan menyebarkan ajaran Hindu yang benar dan membersihkan kebiasaan-kebiasaan negatif yang masih dipraktikkan oleh penduduk setempat.
Selama tinggal di Tanah Lot, Dang Hyang Nirartha melakukan banyak keajaiban dan pengobatan, yang membuat penduduk setempat dan raja setempat sangat menghormatinya. Salah satu cerita yang terkenal adalah perubahan seekor ular laut menjadi batu karang, yang sekarang menjadi salah satu ciri khas Pura Tanah Lot. Legenda seputar Pura Tanah Lot menggambarkan bahwa nama "Tanah Lot" berasal dari bahasa Bali yang berarti "tanah di tengah laut." Ini mengacu pada lokasi pura yang berada di atas batu karang di tengah laut. Legenda juga mencakup cerita tentang ular laut raksasa yang diubah oleh Dang Hyang Nirartha menjadi keris yang dianggap pusaka keramat.
Menurut legenda, ketika Dang Hyang Nirartha datang ke Bali dan tiba di Tanah Lot, dia menemukan bahwa daerah itu dihuni oleh seekor ular laut raksasa yang sangat kuat dan mengganggu penduduk setempat. Ular tersebut sering kali mengganggu perahu nelayan dan menciptakan ketakutan di antara penduduk. Dalam upaya untuk mengatasi masalah ini dan melindungi masyarakat, Dang Hyang Nirartha memutuskan untuk berinteraksi dengan ular itu. Beliau menggunakan kekuatan spiritual dan kebijaksanaan rohaninya untuk berkomunikasi dengan makhluk laut itu. Melalui percakapan yang penuh rasa hormat, Dang Hyang Nirartha berhasil meredakan kemarahan ular tersebut.
Sebagai tanda persahabatan dan kesetiaan ular laut raksasa tersebut kepada Dang Hyang Nirartha, ular itu sepakat untuk berubah menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat bagi umat manusia. Dengan kekuatan mistisnya, Dang Hyang Nirartha mengubah ular laut raksasa itu menjadi sebuah keris yang sangat indah dan dianggap memiliki kekuatan magis. Keris tersebut kemudian dianggap sebagai pusaka keramat yang sakral dan dijadikan bagian penting dari warisan spiritual Pura Tanah Lot. Keris ini dipercayai memiliki kemampuan untuk memberikan perlindungan dan keberuntungan bagi siapa pun yang memegangnya atau yang dipersembahkan dalam upacara keagamaan. Legenda ini menggambarkan peran penting Dang Hyang Nirartha sebagai seorang resi yang memiliki kekuatan spiritual yang luar biasa dan kemampuan untuk mengendalikan kekuatan alam. Ini juga menekankan pentingnya simbolisme dalam agama Hindu Bali, di mana benda-benda seperti keris dapat memiliki makna yang dalam dan dapat digunakan dalam upacara keagamaan.
Selain legendanya, Pura Tanah Lot juga memiliki beragam fakta dan kepercayaan yang menarik dan populer bagi masyarakat setempat. Mulai dari mukjizat alam, prosesi keagamaan dan kepercayaan tentang hubungan. Berikut ini adalah pemaparan fakta dan kepercayaan yang unik di Pura Tanah Lot:
Beji Pura Luhur Tanah Lot (Sumber: Koleksi Pribadi)
1. Air Tawar di Tengah Laut: Pura Tanah Lot memiliki sumur air tawar di tengah batu karangnya yang dianggap sakral. Air dari sumur ini digunakan dalam upacara keagamaan dan diyakini memiliki kekuatan penyembuhan. Keberadaan air tawar di tengah laut ini sangatlah langka dan dianggap sebagai mukjizat alam. Orang-orang yang datang ke pura ini sering kali mencoba mencuci diri dengan air suci ini, dengan harapan mendapatkan kesembuhan dari penyakit atau masalah kesehatan.
2. Ritual Melasti: Pura Tanah Lot sering digunakan untuk upacara keagamaan, termasuk ritual "Melasti," di mana patung dewa-dewi dari pura-pura di sekitarnya dibawa ke laut untuk dibersihkan. Patung-patung ini adalah perwujudan roh suci yang dianggap tinggal di pura-pura tersebut. Selama prosesi, doa-doa dan mantra dinyanyikan untuk memohon berkah dan membersihkan roh-roh suci.
3. Ular Laut Penjaga: Menurut legenda, sebuah ular laut penjaga hidup di sekitar Tanah Lot untuk melindungi pura dari ancaman. Itu diyakini sebagai inkarnasi dari Dewa Naga. Keberadaan ular laut penjaga di sekitar Pura Tanah Lot adalah simbol dari kepercayaan umat Hindu di Bali dalam perlindungan dan bantuan dari alam gaib.
4. Keberuntungan Romantis: Konon, mengunjungi Pura Tanah Lot dengan pasangan akan membawa keberuntungan dan kebahagiaan dalam hubungan asmara. Keberadaan pura yang dianggap suci dan penuh spiritualitas sering kali dikaitkan dengan energi positif. Mengunjungi tempat ini bersama pasangan dianggap dapat meningkatkan kebahagiaan dan keharmonisan dalam hubungan asmara.
5. Efek Penyembuhan: Air laut di sekitar Pura Tanah Lot diyakini memiliki efek penyembuhan, terutama untuk penyakit kulit. Beberapa pengunjung bahkan mandi di sini dengan harapan mendapatkan manfaat kesehatan.
Pura Tanah Lot adalah bukti nyata dari kekayaan budaya Bali yang kaya dan spiritualitas yang mendalam. Selain menawarkan pemandangan alam yang spektakuler, tempat ini juga mengundang pengunjung untuk merenung dan menghormati warisan agama dan budaya yang telah ada selama berabad-abad.