Goa Garba : Keindahan Alam dan Misteri Mitologi yang Tersembunyi
Bali, pulau yang terkenal dengan keindahan alam dan budaya yang kaya, menyimpan banyak tempat yang sangat menarik untuk di jelajahi, dan menawarkan berbagai desitinasi wisata yang memukau. Tempat tersebut adalah Goa Garba. Goa ini bukan hanya sekedar tempat wisata, tetapi juga memiliki nilai Sejarah dan spiritual yang mendalam.
Keindahan alam Bali tentu menjadi salah satu daya tarik utama yang menarik wisatawan tidak hanya dari Indonesia tetapi juga dari seluruh dunia. Itu sebabnya Bali selalu menjadi pilihan utama para wisatawan. Namun, mereka yang mengunjungi pulau bernama "Dewata" ini selalu memiliki keinginan untuk merasakan hal baru dan menikmati sesuatu yang berbeda.
Di balik dinding-dindingnya yang bersejarah, Goa Garba menyimpan aura mistis yang mengundang pengunjung untuk meresapi keheningan dan kedamaian, seolah-olah setiap sudutnya menyimpan bisikan jiwa para leluhur yang telah melintasi waktu. Sementara cahaya matahari yang menerobos celah-celah goa menciptakan permainan bayangan yang memikat, pengunjung dapat merasakan energi spiritual yang menyelimuti tempat ini, membuat setiap langkah terasa seperti perjalanan menuju kedalaman spiritual dan pengetahuan yang lebih tinggi.
Ceruk Petapaan kebo Iwa (Sumber Foto : Koleksi Pribadi)
Goa Garba terletak di Banjar Samegunung Desa Pajeng Kelod, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar, Bali. Goa Garba dikelilingi oleh hutan tropis yang rimbun, menciptakan suasana yang sejuk dan tenang. Jalan menuju goa dikelilingi oleh pepohonan yang hijau, menjadikan setiap Langkah terasa seperti perjalanan menuju dunia yang berbeda. Goa ini menyimpan berbagai cerita dan kepercayaan yang telah ada sejak lama.
Dahulu Goa Garba merupakan sebuah “Pasraman” (sekolah atau tempat belajar). Untuk anak-anak raja, sekaligus menjadi tempat untuk diujinya Kebo Taruna atau Kebo Iwa sebelum diangkat menjadi Mahapatih Kerajaan Bedahulu. Goa Garba didirikan pada masa pemerintahan Raja Jayapangus dan dibangun sekitar abad-12 Masehi, ini berdasarkan prasasti yang terdapat di Pura Pengukur-ukuran yang terletak tepat diatas Goa Garba. Goa Garba hanya seluas 200 meter persegi.
Goa Garba berada dibawah Pura Agung Pengukur-ukuran. Goa Garba adalah sebuah tempat atau ceruk pertapaan yang dipahat menggunakan kuku Mahapatih Kebo Taruna atau Kebo Iwa pada dinding di tepi jurang Sungai Pakerisan. Untuk mencapai mulut Goa Garba kita harus turun melewati gapura yang tangganya tersusun rapi dan terbuat dari batu kali. Ditengah-tengah jalan diantara tangga terdapat bekas telapak kaki manusia yang konon dipercaya merupakan bekas telapak kaki Kebo Taruna atau Kebo Iwa.
Pemandangan Goa Garba (Sumber Foto : Koleksi Pribadi)
Selain menjadi obyek wisata, Goa Garba kini digunakan untuk nuwur tirta menjelang piodalan kahyangan tiga, dan tak jarang Masyarakat mengunjungi Goa Garba untuk melakukan persembahyangan juga untuk meditasi. Setelah melakukan meditasi masyarakan akan melakukan pengelukatan atau ritual pembersihan diri di Sungai Pakerisan yang dipercaya bisa menghadirkan energi positif.
Goa Garba terletak sekitar 30 km dari Kota Denpasar, Goa Garba bisa dicapai dalam waktu kurang lebih 1 jam perjalanan yang menyenangkan. Dengan tiket masuk hanya Rp30.000 per orang, serta biaya parkir yang ramah di kantong Rp2.000 untuk motor dan Rp5.000 untuk mobil anda dapat menikmati keindahan alam dan warisan spiritual yang memukau tanpa menguras dompet. Nikmati setiap momen petualangan ini dan biarkan Goa Garba menjadi bagian dari pengalaman tak terlupakan Anda di pulau Dewata.