Belimbing Wuluh Dalam Pengobatan Tradisional di Bali
Buah Blimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi) adalah tumbuhan yang umumnya ditemukan di seluruh Bali. Buah ini memiliki bentuk yang unik, seperti buah belimbing, tetapi lebih kecil dan berwarna hijau. Blimbing Wuluh sering digunakan dalam masakan Bali untuk memberikan rasa asam dan segar pada hidangan, seperti sambal, sayur, dan ikan. Namun, yang membuat buah ini benar-benar istimewa adalah peran pentingnya dalam pengobatan tradisional Bali, yang dikenal sebagai Ushada Bali.
Belimbing wuluh di kalangan masyarakat Bali sangatlah popular, bahkan melebihi belimbing manis. Banyak hasil penelitian yang menyebutkan potensi suatu tanaman dalam mengobati penyakit tertentu ataupun sebagai antibakteri. Akan tetapi, penggunaan bahan antimikroba kimia, di lingkungan masyarakat dalam produk pangan lebih popular. Hasil dari penggunaan bahan antimikroba kimia sebagai pengawet lebih efektif dan biayanya relatif murah. Ada yang memanfaatkan buah belimbing wuluh untuk dibuat manisan dan sirup, sebagai bahan kosmetik serta mengkilapkan barang-barang yang terbuat dari kuningan.
Buah Blimbing Wuluh (Sumber Photo : Koleksi Pribadi)
Biasanya buah, batang, bunga maupun daunnya banyak digunakan untuk menyembuhkan penyakit seperti; pegal, gondongan, batuk pada anak, batuk biasa maupun batuk rejan, rematik, sariawan, jerawat dan panu. Belimbing Wuluh juga dapat menghilangkan sakit analgetik, memperbanyak pengeluaran empedu, antiradang, peluruh kencing, astringent.
Apa itu Ushada Bali?
Ushada adalah bagian integral dari budaya Bali, di mana penyembuhan tradisional dikaitkan dengan kekuatan alam dan spiritualitas. Ushada sering melibatkan penggunaan tumbuhan herbal, ramuan, dan ritual khusus yang diwariskan secara turun-temurun. Salah satu contohnya adalah buah Blimbing Wuluh, yang bukan hanya digunakan dalam kuliner Bali yang lezat, tetapi juga memiliki peran penting dalam pengobatan tradisional bagi masyarakat Bali. Artikel ini akan mengungkap keajaiban buah Blimbing Wuluh dalam pengobatan tradisional di Bali dan mengkaitkannya dengan praktik pengobatan tradisional Bali yang dikenal sebagai Ushada Bali.
Dalam Pengobatan Usadha Dalem ditujukan untuk orang berpenyakit dalam. Pengobatannya sangat beragam karena penyakit dalam memiliki jenis yang beragam pula.Macam penyakit yang diobati Pengobatan Usadha Dalem seperti penyakit terkena racun, sakit perut, anyang-anyangan, perut bengkak, dan obat yang berkaitan dengan alat reproduksi wanita dan pria. Dalam mengobati penyakit dalam, serta masalah Kesehatan lainnya, dapat memanfaatkan ramuan alami yang berasal dari tumbuhan lokal, seperti Blimbing Wuluh.
Tumbuhan Buah Blimbing Wuluh (Sumber Photo : Koleksi Pribadi)
Berikut beberapa cara memanfaatkan Buah Belimbing Wuluh untuk pengobatan tradisional di Bali:
Mengatasi Masalah Pencernaan: Anda dapat mengonsumsinya secara langsung atau membuat jus belimbing wuluh untuk membantu meredakan gejala tersebut. Mengatasi Radang Tenggorokan: Air rebusan daun belimbing wuluh dapat digunakan sebagai obat kumur untuk meredakan sakit tenggorokan. Menurunkan Demam: Anda dapat mengonsumsi jus belimbing wuluh atau mengompres tubuh dengan air rebusan daun belimbing wuluh yang dingin. Mengobati Luka Ringan: Anda dapat mengaplikasikan jus belimbing wuluh pada luka ringan untuk membantu mempercepat proses penyembuhan. Menurunkan Tekanan Darah: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa belimbing wuluh dapat membantu menurunkan tekanan darah, sehingga bisa bermanfaat bagi penderita hipertensi. Namun, kembali lagi, konsultasikan dengan ahli pengobatan tradisional sebelum menggunakannya sebagai pengobatan.