Pengobatan Tradisional Menggunakan Air Pada Lontar Usadha Yeh

Usadha yeh adalah metode pengobatan yang berfokus kepada penggunaan air, mantram, serta berbagai sarana upakara lainnya. Dengan konsep siwaistik yang diadopsi usadha yeh melalui ajaran tantra, penyakit-penyakit dalam dapat diobati dengan usadha yeh, seperti sakit perut, sakit kepala, diare, muntaber, dan lain-lain. Pengobatan dalam bentuk tetes, jamu, sembur, dan boreh adalah cara pengobatan yang diperbolehkan untuk dilakukan dalam usadha yeh. Selain itu, penglukatan juga merupakan salah satu konsep pengobatan yang diadopsi oleh usadha yeh.

Mar 18, 2024 - 00:47
Dec 27, 2023 - 21:11
Pengobatan Tradisional Menggunakan Air Pada Lontar Usadha Yeh
Melukat (Sumber Photo : Koleksi Redaksi)

Pengobatan tradisional Bali (usadha) yang dikenalkan oleh para leluhur merupakan ilmu pengetahuan penyembuhan yang dijiwai oleh nilai-nilai agama Hindu. Usadha adalah pengetahuan pengobatan tradisional Bali, sebagai sumber konsep untuk memecahkan masalah di bidang kesehatan. Penguasaan konsep usadha tersebut dan memanfaatkannya dalam kerangka konseptual di bidang pencegahan, pengobatan, rehabilitasi serta penelitian berguna untuk  mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan.

 

Cara pengobatan dan menjaga kesehatan menurut usadha bali ada berbagai cara yaitu apunin (diminyaki), menggunakan loloh (obat minum/ jamu), boreh (diparemi), oles (diolesi),  pepeh atau tutuh (obat tetes melalui hidung), ses (menekan bagian yang sakit oleh bahan yang  dipanasi), simbuh (sembur), urap (obat oles), usug (oles dengan berulang kali), tirta,  panglukatan, natab banten (upakara) dan lain sebagainya.

 

Usadha yeh pada hakekatnya merupakan lontar usadha yang berisi tentang jenis penyakit, cara pengobatan dan sarana yang dipergunakan, dalam usadha yeh disebutkan mengetahui susunan serta urutan dari dasaksara sebagai dasar utama menggunakan pengobatan usadha  tersebut. Lontar usadha yeh memiliki konsep dan pengobatan tradisional yang memiliki kekhususan karena mengutamakan penguasaan konsep dasaaksara dengan menggunakan  sarana air dan mantram dalam implementasinya, termasuk menggunakan beberapa ramuan  yang bersumber dari bahan alam tumbuhan, batang, upakara dan lain sebagainya.

 

Pada lontar usadha yeh, terdapat konsep teologi yang diuraikan pada bagian awal lontar sebagai berikut. “Om Sang  Hyang Siwa Ring Siwadwara, Parama Siwa ring tungtunging rambut, Sada Siwa ring irengin  netra, Siwa ring tungtunging irung, sah siwa ring tungtunging muka, Sang Hyang Kasiapa ring tungtunging lidah, angerapuh wisia sahananing wisia rapuh, denira Hyang Siwa, Sada Siwa,  Parama Siwa, Siwa, Sah Siwa, Kasiapa, Om ang ang mang mang ang ung teka rapuh”. Mantra tersebut dapat diterjemahkan sebagai berikut “Om Sanghyang Siwa di ubun-ubun, Paramasiwa di ujung rambut, Sadasiwa di hitamnya mata, Siwa di ujung hidung, Sah (Siwatma) Siwa di ujung wajah, Sanghyang Kasiapa di ujung lidah, meleyapkan semua racun (penyakit) dan semua penyakit dilenyapkan, oleh beliau Sanghyang Siwa, Sadasiwa, Paramasiwa, Sahsiwa, Kasiapa, Om Ang Ang Mang Mang Ang Ung jadilah musnah”. Berdasarkan uraian di atas dapat dimaknai kutipan mantram yang terdapat pada bagian  awal lontar usadha yeh dan merupakan intisari dari usadha sari yang disebut sebagai usadha bayu mengandung makna nilai pendidikan teologi dalam bentuk ajaran ketuhanan dan pemujaan  kepada Tri Purusa (Parama Siwa, Sada Siwa dan Siwa). Pemujaan kepada Tuhan Yang Maha  Esa, dalam manifestasinya sebagai Dewa (pemberi sinar) dan Bhatara (pelindung) adalah  sebagai wujud pengetahuan tinggi dan mulia dari Sang Hyang Kasiapa untuk memohon perlindungan dan kesembuhan dari segala macam penyakit yang ada. Pada lontar usadha yeh juga terdapat mantram yang digunakan untuk jenis penyakit tertentu. Serta makna caru yang dilakukan adalah untuk meningkatkan keharmonisan dan kesejahteraan semua mahluk hidup  di dunia.

 

Melukat (Sumber Photo : Koleksi Redaksi)

 

Dalam usadha yeh cara pengobatan yang dilakukan adalah dalam bentuk tetes, jamu, sembur dan boreh. Usadha yeh menekankan pengobatan dengan menggunakan sarana air dan terdapat mantram serta dapat digabungkan dengan segala jenis tanaman obat namun untuk mengimplementasikan usadha yeh seorang pangusadha wajib mengetahui susunan dan urutan  dari dasaaksara. Untuk menjalankan usadha yeh harus mengikuti sesananing usadha dan harus memahami aksara (tatas nawang incep aksara lan sastra). Dalam usadha juga ditekankan bahwa penyakit itu berasal dari pikiran, bahkan 99% penyakit itu muncul dan bermula dari pikiran maka dari itu mengendalikan, menyucikan dan menjaga pikiran untuk selalu baik dan sehat menjadi sangat penting dalam konsep pengobatan tradisional atau usadha itu sendiri. Karena bermula dari pikiran maka dalam konsep usadha, sakit dan obat ada dalam diri. Lingkungan, bahan, ramuan, jamu serta upacara dan upakara yang dilakukan sebagai pengingat, sebagai energi yang diharmonisasikan sehingga berpengaruh bagi kesehatan seseorang.

 

Konsep pengobatan yang terdapat dalam usadha yeh yaitu berbentuk penglukatan. Penglukatan merupakan proses penyucian diri, menyeimbangkan energi destruktif menggunakan sarana air. Air merupakan pengantar energi yang paling cepat diawali dari tirta, aksara, dasa aksara dan dasa bayu. Berikut merupakan beberapa jenis penyakit dan teknik pengobatan tradisional menurut lontar usadha yeh

 

No. Jenis Penyakit Sarana yang Dipergunakan Cara Pengobatan Mantram
1 Panas Air Sembur Ong mang hang
Sirat Ung mang ang ang
Jamu/diminum ong mang hang
Tetes mata uh mang ih
Kompres ong ih ah
2 Sakit Mata Air Sirat om taya ah ih
Sembur Om taya I ah
Usapkan/raupan Om Taya ing
3 Sakit perut Air Jamu/diminum Mang mang ung ayang
Sirat Om ing mang ang
Raup Om taya ah

 

Nilai yang terkandung dalam lontar usadha yeh meliputi nilai pendidikan teologi dalam bentuk ajaran ketuhanan dan pemujaan kepada Tri Purusa (Parama Siwa, Sada Siwa dan Siwa), dan nilai pendidikan kesehatan meliputi pengetahuan tentang berbagai macam penyakit, cara pengobatan, pengetahuan mantram usadha dan sarana yang didasari atas konsep siwaistik melalui ajaran tantra.