Pengobatan Tradisional Menggunakan Air Pada Lontar Usadha Yeh
Usadha yeh adalah metode pengobatan yang berfokus kepada penggunaan air, mantram, serta berbagai sarana upakara lainnya. Dengan konsep siwaistik yang diadopsi usadha yeh melalui ajaran tantra, penyakit-penyakit dalam dapat diobati dengan usadha yeh, seperti sakit perut, sakit kepala, diare, muntaber, dan lain-lain. Pengobatan dalam bentuk tetes, jamu, sembur, dan boreh adalah cara pengobatan yang diperbolehkan untuk dilakukan dalam usadha yeh. Selain itu, penglukatan juga merupakan salah satu konsep pengobatan yang diadopsi oleh usadha yeh.
Pengobatan tradisional Bali (usadha) yang dikenalkan oleh para leluhur merupakan ilmu pengetahuan penyembuhan yang dijiwai oleh nilai-nilai agama Hindu. Usadha adalah pengetahuan pengobatan tradisional Bali, sebagai sumber konsep untuk memecahkan masalah di bidang kesehatan. Penguasaan konsep usadha tersebut dan memanfaatkannya dalam kerangka konseptual di bidang pencegahan, pengobatan, rehabilitasi serta penelitian berguna untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan.
Cara pengobatan dan menjaga kesehatan menurut usadha bali ada berbagai cara yaitu apunin (diminyaki), menggunakan loloh (obat minum/ jamu), boreh (diparemi), oles (diolesi), pepeh atau tutuh (obat tetes melalui hidung), ses (menekan bagian yang sakit oleh bahan yang dipanasi), simbuh (sembur), urap (obat oles), usug (oles dengan berulang kali), tirta, panglukatan, natab banten (upakara) dan lain sebagainya.
Usadha yeh pada hakekatnya merupakan lontar usadha yang berisi tentang jenis penyakit, cara pengobatan dan sarana yang dipergunakan, dalam usadha yeh disebutkan mengetahui susunan serta urutan dari dasaksara sebagai dasar utama menggunakan pengobatan usadha tersebut. Lontar usadha yeh memiliki konsep dan pengobatan tradisional yang memiliki kekhususan karena mengutamakan penguasaan konsep dasaaksara dengan menggunakan sarana air dan mantram dalam implementasinya, termasuk menggunakan beberapa ramuan yang bersumber dari bahan alam tumbuhan, batang, upakara dan lain sebagainya.
Pada lontar usadha yeh, terdapat konsep teologi yang diuraikan pada bagian awal lontar sebagai berikut. “Om Sang Hyang Siwa Ring Siwadwara, Parama Siwa ring tungtunging rambut, Sada Siwa ring irengin netra, Siwa ring tungtunging irung, sah siwa ring tungtunging muka, Sang Hyang Kasiapa ring
Melukat (Sumber Photo : Koleksi Redaksi)
Dalam usadha yeh cara pengobatan yang dilakukan adalah dalam bentuk tetes, jamu, sembur dan boreh. Usadha yeh menekankan pengobatan dengan menggunakan sarana air dan terdapat mantram serta dapat digabungkan dengan segala jenis tanaman obat namun untuk mengimplementasikan usadha yeh seorang pangusadha wajib mengetahui susunan dan urutan dari dasaaksara.
Konsep pengobatan yang terdapat dalam usadha yeh yaitu berbentuk penglukatan. Penglukatan merupakan proses penyucian diri, menyeimbangkan energi destruktif menggunakan sarana air. Air merupakan pengantar energi yang paling cepat diawali dari tirta, aksara, dasa aksara dan dasa bayu.
No. | Jenis Penyakit | Sarana yang Dipergunakan | Cara Pengobatan | Mantram |
1 | Panas | Air | Sembur | Ong mang hang |
Sirat | Ung mang ang ang | |||
Jamu/diminum | ong mang hang | |||
Tetes mata | uh mang ih | |||
Kompres | ong ih ah | |||
2 | Sakit Mata | Air | Sirat | om taya ah ih |
Sembur | Om taya I ah | |||
Usapkan/raupan | Om Taya ing | |||
3 | Sakit perut | Air | Jamu/diminum | Mang mang ung ayang |
Sirat | Om ing mang ang | |||
Raup | Om taya ah |
Nilai yang terkandung dalam lontar usadha yeh meliputi nilai pendidikan teologi dalam bentuk ajaran ketuhanan dan pemujaan kepada Tri Purusa (Parama Siwa, Sada Siwa dan Siwa), dan nilai pendidikan kesehatan meliputi pengetahuan tentang berbagai macam penyakit, cara pengobatan, pengetahuan mantram usadha dan sarana yang didasari atas konsep siwaistik melalui ajaran tantra.