Pantai Betel : Fenomena Hilangnya Batu Kerikil di Tepi Pantai

Desa Adat Padangbai adalah salah satu daerah yang sangat terkenal dengan pariwisatanya khususnya pariwisata pantai. Salah satunya adalah Pantai Betel yang merupakan pantai yang berbelahan dengan Pantai Bias Tugel yang dimana memiliki banyak cerita unik didalamnya. Nah, seperti apakah cerita – cerita unik dibalik indahnya Pantai Betel ini? Berikut ini adalah penjelasannya.

Aug 27, 2025 - 06:08
Aug 27, 2025 - 09:39
Pantai Betel : Fenomena Hilangnya Batu Kerikil di Tepi Pantai
Batu Kerikil di Tepi Pantai (Sumber : Koleksi Penulis)

Desa Adat Padangbai terletak di Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem, di sisi timur Pulau Bali. Desa Adat Padangbai merupakan suatu tempat di Bali yang menyimpan banyak kekayaan budaya yang mendalam dimana warisan tradisi kuno bergabung dengan keindahan alam yang menakjubkan. Keindahan alam yang menakjubkan ini meliputi destinasi pariwisata mulai dari pariwisata non-religius hingga pariwisata religius pun ada di Desa Adat Padangbai ini.

 

Pariwisata yang paling sering dijumpai di Desa Adat Padangbai ini adalah pariwisata pantai karena letak desa ini yang dekat dengan pesisir pantai. Seperti, Pantai Blue Lagoon yang memiliki daya tarik tersendiri dengan suasananya yang asri dan juga sepi karena jauh dari keramaian kota. Kemudian, ada Pantai Bias Tugel yang memiliki pasir yang paling putih di Bali. Lalu, Pantai Padangbai yang juga memiliki pasir berwarna putih yang sangat lembut dan bersih.

 

Selain ketiga pantai yang disebutkan diatas, yaitu Pantai Blue Lagoon, Pantai Bias Tugel, dan Pantai Padangbai. Ternyata ada satu pantai yang dikatakan sebagai pantai mistis di Desa Adat Padangbai ini, yaitu Pantai Betel. Pantai Betel merupakan pantai yang berbelahan dengan Pantai Bias Tugel yang dimana Pantai Bias Tugel memiliki pasir yang berwarna putih sedangkan Pantai Betel memiliki pasir yang berwarna hitam.

 

Pantai Betel (Sumber : Koleksi Penulis) 

Perjalanan yang akan ditempuh dari Kota Denpasar menuju Pantai Betel ini memakan waktu kurang lebih 1 jam dengan jarak 45 km. Menuju pantai ini, Anda akan melewati jalanan kecil bergelombang yang dimana sepanjang jalannya akan disuguhkan dengan hembungan angin dari pepohonan rindang di sekitarnya. Anda juga perlu berhati – hati karena jalanan yang akan Anda tempuh sedikit rusak ditambah lagi banyak tikungan tajam di sepanjang jalannya.

 

Namun, semua itu akan terbayar setelah Anda memasuki area pantai ini yang dimana Anda akan disambut dengan suara gemuruh ombak pantai dan hembusan angin laut yang menyejukkan. Selain itu, suasana pantai ini juga sangat tenang karena letak pantai ini yang memang jauh dari pemungkiman penduduk sehingga sangat cocok untuk Anda yang menginginkan ketenangan atau sedang healing.

 

Pasir hitam yang memikat di Pantai Betel ini adalah sebuah keajaiban alam yang menakjubkan. Warna uniknya tercipta dari mineral dan material vulkanik yang memberikan pesona yang tak terlupakan bagi pengunjungnya. Selain keindahan pasir hitamnya, Pantai Betel juga dikenal dengan sebuah fenomena yang dimana batu- batu kerikil yang berada di tepi pantai ini bisa menghilang secara tiba – tiba.

 

Batu Kerikil di Tepi Pantai (Sumber : Koleksi Penulis)

 

Menurut penjelasan dari salah satu warga di Dusun Mimba, Desa Adat Padangbai, Ibu Ni Nyoman Dedes Sumiati. Batu – batu kerikil yang berada di tepi pantai itu akan muncul apabila adanya kemenangan di Pura Subak di Dusun Mimba yang dimana katanya batu – batu kerikil itu adalah uang. Jika Anda beruntung, Anda bisa saja akan melihat fenomena itu terjadi.

 

Namun terlepas dari fenomena itu, masyarakat setempat biasa melakukan aktivitas memancing di sekitar Pantai Betel ini. Walaupun memiliki arus ombak yang besar, namun hal itu tidak menghentikan masyarakat di Desa Adat Padangbai untuk memancing di pantai ini bahkan masyarakat di desa lain pun banyak yang berkunjung ke pantai ini untuk memancing.

 

Namun, Pantai Betel ini bukan hanya tentang cerita – cerita mistisnya saja, tapi juga tentang pengalaman tak terlupakan yang tersimpan di dalamnya. Selain itu, Ibu Ni Nyoman Dedes Sumiati juga menjelaskan beberapa pantangan – pantangan apabila berkunjung ke Pantai Betel. Beliau mengatakan untuk pengunjung yang sedang datang bulan atau menstruasi dilarang untuk mendekat ke pantai ini karena konon katanya ada orang yang terbawa arus pantai ini akibat mendekat ke tepi pantai saat sedang datang bulan. Kemudian, Ibu Ni Nyoman Dedes Sumiati juga mengatakan untuk pengunjung yang memakan daging sapi agar tidak berkunjung ke Pantai Betel ini dan orang yang sedang hamil juga dilarang untuk mandi di pantai ini.

 

Walaupun hal ini hanya cerita dari mulut ke mulut semata, namun ada baiknya kita tetap mengikuti pantangan - pantangan yang dikatakan oleh warga yang tinggal dekat dengan Pantai Betel ini. Kita tidak tahu hal – hal apa saja yang terdapat dibalik keindahan Pantai Betel ini. Selain itu, tidak ada tempat di dunia ini yang tidak memiliki penghuni tak kasat mata. Oleh karena itu, perlunya saling menghargai dan menghormati hal – hal apapun yang berada di sekitar kita.