Pura Goa Peteng: Mata Air Penglukatan Pemohon Kesembuhan

Pura Goa Peteng Alam Tunjung Mekar berasal dari kata Goa yang berarti goa, Peteng memiliki arti gelap. Sementara Alam berarti terbentuk melalui proses alam, dan Tunjung Mekar memiliki harapan seperti bunga teratai yang kembang sehingga banyak yang mencari atau menginginkan.

Dec 19, 2023 - 06:28
Dec 13, 2023 - 20:30
Pura Goa Peteng: Mata Air Penglukatan Pemohon Kesembuhan
Pura Goa Peteng (Sumber Photo: Koleksi Pribadi)

Pura Goa Peteng ini terletak di Desa Pakraman Kutuh, Jimbaran, Bali. Namun akses menuju pura ini cukup berat. Sebab, akses menuju Pura Goa Peteng Alam Tunjung Mekar, berupa jalanan sepanjang 1,5 km terbuat dari batu kapur. 

Setelah melewati jalan tersebut, barulah ditemukan pura  goa peteng. Terdapat sebuah pohon beringin besar di luar pura yang diyakini sebagai rambut Bhatara yang melinggih di Pura Goa Peteng, namun tak jelas diketahui siapa yang berstana di pura itu.

Pura Goa Peteng (Sumber Photo: Koleksi Pribadi)

Dibalik pura ini terdapat sebuah goa berkedalaman sekitar 250m. Yang dimana di dalam goa tersebut terdapat mata air penglukatan. 

Saat menuju sumber air tersebut, harus menuruni puluhan anak tangga. Dan saat turun, pemedek yang hendak melukat, biasanya disambut kelelawar. Kelelawar tersebut diyakini sebagai binatang yang menjaga Pura Goa Peteng.

Urutan melaksanakan panglukatan di Pura Goa Peteng Tunjung Mekar dimulai dari menghaturkan canang di pererepan suci pemangku yang berada di rumahnya. Nah bagi yang belum tau, rumah jero mangku tidak berada jauh dari sekitar pura tersebut. Kalian bisa bertanya ke orang sekitar jika blum juga bertemu dengan rumah Jero Mangku 

Kemudian ditemani Ibu Jero Mangku menuju pura Goa Peteng untuk melaksanakan matur piuning di pelinggih dewa yang berstana di pura tersebut

Setelah itu dilanjutkan turun kebawah dengan melukat di Goa  terlebih dahulu kemudian menghaturkan canang dan mengucap keinginan serta harapan kepada Tuhan yang berstana disana

Dan terakhir, kembali naik dan memohon tirta  bija sebagai penutup prosesi panglukatan. Uniknya, air di goa ini memiliki kandungan rasa setangah tawar setengah asin. Hal ini disebabkan karena letak geogradis pura yang berada di pinggir laut.

Piodalan dipura ini dilaksanakan menggunakan perhitungan pawukon. Yaitu jatuh pada Redite Wuku Madangkungan. Dan piodalannya dilaksanakan oleh keluarga besar I Ketut Kecuh. Meski begitu, banyak masyarakat yang tangkil atau datang ke pura ini, pada hari-hari biasa.

Mulut Pura Goa Peteng (Sumber Photo: Koleksi Pribadi)

Sejarahnya Pura ini dahulu di gunakan sebagai tempat sumber mata air, yang digunakan untuk keperluan warga disana. Namun seiring berjalannya waktu. Mata air ini akhirnya disucikan dan dibangun kan pelinggih. Yg hingga saat ini disebut Pura Goa Peteng Alam tunjung mekar 

Konon melukat dengan menyelam langsung ke kolam pura ini tidak deperkenankan sebab Bhatara nya sudah murka, sehingga harus mengikuti prosesi penglukatan yg diarahkan oleh pemangku disana. 

Mata Air Pura Goa Peteng (Sumber Photo: Koleksi Pribadi)

Menurut alm Pak Mangku Ketut Kecuh Banyak masyarakat yang mendapatkan petunjuk jika ingin sembuh, harus melaksanakan penglukatan di Pura goa Peteng Tunjung Mekar. 

Bagi kalian yang percaya dan yakin dengan dunia spiritual maka ada baiknya kalian mencoba melukat dan melakukan pendekatan rohani di Pura Goa Peteng Alam ini.