Pura Pat Payung yang terkenal dengan kisah mistisnya
Pura Pat Payung adalah pusat spiritual dengan makna simbolis dalam namanya. Sejarah dan legenda memberi kekayaan pada pulau ini. Aktivitas di sekitar pura perlu disertai persembahan karena dipercaya ada entitas halus. Pulau Serangan mengajak untuk menjelajahi spiritualitas dan keajaiban alam, memperkaya jiwa melalui pengalaman unik.
Pulau Serangan, sebuah permata tersembunyi di Bali, tidak hanya memukau dengan keindahan alamnya yang mempesona, tetapi juga menyimpan misteri dan kekayaan spiritual yang mengundang keingintahuan. Salah satu tempat yang mencerminkan spiritualitas dan kepercayaan adalah Pura Pat Payung. Tersembunyi di tengah semak belukar dan menghadap ke arah timur menuju pantai Serangan, pura ini memiliki sejarah panjang yang menggambarkan kearifan kuno.
Nama "Pura Pat Payung" memiliki makna simbolis yang dalam. Dipercaya berasal dari kata 'Pat', yang berarti empat, dan 'payung', yang menggambarkan perlindungan. Gabungan ini menciptakan interpretasi simbolis: empat peneduh arah mata angin, mencakup timur, barat, utara, dan selatan. Penjelasan ini disampaikan oleh Jro Mangku Ketut Sudiarsa yang menggambarkan bagaimana bahasa dan makna dapat menyatukan spiritualitas dan arah dalam satu entitas.
Misteri tidak hanya terkandung dalam namanya, tetapi juga dalam sejarah Pura Pat Payung. Legenda mencatat bahwa asal usul nama "Pat Payung" berasal dari peristiwa peperangan antara Raja Klungkung dan Raja Karangasem. Saat peperangan, payung milik Raja Klungkung terhempas dan jatuh di Pulau Serangan, tempat Pura Pat Payung berdiri saat ini. Sejak saat itu, kawasan ini dikenal sebagai Pat Payung.
Pelinggih Ratu Gede Dalem Nusa (Sumber Foto : Koleksi Pribadi)
Pada awalnya, Pura Pat Payung hanya memiliki satu palinggih sederhana, tetapi seiring berjalannya waktu, palinggih ini berkembang menjadi lebih kompleks. Termasuk di dalamnya adalah Palinggih Meru, Palinggih Dukuh Sakti, Palinggih Dewa Pat Payung, dan Palinggih Gong. Proses penambahan palinggih ini dipandu oleh petunjuk gaib atau pawisik, mencakup penempatan Palinggih Gong yang memiliki cerita menarik sendiri. Kelompok Gong yang mencari kharisma di Pura Pat Payung membawa nuansa magis yang memperkaya pengalaman spiritual di pura ini.
Pura Pat Payung tidak hanya merupakan tempat ibadah biasa; di sekitarnya terdapat kesan mistis dan energi metafisika yang membuatnya lebih dari sekadar cerita. Kawasan sekitar Pura Pat Payung dianggap angker, menjadi tempat berkumpulnya "wong samar" atau entitas halus. Saat matahari mulai terbenam, tempat ini memancarkan aura magis yang menciptakan perasaan ngeri di antara para pengunjung. Upacara panglukatan dan ritual keagamaan juga sering dilakukan di sini, memperkaya warisan spiritual yang diwariskan turun temurun.
Beberapa orang meyakini bahwa di kawasan Pura Pat Payung di Serangan, ini dilarang menebang pepohonan. Pasalnya, pepohonan yang berada di sekitar pura merupakan tempat atau rumah bagi wong samar. "Jika melanggar, pasti saja ada akibatnya," ujar pemangku Pura Pat Payung, Jro Mangku Ketut Sudiarsa. Lebih lanjut diceritakannya, konon dahulu ada seorang pekerja yang menebang pohon di sekitar pura. Tak lama setelah itu, ia kesurupan. Uniknya, orang tersebut kesurupan warga negara Belanda karena menggunakan Bahasa Belanda. Setelah diberikan sesajen dan mantra oleh pemangku Pura Pat Payung, pekerja tersebut kembali sadar. Setelah ditanya, ternyata benar ia memotong kayu di sekitar pura. Selain itu, di Pura Pat Payung diyakini sebagai tempat memohon taksu balian atau dukun. Barang siapa yang hendak menjadi dukun, akan mendapat petunjuk gaib untuk tangkil dan memohon taksu balian di pura ini. Tepatnya bila memohon pada palinggih Ratu Dukuh Sakti. Selain itu, ketika kita melakukan aktivitas di sekitar pura, sangatlah penting untuk menghaturkan rarapan atau sesajen. Sebab, wong samar akan mengganggu aktivitas kita bila tak memberikan persembahan.
Dikatakannya, dulu ada seorang pekerja yang membawa alat berat, ketika hendak melewati Pura Pat Payung, alat tersebut tiba-tiba rusak. "Namun keesokan harinya, setelah menghaturkan rarapan setiap pagi, tidak lagi ada kejadian serupa, dan alat beratnya kembali normal seperti sedia kala," pungkas Mangku Sudiarsa.
Pelinggih Pura Dalem Jawi (Sumber Foto : Koleksi Pribadi)
Pura Pat Payung di Pulau Serangan menghadirkan beragam cerita magis dan kekayaan spiritual yang memikat. Sebuah pusaka seperti daun sirih, ditemukan oleh Parapsikolog Ki Sambung Roso, memunculkan gesekan energi dengan alam niskala. Inilah bagaimana tempat ini tetap hidup dalam kesejarahan, menerangi jalan bagi mereka yang ingin menjelajahi keajaiban spiritual di Pulau Serangan.
Dengan pesona alam yang memesona dan misteri yang memukau, Pura Pat Payung tetap menjadi destinasi spiritual yang menyelam dalam tradisi kuno Bali, mempertahankan kepercayaan dan ritual yang memiliki makna mendalam bagi masyarakat setempat dan para pengunjung yang penasaran. Pulau Serangan menghadirkan pesona keajaiban alam dan spiritual yang menunggu untuk diungkap.
Dalam setiap perjalanan spiritual, terdapat keajaiban yang tak terungkap yang menghubungkan manusia dengan alam dan metafisika. Pulau Serangan dengan Pura Pat Payung-nya memberikan perspektif ini, mengajak untuk menjelajahi kedalaman tradisi dan kebijaksanaan kuno. Dengan pesona alam yang memukau dan misteri yang memikat, pulau ini bukan hanya destinasi wisata, tetapi juga perjalanan rohaniah yang memperkaya jiwa. Di tengah semak belukar dan gemuruh ombak, mungkin kita dapat menemukan keseimbangan antara dunia yang terlihat dan yang tak terlihat, antara yang kita lihat dan yang kita rasakan di dalam hati. Pulau Serangan membuka pintu untuk memahami bahwa ada lebih dari sekadar yang dapat kita lihat, dan di sanalah keajaiban sesungguhnya terletak, menunggu untuk diungkap.