Pura Tirta Bulan: Destinasi Mata Air Suci Tersembunyi di Desa Singapadu

Pura Tirta Bulan, yang terletak di Desa Singapadu, Gianyar, Bali, dikenal karena mata air sucinya yang dipercaya memiliki khasiat penyembuhan, Pura Tirta Bulan memberikan pengalaman melukat, ritual penyucian diri yang menyegarkan jiwa dan raga. Keunikan dan sejarah pura ini menjadikannya tujuan menarik bagi mereka yang mencari kedamaian dan keheningan di tengah alam Bali.

Mar 4, 2025 - 06:00
Mar 4, 2025 - 05:38
Pura Tirta Bulan: Destinasi Mata Air Suci Tersembunyi di Desa Singapadu
Pura Tirta Bulan(Sumber Photo : Koleksi Pribadi)

Pura Tirta Bulan terletak di Desa Singapadu, Gianyar, Bali. Desa Singapadu dikenal sebagai salah satu kawasan budaya dan seni di Bali yang tidak hanya terkenal dengan kesenian tradisionalnya, tetapi juga dengan destinasi wisata spiritualnya. Pura ini berada di tengah lingkungan yang asri dan sejuk, dikelilingi oleh pepohonan serta mata air yang jernih. Akses menuju Pura Tirta Bulan cukup mudah, dengan perjalanan sekitar 30 menit dari pusat Ubud atau 40 menit dari Denpasar. Kondisi jalan menuju pura ini juga cukup baik, memudahkan wisatawan maupun umat Hindu yang ingin bersembahyang atau berziarah ke tempat ini.

Area Jaba Pura Tirta Bulan (Sumber Foto : Koleksi Pribadi)

Sejarah Pura Tirta Bulan

Pura Tirta Bulan diyakini sebagai peninggalan Ida Dukuh Sakti, seorang tokoh spiritual Bali yang terkenal dengan keahlian dalam pengobatan sekala-niskala. Berdasarkan cerita dari Jro Mangku Made Sergog, pemangku Pura Tirta Bulan, pura ini awalnya hanyalah semak belukar di tepi Tukad Wos. Tempat ini kemudian ditemukan oleh para leluhur mereka yang melihatnya sebagai lokasi dengan energi spiritual yang kuat. Semula, lokasi ini hanya digunakan sebagai tempat pemandian umum, namun setelah pembersihan lebih lanjut, ditemukan sebuah goa dan mata air yang mengalir dari bawah pohon beringin.

Di dalam goa, terdapat terowongan sepanjang 200 meter dengan bagian atas yang berbentuk lingkaran menyerupai bulan, yang kemudian menjadi inspirasi nama "Tirta Bulan." Sejak saat itu, atas petunjuk niskala, para keturunan dari leluhur yang menemukan pura ini mulai menjalankan tugas sebagai pemangku di Pura Tirta Bulan.

Pelinggih di Pura Tirta Bulan (Sumber Foto : Koleksi Pribadi)

Arsitektur dan Tata Letak Pura Tirta Bulan

Arsitektur Pura Tirta Bulan mencerminkan gaya khas pura Bali yang sarat dengan simbolisme. Pura ini terdiri dari beberapa area utama dengan elemen-elemen suci yang menonjol. Di area utama atau Utama Mandala, terdapat sejumlah palinggih, yakni bangunan suci yang menjadi tempat pemujaan para dewa. Beberapa palinggih penting di sini adalah Palinggih Ida Bhatara Tengahin Segara, Palinggih Ida Bhatara Ratu Gede Dalem Ped, dan Palinggih Ida Bhatara Ratu Dukuh Sakti Lingsir. Ketiga bangunan ini merupakan pusat pemujaan yang dipandang sebagai titik-titik sakral oleh masyarakat setempat.

Selain itu, di bagian Jaba Puta (area luar pura) terdapat mata air yang digunakan untuk upacara melukat atau penyucian diri, yang dipercaya dapat membersihkan energi negatif. Material yang digunakan dalam pembangunan pura sebagian besar berasal dari batu alam yang diukir dengan motif tradisional Bali, menambah nilai estetika dan sakralitas pura. Tata letak pura yang seimbang dan harmonis dengan lingkungan sekitar memperlihatkan penghormatan masyarakat Bali terhadap keseimbangan antara manusia dan alam.

Goa di Pura Tirta Bulan (Sumber Foto : Koleksi Pribadi)

Daya Tarik Pura Tirta Bulan

Pura Tirta Bulan memiliki daya tarik tersendiri yang membuatnya unik dibandingkan dengan pura lain di Bali. Salah satu daya tarik utama dari pura ini adalah mata air sucinya, yang dianggap memiliki khasiat penyembuhan. Banyak masyarakat lokal maupun wisatawan yang datang untuk melakukan ritual melukat, yaitu ritual pembersihan diri yang bertujuan membersihkan energi negatif. tahapan-tahapan persembahyangan di Pura Tirta Bulan dimulai dari penyucian diri secara sekala dan niskala di pancoran suci. Sarananya berupa banten pejati. Selanjutnya, dilakukan persembahyangan di Utama Mandala Pura Tirta Bulan, juga bersaranakan banten pejati.

Selain itu, suasana yang tenang dan asri di sekitar pura menjadikannya tempat ideal bagi mereka yang mencari kedamaian batin. Keunikan lain adalah pura ini masih relatif tersembunyi, sehingga memberikan pengalaman yang lebih privat dan eksklusif bagi para pengunjung.

Pancuran di Pura Tirta Bulan (Sumber Foto : Koleksi Pribadi)

Pura Tirta Bulan bukan hanya tempat ibadah bagi umat Hindu, tetapi juga destinasi wisata spiritual yang menawarkan pengalaman yang unik. Terletak di tengah-tengah lanskap hijau Bali, pura ini memancarkan aura ketenangan dan kesakralan yang menarik pengunjung dari berbagai latar belakang. Sejarahnya yang mendalam dan signifikansinya bagi komunitas Hindu setempat menjadikannya situs suci, sementara keindahan arsitekturnya memikat para wisatawan. Dengan ukiran-ukiran yang rumit dan bangunan-bangunan kuno, pura ini menjadi saksi kekayaan warisan budaya Bali, menawarkan tempat peristirahatan yang tenang jauh dari keramaian wisata di pulau ini.

Selain daya tarik spiritual dan sejarahnya, Pura Tirta Bulan juga menghadirkan suasana mistis yang terasa mengubah hati dan pikiran. Suara alam yang lembut, aroma dupa yang menenangkan, dan atmosfer yang damai menciptakan lingkungan yang mengundang untuk berintrospeksi dan bermeditasi. Aura mistis ini menyelimuti para pengunjung, memungkinkan mereka untuk terhubung dengan energi spiritual pura dan keindahan alam sekitarnya. Bagi mereka yang mencari pengalaman sakral di Bali, Pura Tirta Bulan menjadi destinasi yang wajib dikunjungi, menawarkan perpaduan harmonis antara spiritualitas, kedalaman budaya, dan ketenangan alam.