Sangeh Monkey Forest: Habitat dari Ratusan Kera Jinak yang Indah dan Asri

Sangeh Monkey Forest merupakan salah satu objek wisata yang terletak di Desa Sangeh, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung. Objek yang dihuni oleh ratusan kera jinak berspesies kera abu-abu ini memiliki luas 13.968 hektar serta memiliki jenis tumbuhan yang homogen. Selain tumbuhan, Sangeh Monkey Forest juga memiliki beberapa pura yang merupakan tempat beribadah untuk umat hindu. Pura-pura tersebut meliputi Pura Pucak Bukit Sari, Pura Melanting, Pura Batan Pole, dan Pura Anyar. Harga tiket yang harus dibayarkan pun termasuk dalam kategori yang terjangkau. Objek wisata ini sangat cocok bagi Anda yang ingin menikmati suasana asri hutan sembari melihat kera-kera yang ada.

Nov 26, 2023 - 06:19
Nov 25, 2023 - 20:49
Sangeh Monkey Forest: Habitat dari Ratusan Kera Jinak yang Indah dan Asri
Patung Hanoman pada area utama Obyek (Sumber : Koleksi Pribadi)
Sangeh Monkey Forest: Habitat dari Ratusan Kera Jinak yang Indah dan Asri

Sangeh Monkey Forest merupakan salah satu objek wisata yang berlokasi di Banjar Brahmana, Desa Sangeh, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung, Provinsi Bali. Objek ini dihuni oleh ratusan kera jinak yang berjenis kera abu-abu. Kawasan ini juga dijuluki sebagai Alas Pala yang dalam Bahasa Indonesia berarti Hutan Pala dan memiliki jenis tumbuhan yang homogen dengan luas wilayah yang mencapai 13.968 hektar. Sangeh Monkey Forest merupakan hutan kera pertama yang diperkenalkan sebagai tempat wisata di Bali. Di dalamnya terdapat pohon-pohon pala tinggi yang menaungi pura-pura yang ada. Pura-pura ini dibangun pada abad ke-17, pada masa kejayaan Kerajaan Mengwi.

Harga tiket masuk Sangeh Monkey Forest ini termasuk terjangkau. Untuk pengunjung domestik,harga tiketnya mulai dari Rp 5.000 untuk usia 5-10 tahun dan Rp 15.000 untuk usia 10 tahun ke atas. Sementara itu, untuk pengunjung mancanegara harga tiketnya sebesar Rp 15.000 untuk kategori anak-anak dan Rp 30.000 untuk kategori dewasa. Objek wisata Sangeh Monkey Forest ini dibuka setiap hari mulai dari jam 8.00–17.00 WITA.

Memasuki objek wisata ini, pengunjung diharapkan untuk selalu berhati-hati dengan barang bawaannya. Selain itu, ada beberapa aturan lain yang harus ditaati oleh pengunjung, diantaranya yaitu perempuan yang sedang menstruasi dilarang untuk memasuki area suci yaitu area hutan, berpakaian yang sopan dan rapi, tidak menyentuh monyet, serta menjaga kebersihan selama kunjungan di Sangeh Monkey Forest ini.

Pura Pucak Bukit Sari (Sumber Photo: Koleksi Pribadi)

Areal hutan Sangeh Monkey Foreset ini memiliki beberapa pura yang merupakan tempat persembahyangan bagi umat Hindu. Dari gapura utama, kita sudah dapat melihat sebuah pura yang besar bernama Pura Pucak Bukit Sari. Beranjak ke timur, kita akan melihat sebuah pura yang ukurannya tidak terlalu kecil, yang bernama Pura Melanting. Di luar dari area hutan ini, kita akan menemui dua pura lagi, yaitu Pura Batan Pole dan Pura Anyar. Di sekitar area ini, terdapat sebuah pohon pole yang sangat besar dan disakralkan, yang sering disebut oleh warga sekitar sebagai Pohon Lanang Wadon. Disebut demikian karena pohon ini terlihat memiliki ‘organ’ layaknya manusia. Pada bagian bawah pohon itu berlubang sehingga menyerupai alat kelamin perempuan dan dari lubang tersebut muncul batang lainnya yang terlihat seperti alat kelamin pria. Dari fenomena inilah, pohon ini diberi nama Pohon Lanang Wadon yang dalam Bahasa Indonesia berarti “Laki-laki dan Perempuan”.

Pohon Lanang Wadon (Sumber Photo: Koleksi Pribadi)

Pohon Lanang Wadon Dalam Jarak Dekat (Sumber Photo: Koleksi Pribadi)

Kawasan wisata ini sangat cocok untuk menikmati alam yang masih asri dan indah. Sebanyak 54 jenis pohon menjulang tinggi menaungi pura-pura yang ada. Beberapa jenis tanaman tersebut diantaranya ada amplas, pule, buni, cempaka kuning, kepohpoh, dan lain-lain. Pohon-pohon ini tersebar luas menghiasi jalan setapak di kanan dan kirinya, memberikan suasana yang menyejukkan dan menenangkan. Biasanya sekitar 300 orang pengunjung, baik wisatawan lokal maupun mancanegara akan datang berkunjung dan menikmati suasana Hutan Sangeh ini sembari melihat-lihat dan berfoto bersama kera-kera yang ada. Kunjungan paling banyak biasanya terjadi pada hari raya besar umat Hindu, seperti Umanis Galungan dan Umanis Kuningan yang didominasi oleh penduduk lokal yang sedang menikmati hari raya bersama keluarga mereka.

Pohon Pala Menjulang Tinggi (Sumber Photo: Koleksi Pribadi)

Selain suasana hutannya, di sini juga terdapat beberapa patung yang memiliki berbagai ukuran, mulai dari yang kecil hingga besar. patung-patung yang ada merupakan beberapa fragmen dari kisa Ramayana dalam Mitologi Hindu. Patung-patung  tersebut diantaranya ada patung Dewa Rama, Dewi Sita, Sang Hanoman, serta beberapa patung monyet kecil yang merupakan pasukan dari Hanoman. Patung-patung ini sangat cocok untuk dijadikan spot foto di kawasan wisata ini.

Wisata Sangeh Monkey Forest juga memiliki beberapa kios yang menjual beberapa souvenir mulai dari pakaian, tas, makanan, hingga minuman. Souvenir-souvenir ini bisa anda jadikan oleh-oleh untuk sanak saudara anda ketika berkunjung ke objek wisata ini.

Untuk mendapatkan pengalaman eksplorasi virtual dari Sangeh Monkey Forest lebih jelas, silahkan klik tombol "Click Here To See More".