Sukanta Wahyu Sculpture Park: Perpaduan Seni dalam Pahatan Lingga-Yoni

Sukanta Wahyu Culture Park, merupakan sebuah meseum yang terletak di Banjar Sengkiding, Desa Aan, Kabupaten Klungkung, Bali. Musuem tersebut merupakan museum pribadi milik seorang seniman bernama Made Sukanta Wahyu, Beliau merupakan seorang seniman senior yang mencurahkan karya seninya dalam bentuk patung yang memiliki simbol pahatan tradisional asal hindu yaitu Lingga-Yoni.

Jan 18, 2025 - 11:00
Jan 5, 2025 - 22:04
Sukanta Wahyu Sculpture Park: Perpaduan Seni dalam Pahatan Lingga-Yoni
Patung Lingga-Yoni (Sumber Gambar: Koleksi Pribadi)

I Made Sukanta Wahyu lahir pada tahun 1939 di Banjar Sengkiding, Desa Aan, Klungkung, Bali. Beliau tumbuh besar di tengah tradisi seni yang kental, yang mendorongnya untuk mendalami seni rupa, terutama seni patung. Sukanta memulai kariernya sebagai seorang Pegawai Negeri Sipil di Dinas Kebudayaan Klungkung, di mana beliau menjabat sebagai Kepala Seksi Kebudayaan hingga pensiun pada 1995. Setelah pensiun, beliau memusatkan perhatian pada seni, mengembangkan karya-karyanya yang unik dan penuh makna​

 

Wawancara Seniman I Made Sukanta Wahyu (sumber Gambar: Koleksi Pribadi)

Sukanta dikenal sebagai seniman yang penuh dedikasi, terus berkarya meski telah memasuki usia senja. Beliau menyebut proses kreatifnya sebagai "keajaiban sabda alam," di mana setiap bahan baik kayu maupun batu memiliki bentuk dan tekstur alami yang menjadi inspirasi untuk karya-karyanya. Dalam perjalanan seni selama lebih dari dua dekade, ia telah menghasilkan lebih dari ratusan karya. Semua karya ini kini dipamerkan di museum pribadinya ​

 

Sukanta Wahyu Culture Park, Musuem Pribadi Made Sukanta Wahyu (sumber Gambar: Koleksi Pribadi)

Museum pribadi Sukanta Wahyu di Banjar Sengkiding, Klungkung, adalah rumah bagi ratusan karya seni yang memadukan tradisi dengan inovasi modern. Koleksi museum ini mencakup berbagai karya patung, termasuk Lingga-Yoni dalam berbagai interpretasi, serta lukisan yang kaya akan nilai estetika dan spiritual.

 

Setiap patung Lingga-Yoni di museum ini memiliki karakteristik unik. Beberapa dibuat dari kayu dengan tekstur alami, sementara yang lain menggunakan batu dengan detail ukiran halus. Selain itu, Sukanta juga mengeksplorasi anatomi manusia dalam karyanya, menciptakan patung yang menyatu dengan elemen-elemen alam. Museum ini tidak hanya menjadi tempat apresiasi seni tetapi juga sebagai pusat edukasi dan pelestarian budaya​.

 

Karya Patung Lingga-Yoni (sumber Gambar: Koleksi Pribadi)

 

Makna Lingga-Yoni dalam tradisi Hindu-Bali melampaui simbol kesuburan, hal yang dimaksud adalah Lingga-Yoni merupakan simbol kuno dalam agama Hindu yang melambangkan dualitas dan keseimbangan antara maskulin (Lingga) dan feminin (Yoni). Simbol ini telah menjadi bagian integral dari seni dan kepercayaan di Bali sejak abad ke-11


Sukanta Wahyu melihat simbol ini sebagai representasi harmoni antara manusia dan alam, serta antara spiritualitas dan kehidupan sehari-hari. Dalam karya-karyanya, Lingga-Yoni bukan hanya sekadar simbol, tetapi juga sarana untuk merefleksikan nilai-nilai universal tentang keseimbangan, harmoni, dan keabadian​.

 

Karya Patung Lingga-Yoni (sumber Gambar: Koleksi Pribadi)

 

Tidak hanya itu, Sukanta memberikan interpretasi baru terhadap simbol ini, menjadikannya lebih dari sekadar objek sakral. Ia menambahkan dimensi estetika dan filosofis yang merenungkan makna mendalam di balik simbol-simbol tersebut. Hal ini menjadikan karya-karyanya relevan tidak hanya bagi masyarakat Bali tetapi juga dalam konteks global.

 

Karya-karya Sukanta Wahyu memiliki nilai tinggi baik secara estetis maupun ekonomis. Meski tidak banyak informasi mengenai harga spesifik dari patung-patungnya, nilai karya ini diakui sebagai aset budaya yang berharga. Museum Sukanta Wahyu menjadi destinasi budaya yang menarik, menambah daya tarik pariwisata seni di Bali. Selain itu, kontribusi Sukanta terhadap dunia seni patung diakui sebagai bentuk pelestarian warisan tradisional Bali​.

 

Tempat Memahat (sumber Gambar: Koleksi Pribadi)


Made Sukanta Wahyu adalah contoh inspiratif seniman yang memadukan tradisi dengan inovasi. Karyanya tentang Lingga-Yoni tidak hanya mempertahankan warisan budaya tetapi juga menghidupkannya kembali dengan makna baru yang relevan dengan zaman. Museum pribadinya menjadi bukti nyata dedikasi dan visinya terhadap seni, menjadikannya sebagai tokoh penting dalam seni pahat modern Bali. Melalui karya-karyanya, ia mengingatkan kita akan pentingnya keseimbangan, harmoni, dan penghormatan terhadap alam dan budaya.