Sang Penjaga Tanah Ubud, Ida Ratu Gede Amerika
Ida Ratu Gede Amerika, awalnya sebuah topeng celuluk, menjadi sosok gaib yang dihormati di Ubud, Bali, setelah diberikan sebagai hadiah kepada wisatawan asing dan kembali ke Bali setelah pengalaman mistis. Ia "tinggal" dalam topeng tersebut, menjaga Ubud, dan menjadi sosok penting dalam upacara-upacara di sana, mencerminkan spiritualitas dan penghargaan Bali terhadap alam lokal.
Jika kalian pergi berlibur ke Bali, terutama di daerah Ubud, kira-kira apa yang akan kalian ekspektasikan ada di sana? Sebagian besar pasti mengidam-idamkan jalan-jalan sambil menikmati seni-seni yang dihasilkan oleh warga Ubud, Bali. Jika daerah Ubud terkenal akan seni dan turis-turis asing yang melancong, apakah Ubud memiliki sisi spiritualnya, seperti daerah Bali yang lainnya? Jawabannya, tentu saja ada.
Ida Ratu Gede Amerika, begitulah orang-orang menjuluki Ida yang merupakan sosok paling dihormati di Ubud. Dikatakan kalau Ida Ratu Gede Amerika atau Ida Ratu Gede Manik merupakan sosok gaib pelindung wilayah Ubud. Ida kerap kali muncul di setiap upacara-upacara besar yang berlangsung di Ubud di dalam sebuah topeng celuluk khas Ida. Tapi, apa yang membuat Ida spesial di mata warga Bali, terutama warga Ubud?
Ida Ratu Gede Amerika Mesolah (Sumber: Pujangga Nagari Nusantara)
Sekitar tahun 1980-an, Ida Ratu Gede Amerika hanyalah sebuah topeng celuluk milik seorang Jro Mangku yang berasal dari Desa Sanur. Lalu topeng ini dihadiahkan kepada soerang wisatawan asing bernama Carrel sebagai hadiah kenang-kenangan karena Carrel melangsungkan upacara pernikahannya dengan adat Bali dan kebetulan Jro Mangku tersebut yang mamuput (atau menyelesaikan) upacara pernikahan Carrel.
Setelah mendapatkan hadiah dari Jro Mangku, Carrel pun meninggalkan Bali. Carrel membawa topeng celuluk pemberian Jro Mangku itu bersamanya. Hal mistis pun dimulai di sini. Setiap malam Carrel selalu “diganggu” oleh topeng celuluk pemberian itu, dikatakan kalau topeng celuluk itu kerap keliling rumah Carrel saat malam hari sambil membuka dan menutup mulutnya secara berulang-ulang. Hal itu tidak terjadi hanya satu kali saja, tapi berkali-kali. Carrel juga sering berpindah-pindah tempat tinggal ke berbagai negara dan dia selalu membawa topeng ini. Dan setiap malamnya, dia selalu mengalami pengalaman mistis karena topeng ini. Tempat tinggal terakhir Carrel berada di wilayah Amerika, dan pada saat itu, dia memutuskan untuk mengembalikan topeng tersebut ke tempat asalnya, Bali.
Singkat cerita, topeng tersebut diterima oleh pemilik Puri Saren Kauh yang berlokasi di Ubud, Bali. Hal yang sama pun menimpa orang-orang yang tinggal di puri. Topeng celuluk ini kerap berkeliling puri di malam hari sambil membuka dan menutup mulutnya. Orang-orang puri pun memutuskan untuk melakukan nunas baos atau bertanya kepada orang pintar.
Setelah bertanya kepada orang pintar, ternyata topeng celuluk tersebut “ditinggali” oleh sosok gaib. Kenapa bisa ada sosok gaib yang tinggal di dalam topeng itu? Dikatakan juga kalau topeng tersebut terbuat dari kayu pule. Terdengar biasa saja? Kayu pule bahan pembuatan topeng celuluk ini ternyata berasal dari daerah yang tenget atau angker disinyalir hal ini yang menyebabkan topeng tersebut “ditinggali”. Sosok tersebut adalah Ida Ratu Gede Amerika itu sendiri.
Kenapa Ida terkesan seperti “mengganggu” Carrel? Usut punya usut, ternyata Ida hanya ingin kembali ke tanah asal Ida, yaitu Bali. Ida juga ternyata ingin dirawat, dan sebagai gantinya Ida akan melindungi atau menjaga wilayah Ubud.
Karena kisah itu, Ida Ratu Gede Amerika atau Ida Ratu Gede Manik menjadi sosok yang paling dihormati di wilayah Ubud, Bali. Hal ini dibuktikan dengan kehadiran Ida yang kerap mesolah di berbagai upacara-upacara besar yang berlangsung di wilayah Ubud, mulai dari Melancaran, Piodalan Ageng, dan masih banyak lagi.
Sangat berbeda dengan kisah-kisah mistis lainnya yang umum di Bali. Umumnya menceritakan tentang makhluk-makhluk yang sudah mendiami suatu tempat sudah dari lama, bahkan sejak zaman kerajaan. Karena sejatinya orang-orang Bali mempercayai kalau kita semua hidup berdampingan di alam ini tidak terbatas oleh tempat dan waktu. Ketika kita berbuat baik kepada alam, maka alam akan membalasnya dengan kebaikan juga.