Sundarakanda: Kobaran Api Hanuman yang Menghanguskan Alengka
Sundarakanda adalah bagian kelima dari Ramayana karya Valmiki, dalam Sundarakanda, Hanuman pergi ke Alengka untuk mencari Sita yang diculik. Setelah meyakinkan Sita bahwa Rama akan segera menyelamatkannya, Hanuman membiarkan dirinya ditangkap. Ketika Ravana memerintahkan agar ekornya dibakar, Hanuman melarikan diri dan menggunakan api tersebut untuk membakar kota, menunjukkan kekuatannya yang luar biasa dan kesetiaannya kepada Rama.

Setelah Sita, istri dari Pangeran Rama, diculik oleh Rahwana, raja Alengka, Rama sangat berduka dan bertekad untuk menyelamatkan istrinya. Rama, bersama adiknya Lakshmana, melakukan pencarian panjang untuk menemukan Sita.
Dalam perjalanannya, mereka bertemu dengan Sugriva, raja kera di Kishkindha, yang berjanji akan membantu Rama menemukan Sita. Sebagai balasannya, Rama membantu Sugriva mendapatkan kembali kerajaannya dari Vali, saudaranya yang merebut kekuasaan.
Rama membantu Sugriwa mengalahkan prajurit Vali, Setelah Sugriva menjadi raja, ia mengirim pasukan kera yang dipimpin oleh Hanuman untuk mencari Sita. Hanuman adalah putra dari dewa angin, Vayu, dan memiliki kekuatan serta kemampuan luar biasa. Ia sangat setia kepada Rama dan bertekad untuk menyelesaikan misi tersebut.
Dalam perjalanan mereka, Hanuman dan pasukan kera lainnya tiba di pantai selatan India, di mana mereka menemukan lautan luas yang memisahkan mereka dari Lanka. Menyadari bahwa satu-satunya cara untuk mencapai Lanka adalah dengan melompat menyeberangi lautan, Hanuman memutuskan untuk mengambil tugas ini.
Hanuman mengingat berkah dari ayahnya, Vayu, dan memperbesar tubuhnya hingga mencapai ukuran raksasa. Dengan satu lompatan besar, Hanuman melintasi lautan yang luas. Di tengah perjalanan ia menghadapi rintangan, termasuk seekor ular laut raksasa yang mencoba menelannya. Namun, Hanuman berhasil mengatasi semua rintangan ini dan akhirnya mendarat dengan selamat di Alengka.
Setibanya di Alengka, Hanuman mengecilkan tubuhnya untuk menyusup ke dalam kota tanpa terdeteksi. Ia mulai menjelajahi kota, mencari Sita. Alengka digambarkan sebagai kota yang megah dengan istana-istana yang indah.
Hanuman akhirnya menemukan Sita di Ashoka Vatika, sebuah taman yang indah namun dijaga ketat oleh para raksasa. Sita berada di sana dalam keadaan sedih dan putus asa, terpisah dari Rama dan diancam oleh Rahwana untuk dijadikan istrinya. Namun Sita tetap teguh setianya kepada Rama, meski terus menerus diejek dan diancam oleh Rahwana.
Hanuman mendekati Sita dengan penuh hormat dan memperkenalkan dirinya sebagai utusan Rama. Awalnya, Sita meragukan identitas Hanuman, tetapi setelah Hanuman memberikan cincin milik Rama yang dibawanya sebagai bukti, Sita percaya. Hanuman menyampaikan pesan Rama dan meyakinkan Sita bahwa Rama akan segera datang untuk menyelamatkannya
Hanuman juga menawarkan untuk membawa Sita kembali ke Rama, tetapi Sita menolak. Ia merasa bahwa itu akan merendahkan kehormatan Rama jika ia diselamatkan oleh orang lain. Sita ingin Rama sendiri yang datang dan mengalahkan Rahwana dalam pertempuran yang adil.
Hanuman bertemu dengan Sita (Sumber : Koleksi Pribadi)
Setelah pertemuannya dengan Sita, Hanuman memutuskan untuk menilai kekuatan dan kesiapan pasukan Rahwana. Ia mulai menghancurkan taman Ashoka Vatika, menumbangkan pohon-pohon, dan mengalahkan para raksasa yang menjaga Sita. Kabar tentang kerusakan yang disebabkan oleh Hanuman segera sampai ke telinga Rahwana.
Rahwana mengirim putranya, Indrajit, untuk menangkap Hanuman.
Indrajit adalah seorang pejuang sakti yang dikenal karena kekuatannya dan penggunaan senjata brahmastra, senjata ilahi yang sangat kuat. Meskipun Hanuman sebenarnya bisa menghindari brahmastra, ia memilih untuk membiarkan dirinya ditangkap agar bisa bertemu langsung dengan Rahwana.
Hanuman dibawa ke istana Rahwana dalam keadaan terikat. Ia mencoba membujuk Rahwana untuk mengembalikan Sita kepada Rama dan menghindari kehancuran yang tak terelakkan. Hanuman memperingatkan Rahwana bahwa jika ia tidak mengembalikan Sita, ia akan menghadapi murka Rama dan pasukannya, yang akan menghancurkan Alengka
Hanuman diikat oleh prajurit Rahwana (Sumber : Koleksi Pribadi)
Namun, Rahwana sangat marah dan menolak untuk menyerahkan Sita. Sebagai hukuman, ia memerintahkan agar ekor Hanuman dibakar. Meskipun ekornya terbakar, Hanuman tidak merasa kesakitan. Sebaliknya, ia memperbesar tubuhnya menjadi raksasa, merobek belenggu yang mengikatnya. Dengan ekornya yang terbakar, Hanuman mulai membakar seluruh kota.
Api dari ekor Hanuman dengan cepat menyebar, membakar rumah-rumah, istana-istana, dan bahkan hutan-hutan di sekitar kota. Alengka, yang sebelumnya megah dan indah, kini menjadi lautan api. Para raksasa berlarian panik, dan Rahwana sangat marah tetapi tidak berdaya untuk menghentikan Hanuman. Peristiwa ini menyebabkan hangusnya sebagian besar kota Alengka.
Setelah menyebabkan kerusakan yang besar, Hanuman memperkecil tubuhnya kembali dan melompat ke lautan untuk memadamkan api di ekornya. Ia kemudian terbang kembali ke India untuk melaporkan keberhasilannya kepada Rama.
Hanuman terbang kembali ke India (Sumber : Koleksi Pribadi)
Sesampainya di India, Hanuman langsung menuju tempat Rama berada. Ia menceritakan seluruh pengalamannya di Alengka, mulai dari perjalanannya melintasi lautan, pertemuannya dengan Sita, hingga aksinya membakar Alengka. Hanuman juga menyampaikan pesan Sita bahwa ia menunggu kedatangan Rama untuk menyelamatkannya.
Laporan Hanuman kepada Rama (Sumber : Koleksi Pribadi)
Laporan Hanuman memberikan semangat baru kepada Rama dan pasukannya. Mereka menyadari bahwa Sita masih hidup dan menunggu mereka di Alengka. Rama kemudian mempersiapkan pasukannya untuk menyerang Alengka dan menyelamatkan Sita.