Sungai Ayung Bali: Wisata Air yang Menggabungkan Petualangan, Alam, dan Sejarah
Sungai Ayung, sungai terpanjang di Bali yang mengalir dari Kintamani hingga Selat Badung, menawarkan pengalaman arung jeram mendebarkan dengan pemandangan tebing hijau asri, air terjun alami, serta pahatan relief Ramayana. Terletak di kawasan Ubud, Gianyar, sungai ini menjadi destinasi wisata populer, memadukan keindahan alam dan budaya Bali dalam satu petualangan yang tak terlupakan.
![Sungai Ayung Bali: Wisata Air yang Menggabungkan Petualangan, Alam, dan Sejarah](https://budayabali.com/uploads/images/202411/image_870x_672589a9a95d6.jpg)
Sungai Ayung, sebagai sungai terpanjang di Bali dengan panjang sekitar 68,5 km, melintasi lima kabupaten dan bermuara di Selat Badung. Sungai ini memiliki mata air yang bersumber dari pegunungan hutan lindung di kawasan Kintamani, Kabupaten Bangli. Aliran Sungai Ayung terbentuk dari berbagai anak sungai kecil yang bergabung di sepanjang jalurnya, sehingga meningkatkan debit air dan menjadikannya sumber irigasi penting bagi masyarakat setempat.
Selain manfaatnya sebagai sumber air untuk irigasi, Sungai Ayung dikenal luas sebagai destinasi arung jeram yang menantang. Setiap hari, banyak wisatawan datang untuk mencoba pengalaman mendebarkan ini dengan mengendarai perahu karet melewati jeram-jeram yang dinamis. Di Kabupaten Gianyar, terutama di kawasan Sayan dan Kedewatan Ubud, Sungai Ayung menjadi pusat rekreasi arung jeram dan selalu ramai dikunjungi oleh pengunjung yang ingin merasakan adrenalin.
Arung Jeram di Sungai Ayung (Sumber Foto: Koleksi Penulis)
Keindahan pemandangan alam di kiri dan kanan tebing sungai semakin menambah daya tarik tempat ini. Tebing-tebing tinggi di sepanjang sungai dihiasi oleh vegetasi hijau yang asri, yang memberikan nuansa alami dan menyegarkan bagi para pengunjung. Jika menuju ke bagian hulu, terdapat gua kelelawar yang menawarkan pengalaman unik dengan panorama alam yang menarik. Selain itu, terdapat juga beberapa air terjun kecil yang mengalir di sepanjang sungai, memberikan tambahan spot indah bagi para wisatawan.
Salah satu daya tarik budaya di Sungai Ayung adalah relief Ramayana yang terpahat sepanjang 200 meter di sisi tebing sungai. Ornamen batu ini mengisahkan cerita Ramayana, yang sangat erat dengan tradisi dan kepercayaan umat Hindu di Bali. Seni pahatan ini tidak hanya menjadi simbol budaya, tetapi juga menawarkan daya tarik visual bagi wisatawan yang ingin mengetahui lebih jauh tentang budaya lokal.
Untuk mencapai Sungai Ayung, akses bisa dilakukan melalui sisi barat dari monkey forest Sangeh, desa Carangsari, atau Petang, dan dari sisi timur melalui Kedewatan, Ubud. Setiap jalur akses ini mengharuskan wisatawan untuk menuruni sejumlah anak tangga menuju titik awal rafting.
Tangga Menuju Sungai Ayung (Sumber Foto: Koleksi Penulis)
Daerah aliran sungai (DAS) Ayung memiliki cakupan luas 109,30 km², sementara anak-anak sungainya memiliki panjang total sekitar 300,84 km². Hulu sungai ini terdiri dari tiga anak sungai besar, yaitu Tukad Bangkung, Tukad Menggani, dan Tukad Siap yang bersatu di wilayah Payangan.
Aktivitas rafting di Sungai Ayung menawarkan pengalaman berbeda untuk menikmati keindahan Bali. Di sepanjang perjalanan, wisatawan dapat berhenti di berbagai pancuran air terjun alami yang bisa menjadi tempat menarik untuk beristirahat sejenak atau bermain air. Dengan pemandangan alam yang indah dan kesegaran air sungai, rafting di Sungai Ayung adalah pilihan sempurna untuk menyegarkan pikiran sekaligus menikmati keindahan yang belum banyak diketahui dari sisi lain Pulau Dewata.