Jaja Kaliadrem: Jajanan Bali Pelengkap Sesaji Galungan
Jaja Kaliadrem, jajanan tradisional Bali yang sederhana, memiliki peran sebagai pelengkap sesaji pada hari raya seperti Galungan. Meski tampilannya sederhana, jajanan dari tepung beras dan gula merah ini menjadi bagian dari tradisi turun-temurun yang masih dijaga oleh masyarakat Bali. Apa yang membuat jaja ini tetap bertahan di tengah perkembangan zaman? Temukan jawabannya dalam artikel ini!
Jaja Kaliadrem adalah salah satu jajanan tradisional khas Bali yang memiliki bentuk unik seperti segitiga dengan lubang di tengahnya, adapula yang menyerupai donat kecil. Warnanya yang cokelat keemasan dan rasanya yang manis legit membuat kue ini sangat disukai oleh masyarakat Bali. Jaja Kaliadrem atau yang sering disebut Kue Bolong atau Ucur ini memiliki tekstur lembut, sedikit kenyal, dan taburan wijen di bagian atasnya menambah cita rasa gurih yang khas. Sebagai warisan kuliner, jaja ini tidak hanya dibuat untuk konsumsi sehari-hari, namun juga memiliki fungsi khusus dalam upacara keagamaan, terutama saat perayaan Galungan dan Kuningan.
Filosofi dan Fungsi Jaja Kaliadrem dalam Sesaji Galungan
Hari Raya Galungan adalah salah satu hari besar umat Hindu Bali yang dirayakan setiap 210 hari sekali, sebagai peringatan kemenangan kebaikan (Dharma) atas keburukan (Adharma). Di hari yang sakral ini, masyarakat Hindu Bali mempersiapkan sesaji yang melambangkan rasa syukur dan harapan atas berkah yang telah diberikan. Jaja Kaliadrem menjadi salah satu elemen penting dalam sesaji karena keberadaannya melambangkan warisan tradisi yang terus dijaga. Kehadirannya tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan ritual, tetapi juga sebagai simbol kebudayaan Bali yang diwariskan turun-temurun.
Proses Pembuatan Jaja Kaliadrem
Meski terlihat sederhana, membuat Jaja Kaliadrem memerlukan ketelatenan dan kesabaran. Berikut adalah bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat Jaja Kaliadrem.
1. 500 gram tepung beras putih
2. 150 gram tepung ketan
3. 500 gram gula aren (gula merah)
4. 100 gram wijen
5. 100 gram gula pasir
6. 1 sendok makan baking powder
7. ½ sendok makan garam
8. ½ butir kelapa parut (dari kelapa yang besar, tidak terlalu tua)
9. 400 ml air
10. Daun pandan secukupnya (untuk aroma)
Bahan Pembuatan Jaja Kaliadrem (Sumber: Koleksi Pribadi)
Dengan takaran bahan yang disebutkan di atas, adonan dapat menghasilkan sekitar 15–25 buah kaliadrem. Jumlah pastinya bergantung pada ukuran kaliadrem yang dibuat. Jika ukuran kaliadrem lebih kecil, jumlahnya bisa lebih banyak, sedangkan jika ukurannya lebih besar, jumlahnya akan berkurang. Berikut merupakan langkah-langkah membuat jaja kaliadrem.
1. Campurkan gula merah dengan 400 ml air di panci, lalu rebus hingga gula larut.
2. Tambahkan 100 gram gula pasir dan ½ sendok makan garam.
3. Masukkan daun pandan untuk memberikan aroma wangi.
4. Setelah gula benar-benar larut, saring air gula tersebut selagi panas dan sisihkan.
5. Masukkan 500 gram tepung beras, 150 gram tepung ketan, kelapa parut, dan 1 sendok makan baking powder.
6. Tuangkan air gula yang masih panas sedikit demi sedikit ke dalam campuran tepung sambil diaduk menggunakan sendok. Pastikan gula tidak langsung dituang banyak agar adonan tidak terlalu lembek.
7. Setelah agak dingin, uleni adonan dengan tangan hingga tercampur rata tanpa gumpalan tepung.
8. Setelah adonan tercampur rata, diamkan adonan selama 3 jam agar teksturnya lebih empuk.
9. Ambil sedikit adonan, lalu bentuk menjadi bulatan atau bentuk lainnya sesuai selera.
10. Celupkan bulatan adonan ke dalam wijen untuk menambahkan tekstur dan rasa.
11. Goreng adonan dengan api sedang hingga kecil agar matang merata dan tidak cepat gosong.
12. Balik gorengan hingga berwarna kecokelatan, lalu angkat dan tiriskan.
13. Setelah matang, jaja kaliadrem siap disajikan. Kue ini bisa disimpan di dalam toples untuk dijadikan camilan.
Langkah-Langkah Pembuatan Jaja Kaliadrem (Sumber: Koleksi Pribadi)
Kue tradisional ini tidak hanya menggoda selera dengan aroma gurih dari kelapa parut dan rasa manis legit dari gula merah yang terkaramelisasi, namun juga memberikan manfaat bagi kesehatan. Kandungan tepung beras dalam kaliadrem kaya akan karbohidrat, menyediakan energi yang dibutuhkan tubuh untuk beraktivitas. Gula merah dan kelapa parut sebagai bahan utama tidak hanya menambah cita rasa, namun juga mengandung mineral seperti zat besi, kalium, dan lemak sehat yang baik untuk jantung dan pencernaan. Taburan biji wijen di atas kue pun menambah nutrisi, terutama kalsium, yang mendukung kesehatan tulang. Dengan segala kandungan manfaat ini, Jaja Kaliadrem tidak hanya menjadi pelengkap sesaji, tetapi juga camilan bergizi yang bisa dinikmati oleh semua anggota keluarga.
Jaja Kaliadrem (Sumber: Koleksi Pribadi)
Di tengah gempuran makanan modern, Jaja Kaliadrem tetap bertahan sebagai salah satu pilihan camilan yang menyehatkan dan penuh nilai budaya. Selain menjadi bagian dari sesaji, kue ini juga dapat ditemukan di pasar tradisional Bali dengan harga yang sangat terjangkau, menjadikannya semakin dekat dengan masyarakat. Bagi yang ingin mencicipi cita rasa tradisional Bali yang khas, Jaja Kaliadrem adalah pilihan yang patut dicoba dan diapresiasi.