Pohon Nagasari: Mengungkap Energi Tersembunyi dalam Pengobatan Tradisional Bali

Pulau Bali, tak hanya dikenal sebagai rumah bagi sejumlah pemandangan alam yang menakjubkan, seni dan budaya yang mengagumkan, Bali juga dikenal akan tradisi serta kepercayaan yang berkembang dari generasi ke generasi sebagai warisan leluhur yang luar biasa. Salah satu warisan leluhur yang berkembang sebagai bentuk kepercayaan masyarakat adalah Usadha Bali.

Jul 26, 2024 - 12:28
Jul 26, 2024 - 14:33
Pohon Nagasari: Mengungkap Energi Tersembunyi dalam Pengobatan Tradisional Bali
Daun Nagasari (Sumber : Koleksi Pribadi)

Berbicara mengenai usadha, usadha diyakini berasal dari Bahasa Sansekerta yakni ausadha yang berarti tumbuh-tumbuhan berkhasiat obat atau dibuat dari tumbuh-tumbuhan. Namun bagi masyarakat Bali pengertian usadha sudah lebih luas dimana usadha dimaknai sebagai semua tata cara untuk menyembuhkan penyakit, cara pengobatan, pencegahan, memperkirakan penyakit, perjalanan penyakit maupun pemulihannya. 

Usadha bali merupakan perpaduan antara pengobatan tradisional dan juga metode holistik yang memadukan pengetahuan, ramuan, hingga meditasi, untuk mencapai keseimbangan fisik serta sebagai upaya untuk menyatukan dimensi spiritual, emosional, dan mental. Para leluhur menyadari bahwa kesehatan sejati tidak hanya melibatkan tubuh, tetapi juga jiwa dan pikiran. Usadha Bali, bukanlah semata-mata sebagai sebuah ritual atau praktik keagamaan, melainkan sebuah sistem kepercayaan yang memiliki akar kuat dalam filosofi hidup masyarakat Bali. Para nenek moyang atau leluhur dengan bijaksana mewariskan Usadha ini sebagai bagian penting dari kehidupan sehari-hari, bukan hanya sebagai tradisi, tetapi juga sebagai pandangan hidup yang mencerminkan hubungan yang harmonis antara manusia, alam, dan roh. Usadha Bali hadir sebagai panduan spiritual untuk memelihara keseimbangan dan mengingatkan masyarakat untuk senantiasa hidup sejalan dengan prinsip Tri Hita Karana.

 

Pengambilan Daun Pohon Nagasari (Sumber : Koleksi Pribadi)

 

Usadha Bali telah menjadi magnet bagi mereka yang mencari penyembuhan serta relaksasi di tengah-tengah kekacauan dunia modern. Usadha atau obat-obatan tradisional Bali, umumnya bersumber dari kekayaan alam (tumbuhan) dipercaya oleh masyakat Bali sebagai alternative bagi penyembuhan dan juga kesehatan mereka. Salah satu tanaman yang tidak umum diketahui sebagai usadha dalam kepercayaan masyarakat bali adalah Pohon Nagasari. Siapa sangka, pohon langka ini ternyata memiliki khasiat dan juga kegunaan yang jarang diketahui oleh masyarakat awam dalam dunia pengobatan tradisional. 

Pohon nagasari termasuk kedalam usadha gede yang didalamnya memuat kumpulan berbagai penyakit beserta obat-obatan dan mantra penyembuhannya. Pohon nagasari merupakan pohon yang berasal dari India dengan nama latin Mesua Ferrea Linn, yang sejenis dengan pohon anggota keluarga Calophyllaceae. Dalam literatur dagang pohon nagasari juga dikenal sebagai Ceylon ironwood, Indian rose chestnut, dan Cobra's saffron. Pohon Nagasari ini banyak ditanam di daerah Jawa dan Bali. Namun untuk mendapatkan pohon ini di Bali tidaklah mudah sebab pohon nagasari merupakan tanaman yang langka dan dianggap sakral. Pohon nagasari kerap diangggap sebagai pohon bertuah dan umumnya terdapat di makam-makam tokoh sejarah ataupuun di areal suci seperti pura dan sangat jarang ditemukan dalam area pekarangan rumah. Masyarakat bali juga memanfaatkan pohon nagasari sebagai salah satu poin penting yakni sarana upakara dalam berjalannya suatu upacara yadnya.

 Pohon Nagasari di Areal Pura (Sumber : Koleksi Pribadi)

Pohon Nagasari memiliki ciri-kiri atau karakteristrik berdiameter kurang lebih 50 cm dengan tinggi pohon dapat mencapai 20 m. Pohon nagasari memiliki daun muda yang lunglai, berwarna merah sampai merah muda kekuningan dengan daun tua bertipe tunggal, sempit, memanjang berwarna hijau gelap dan bagian sisi bawahnya berwarna agak keputihan. Bunga berwarna putih berdiameter 4–7,5 cm dengan empat helai daun mahkota berbau harum, memiliki banyak benang sari di tengahnya. Buah nagasari memiliki ciri berkulit keras yang berisi 1-4 biji. Sedangkan kayu nagasari juga memiliki tekstur batang yang keras dengan kulit batangnya berwarna coklat hitam. Sementara kayunya berwarna cokelat kemerahan. Kayu dari pohon nagasari ini memiliki pola serat yang indah.

Lantas seperti apakah khasiat dan cara pembuatan usadha nagasari ini? Pohon nagasari, dengan keberagaman potensi yang dimilikinya, menjadi pohon luar biasa yang tidak hanya memikat mata, tetapi juga membawa sejuta manfaat. Dari bagian kayunya, kita dapat menghasilkan mebel elegan nan kokoh, dipadukan sentuhan alami yang memancar dari lantai dan balok yang dihasilkannya. Tak kalah menarik, bunga pohon nagasari menghadirkan daya penyembuhan alami. Bukan hanya sebagai bunga hias, tetapi juga sebagai penyembuh diare, pencipta aroma menakjubkan, dan bahkan sebagai penenang jiwa yang ampuh. Sifat ekspektoran bunga ini membuatnya lebih dari sekadar elemen dekoratif, melainkan sebuah perwujudan dari kebijaksanaan alam yang menjaga keseimbangan tubuh dan pikiran.

 

 

Tak berhenti di situ, benang sari pohon nagasari pun turut memperkaya manfaatnya. Sebagai penawar panas dan penyejuk badan, benang sari ini mengajak kita merenung pada keajaiban pengobatan alamiah. Demikian pula dengan bijinya, yang seperti serbuk ajaib, memiliki kemampuan untuk memenuhi berbagai keperluan, dari pengobatan hingga kebutuhan sehari-hari. Sementara itu, getah pohon nagasari memberikan sentuhan unik dalam melindungi luka, getah ini membuktikan bahwa alam adalah apotek terbaik yang dapat kita akses.

 

Bahan-Bahan Usadha Sakit pada saat Kencing (Sumber : Koleksi Pribadi)

Ketika anda memiliki keluhan sakit pada saat kencing, maka anda dapat menyiapkan beberapa bahan seperti garam, arang, dan tentunya daun nagasari sebagai obat. Cukup mudah, anda hanya perlu menaruh garam dan arang diatas daun nagasari kemudian anda gulung dan anda bisa langsung memakannya untuk meredakan rasa sakit pada saat kencing. Kedua, diyakini segala penyakit yang mempunyai efek panas badan dapat disembuhan dengan tumbuhan ini yakni dengan membuat air hasil seduhan dari salah satu bagian pohon nagasari. Untuk itu anda hanya perlu menyiapkan air hangat, gelas, dan juga daun nagasari. Caranya, anda hanya perlu memasukkan daun nagasari kedalam gelas kemudian seduh dengan air hangat. Tunggu beberapa menit sambil mengaduknya sesekali sebelum anda dapat meminumnya. 

 

Bahan-Bahan Usadha Panas Badan (Sumber : Koleksi Pribadi)

Manfaat lainnya yang dipercayai dari pohon nagasari adalah meningkatkan kewibawaan seseorang dan kharisma atau daya tarik, menjaga keharmonisan rumah tangga, dan juga menambah kekuatan lahir batin.  Namun perlu untuk kita ingat bersama bahwa setiap usadha patut untuk dibuat dan digunakan sebagai mana mestinya menurut kepercayaan masing-masing sehingga dapat memberikan manfaat atau khasiat yang baik pula bagi kesehatan dan keselamatan kita.

Pohon nagasari, dengan segala potensinya, bukan sekadar flora biasa. Ia adalah simbol keajaiban, harmoni, dan kerjasama antara manusia dan alam. Mengingat nagasari merupakan usadha langka, dan tidak umum ditemukan maka kita perlu untuk menjaga dan melestarikan keberaadaannya disekitar kita untuk keberlangsungan hidup dari tumbuhan nagasari ini. Melalui pemanfaatan yang bijak, kita tidak hanya memperkaya kehidupan sehari-hari, tetapi juga merayakan keindahan kehidupan yang diberikan oleh nenek moyang kita. Inilah kisah menakjubkan dari pohon nagasari, yang tidak hanya hidup dalam pepohonan Bali, tetapi juga dalam hati dan kehidupan kita sehari-hari.