Mapeselang: Simbol Pertemuan Hyang Widhi Wasa dan Umat Manusia

Karya mepeselang adalah ritual adat Bali untuk menyucikan tempat atau benda sakral dari energi negatif sebelum upacara besar. Ritual ini dipimpin oleh pemangku atau pendeta untuk membawa kesucian dan keharmonisan. Karya mepeselang mencerminkan keseimbangan antara manusia, alam, dan roh, menjaga harmoni dengan alam semesta.

Feb 4, 2025 - 14:38
Jan 16, 2025 - 01:48
Mapeselang: Simbol Pertemuan Hyang Widhi Wasa dan Umat Manusia
Bale Peselang (Sumber: Koleksi Pribadi)

Karya mepeselang adalah salah satu ritual adat Bali yang bertujuan untuk menyucikan tempat atau benda sakral dari energi negatif. Ritual ini biasanya dilakukan sebelum upacara besar, seperti odalan atau karya agung, sebagai langkah awal untuk memastikan tempat tersebut siap menerima berkah spiritual. Upacara ini melibatkan doa-doa yang dipimpin oleh pemangku atau pendeta, dengan tujuan menghadirkan kesucian serta keharmonisan di lokasi yang disucikan.

Pretima Semara Ratih (Sumber: Koleksi Pribadi)

ProsesiĀ karya mepeselang mencerminkan nilai-nilai spiritual yang mendalam. Ritual ini tidak hanya membersihkan secara fisik, tetapi juga bertujuan menjaga keseimbangan antara manusia, alam, dan roh-roh gaib. Tahapan seperti nyomya bhuta kala, yaitu pengembalian energi negatif ke tempat yang semestinya, menjadi wujud harmonisasi dengan alam semesta sesuai konsep Tri Hita Karana. Hal ini menunjukkan bahwa tradisi ini mengandung makna filosofis yang mengarahkan masyarakat Bali untuk hidup dalam kedamaian dan keharmonisan.

Upacara Yang Digelar Pada Bale Peselang (Sumber: Koleksi Pribadi)

Selain maknanya yang mendalam, karya mepeselang juga menjadi cerminan kekayaan budaya Bali yang sarat akan simbol dan ritual sakral. Tradisi ini tidak hanya menjaga kesucian tempat ibadah, tetapi juga menjadi momen refleksi bagi umat untuk membersihkan hati dan pikiran. Dengan melestarikan ritual ini, masyarakat Bali menjaga kelangsungan nilai-nilai spiritual dan budaya yang telah diwariskan oleh leluhur.