Berengkes: Pepes Daging Babi Khas Bali dengan Sentuhan Rempah yang Menggugah Selera

Berengkes adalah pepes daging babi khas Bali yang dibumbui dengan rempah-rempah Nusantara, dibungkus daun pisang, dan dikukus hingga menghasilkan cita rasa yang khas dan aromatik. Hidangan ini memiliki nilai budaya yang mendalam, sering disajikan saat perayaan adat seperti Hari Raya Galungan sebagai simbol rasa syukur dan kebersamaan keluarga. Proses memasak berengkes bersama keluarga tidak hanya melestarikan tradisi kuliner Bali, tetapi juga mempererat hubungan antar anggota keluarga.

Nov 22, 2025 - 01:11
Nov 21, 2025 - 20:01
Berengkes: Pepes Daging Babi Khas Bali dengan Sentuhan Rempah yang Menggugah Selera
Berengkes (Sumber Foto : Koleksi Pribadi)
Berengkes: Pepes Daging Babi Khas Bali dengan Sentuhan Rempah yang Menggugah Selera
Berengkes: Pepes Daging Babi Khas Bali dengan Sentuhan Rempah yang Menggugah Selera

Berengkes adalah salah satu hidangan khas Bali yang tidak hanya menggugah selera tetapi juga kaya akan makna budaya. Hidangan ini berupa pepes daging babi yang dibumbui dengan berbagai rempah Nusantara, menghasilkan cita rasa yang sangat khas dan aromatik. Dibungkus dalam daun pisang dan dikukus, berengkes memiliki rasa yang kaya dan dalam, dengan aroma daun pisang yang menyatu dengan rempah-rempah yang digunakan. Pepes berengkes adalah hidangan istimewa yang sering disajikan saat upacara adat Bali atau perayaan besar, seperti Hari Raya Galungan dan Kuningan, untuk merayakan kemenangan kebaikan dan mempererat kebersamaan keluarga.

Berengkes dalam Tradisi Bali

Berengkes bukan sekadar hidangan, melainkan bagian dari tradisi kuliner Bali yang kaya akan nilai sejarah dan budaya. Hidangan ini banyak ditemukan di rumah-rumah penduduk Bali dan warung makan yang menyajikan masakan khas Bali. Dalam masyarakat Bali, berengkes sering disiapkan oleh ibu-ibu rumah tangga, terutama saat perayaan keagamaan atau acara adat.

Pada saat Hari Raya Galungan, misalnya, berengkes menjadi salah satu sajian utama yang tidak boleh terlewatkan. Bagi masyarakat Bali, Galungan adalah waktu untuk merayakan kemenangan dharma (kebaikan) melawan adharma (kejahatan), dan berengkes menjadi simbol rasa syukur atas segala berkat yang diberikan oleh Tuhan. Selain itu, berengkes juga merupakan bagian dari kebersamaan keluarga, karena proses pembuatannya sering dilakukan bersama-sama di rumah. Hal ini membuat hidangan ini lebih dari sekadar makanan, tetapi juga menjadi media untuk mempererat ikatan keluarga dan melestarikan tradisi.

Resep Pembuatan Berengkes

Bahan Berengkes (Sumber Foto : Koleksi Pribadi)

Berikut adalah resep lengkap untuk membuat Berengkes, pepes daging babi khas Bali dengan sentuhan rempah yang menggugah selera.

Bahan-Bahan

  • 500 gram daging babi (potong kecil-kecil)
  • 3 siung bawang putih, haluskan
  • 5 siung bawang merah, haluskan
  • 3 buah cabai merah besar, haluskan
  • 5 buah cabai rawit (opsional, jika suka pedas)
  • 2 cm jahe, haluskan
  • 2 cm kunyit, haluskan
  • 2 batang serai, memarkan
  • 3 lembar daun jeruk purut, sobek-sobek
  • 2 lembar daun salam
  • 1 sendok teh garam
  • 1 sendok teh gula merah, serut halus
  • 100 ml santan kental
  • 1 sendok makan air asam jawa
  • 6 lembar daun pisang, untuk membungkus
  • 1 sendok makan minyak goreng

Cara Membuat

  • Siapkan Bumbu Halus
    Haluskan bawang putih, bawang merah, cabai merah, cabai rawit, jahe, dan kunyit menggunakan blender atau ulekan hingga menjadi pasta bumbu yang halus dan merata. Penggunaan bumbu yang halus ini sangat penting untuk menciptakan rasa yang meresap sempurna ke dalam daging babi.
  • Tumis Bumbu
    Panaskan minyak di wajan, lalu tumis bumbu halus bersama dengan serai yang dimemarkan, daun jeruk purut, dan daun salam. Tumis bumbu hingga harum dan matang, menambah cita rasa pada berengkes yang akan dimasak. Penggunaan daun jeruk purut dan daun salam akan memberikan aroma yang sangat khas pada hidangan ini.
  • Masak Daging Babi
    Setelah bumbu matang, masukkan potongan daging babi ke dalam wajan dan aduk rata hingga daging berubah warna. Tambahkan garam, gula merah yang sudah diserut halus, air asam jawa, dan santan kental. Aduk semua bahan hingga tercampur rata, dan masak hingga daging empuk dan bumbu meresap sempurna ke dalam daging. Proses ini biasanya memakan waktu sekitar 20-30 menit, tergantung pada ukuran potongan daging babi yang digunakan.
  • Siapkan Daun Pisang
    Sementara daging babi dimasak, siapkan daun pisang untuk membungkus berengkes. Daun pisang harus dibersihkan terlebih dahulu, lalu dipanggang di atas api kecil hingga layu dan lebih lentur. Proses ini penting agar daun pisang tidak mudah sobek saat digunakan untuk membungkus daging.
  • Bungkus Berengkes
    Ambil selembar daun pisang, letakkan sekitar 2-3 sendok makan adonan daging babi yang sudah dimasak, kemudian bungkus rapat-rapat seperti pepes. Pastikan semua sisi terbungkus dengan rapi agar bumbu tidak tumpah saat dikukus. Lakukan hal ini hingga adonan daging habis.
  • Kukus Berengkes
    Kukus bungkusan berengkes dalam dandang atau kukusan selama 30-40 menit hingga matang. Proses pengukusan ini akan membuat bumbu meresap lebih dalam ke dalam daging dan menghasilkan cita rasa yang sangat kaya. Selama proses pengukusan, aroma rempah yang keluar dari daun pisang akan membuat siapapun yang mencium aromanya tidak sabar untuk menyantapnya.
  • Sajikan Berengkes
    Setelah berengkes matang, angkat dan biarkan sedikit dingin. Sajikan berengkes dengan nasi hangat sebagai pelengkap. Aroma daun pisang yang berpadu dengan bumbu rempah akan menciptakan pengalaman makan yang tak terlupakan.

Berengkes pada Hari Raya Galungan

Berengkes (Sumber Foto : Koleksi Pribadi)

Pada Hari Raya Galungan, berengkes bukan hanya sekadar hidangan yang disantap, tetapi menjadi simbol kebersamaan dan rasa syukur. Galungan adalah salah satu perayaan penting bagi umat Hindu di Bali, di mana umat merayakan kemenangan dharma (kebaikan) atas adharma (kejahatan). Dalam perayaan ini, keluarga-keluarga di Bali sering memasak berengkes bersama sebagai bagian dari persiapan makanan untuk menyambut tamu dan keluarga besar.

Hidangan ini juga melambangkan kedamaian dan keharmonisan dalam keluarga. Proses pembuatan berengkes, yang biasanya dilakukan bersama-sama, menjadi momen penting untuk mempererat hubungan keluarga dan memperkenalkan generasi muda pada tradisi kuliner Bali yang telah ada turun-temurun.

Selain berengkes, hidangan-hidangan lain seperti lawar, sate lilit, dan komoh juga menjadi bagian dari menu khas Galungan yang menunjukkan betapa kayanya tradisi kuliner Bali. Makanan-makanan tersebut tidak hanya menawarkan rasa yang lezat tetapi juga mengandung makna spiritual yang mendalam.