Ketimun Mas: Legenda Keajaiban dan Keberanian

Legenda Ketimun Mas menceritakan Mbok Srini yang mendapat anak dari biji mentimun ajaib pemberian raksasa. Saat raksasa menagih janji, Ketimun Mas melarikan diri dengan benda-benda ajaib yang akhirnya menghancurkan raksasa. Ketimun Mas pun hidup bahagia bersama Mbok Srini.

Dec 29, 2025 - 14:00
Nov 20, 2024 - 18:38
Ketimun Mas: Legenda Keajaiban dan Keberanian
cover cerita mentimun mas. (koleksi pribadi)

Legenda Ketimun Mas merupakan salah satu cerita rakyat yang dikenal luas di Indonesia, terutama di Bali. Cerita ini mengisahkan tentang perjuangan seorang gadis muda bernama Ketimun Mas yang berusaha melarikan diri dari kejaran raksasa jahat. Dalam kisah ini, pembaca akan menemukan nilai-nilai penting seperti keberanian, kecerdikan, dan pengorbanan. Cerita rakyat ini juga sering diceritakan sebagai dongeng pengantar tidur, mengajarkan anak-anak tentang moralitas dan pentingnya berpikir cepat dalam situasi sulit.

Legenda Ketimun Mas. (sumber : koleksi Pribadi)

Ketimun Mas: Legenda Keajaiban dan Keberanian. (sumber : koleksi Pribadi)

Di sebuah desa terpencil yang terletak di kaki gunung tinggi di Bali, hiduplah seorang janda tua bernama Mbok Srini. Desa ini dikelilingi oleh sawah yang subur dan hutan yang lebat, tetapi meskipun keindahan alam di sekitarnya sangat memukau, hidup Mbok Srini tidaklah mudah. Dia hidup sendirian, mengandalkan hasil kebun kecilnya untuk bertahan hidup. Setiap hari, Mbok Srini selalu memandang ke arah gunung dengan harapan dan doa, berharap suatu hari nanti dia akan dikaruniai seorang anak yang bisa menemaninya di usia senja.Sejak suaminya meninggal, Mbok Srini merasa kesepian dan sering berdoa kepada para dewa, memohon agar diberikan seorang anak. Suatu malam, dalam mimpinya, seorang dewa datang dan berjanji bahwa keinginannya akan terkabul. Pagi harinya, Mbok Srini bangun dengan perasaan penuh harapan. Namun, hari-hari berlalu tanpa tanda-tanda adanya perubahan. Hingga suatu hari, saat Mbok Srini sedang mencari kayu bakar di hutan, ia mengalami sesuatu yang sangat aneh dan tak terduga.Saat Mbok Srini sedang memungut ranting-ranting kering di hutan, tiba-tiba tanah di sekitarnya bergetar, dan terdengar suara gemuruh yang sangat keras. Mbok Srini menengok ke belakang dan melihat sesosok makhluk besar dengan tubuh berbulu dan gigi taring yang tajam. Makhluk itu adalah seorang raksasa. Dengan suara yang dalam dan menggetarkan, raksasa tersebut berkata, "Wahai manusia tua, aku bisa memberikanmu apa yang kau inginkan, tapi kau harus memenuhi syaratku." Mbok Srini yang ketakutan mendengar tawaran raksasa itu, tetapi rasa keinginannya untuk memiliki anak lebih kuat daripada rasa takutnya.

Kesepakatan dengan raksasa. (sumber : koleksi Pribadi)

Raksasa itu memberikan Mbok Srini sebuah biji mentimun ajaib, dengan syarat bahwa ketika anak yang dihasilkan dari mentimun itu tumbuh dewasa, Mbok Srini harus menyerahkannya kepada raksasa. Tanpa berpikir panjang, Mbok Srini menyetujui kesepakatan tersebut, meskipun hatinya penuh keraguan dan kecemasan. Ia mengambil biji mentimun itu dan segera menanamnya di halaman rumahnya. Setiap hari, ia merawat tanaman tersebut dengan penuh harapan, meskipun di sudut hatinya, ia merasa takut akan hari di mana raksasa akan datang untuk menagih janjinya.Beberapa minggu setelah Mbok Srini menanam biji mentimun tersebut, dari tanah tumbuhlah sebuah tanaman mentimun yang besar dan berkilau. Tanaman itu tumbuh dengan cepat, dan tak lama kemudian muncul sebuah buah mentimun yang sangat besar dan bercahaya. Mbok Srini merasa terkejut sekaligus senang melihat keajaiban ini. Dengan hati-hati, ia memetik mentimun tersebut dan membawanya ke dalam rumah. Ketika ia membelah mentimun itu, terkejutlah ia saat melihat seorang bayi perempuan yang cantik berada di dalamnya. Mbok Srini memberinya nama Ketimun Mas karena asal-usulnya yang luar biasa.Ketimun Mas tumbuh menjadi seorang anak yang cantik dan pintar. Dia selalu membantu Mbok Srini di ladang dan tidak pernah mengeluh. Mbok Srini sangat menyayangi Ketimun Mas seperti anak kandungnya sendiri. Setiap hari adalah kebahagiaan bagi mereka, dan Ketimun Mas pun tumbuh menjadi seorang gadis yang baik hati. Namun, meskipun begitu bahagia, Mbok Srini tidak bisa melupakan janji yang telah ia buat dengan raksasa. 

Setiap kali melihat Ketimun Mas, hatinya berdebar karena ia tahu bahwa suatu hari nanti ia harus menyerahkan gadis ini kepada raksasa yang menakutkan itu.Waktu berlalu dengan cepat, dan Ketimun Mas pun tumbuh menjadi seorang gadis remaja yang sangat cantik. Kecantikannya menyebar ke seluruh desa, dan banyak pemuda yang tertarik padanya. Namun, Ketimun Mas selalu memilih untuk tinggal dekat dengan Mbok Srini, karena ia sangat mencintai ibu angkatnya itu. Meskipun hidup mereka sederhana, mereka saling mencintai dan menghormati. Namun, semakin dekat Ketimun Mas menuju dewasa, semakin besar pula rasa takut Mbok Srini bahwa raksasa itu akan datang menagih janjinya.Di malam hari, saat Ketimun Mas tertidur lelap, Mbok Srini sering terjaga dalam kekhawatiran. Ia duduk di depan pintu rumahnya, menatap ke arah hutan dengan cemas. Setiap kali terdengar suara angin atau gemuruh dari kejauhan, Mbok Srini merasa ketakutan bahwa raksasa itu sedang mendekat. Di dalam hatinya, Mbok Srini berdoa kepada para dewa agar melindungi Ketimun Mas. Namun, ia tahu bahwa ia tidak bisa lari dari kesepakatan yang telah ia buat. Pagi demi pagi berlalu dengan perasaan gelisah, hingga suatu hari ketakutannya menjadi kenyataan.Pada suatu pagi yang cerah, desa yang biasanya tenang tiba-tiba diliputi oleh getaran hebat dari langkah kaki besar. Pohon-pohon bergoyang, dan burung-burung terbang berhamburan dari sarangnya. Semua penduduk desa bersembunyi di rumah masing-masing, ketakutan. Dari kejauhan, terlihat sosok raksasa yang semakin mendekat, dengan mata yang menyala-nyala dan wajah yang mengerikan. Mbok Srini tahu bahwa hari ini adalah hari yang ia takuti. Raksasa itu datang untuk menagih janjinya, dan Mbok Srini tidak punya pilihan selain menghadapi kenyataan pahit ini.

Dengan hati yang berat, Mbok Srini memanggil Ketimun Mas dan menceritakan seluruh kisah di balik kelahirannya. Ketimun Mas mendengarkan dengan seksama, dan meskipun terkejut dan sedih, ia tidak menyalahkan Mbok Srini. Ketimun Mas memahami bahwa ibunya telah melakukan ini karena keinginan besar untuk memiliki seorang anak. Dengan air mata yang mengalir, Mbok Srini memberikan kantong ajaib yang berisi benda-benda pemberian resi tua: biji mentimun, garam, duri, dan terasi. Mbok Srini meminta Ketimun Mas untuk melarikan diri dan menggunakan benda-benda tersebut untuk melindungi dirinya dari raksasa. Ketimun Mas, dengan hati yang tabah, segera meninggalkan rumahnya dan berlari menuju hutan. Hutan di Bali yang lebat dan penuh dengan suara-suara binatang malam menjadi saksi pelariannya. Ia berlari sekuat tenaga, melintasi sungai dan memanjat bukit. Sementara itu, raksasa yang menyadari bahwa Ketimun Mas melarikan diri mulai mengejarnya. Langkah raksasa yang besar membuat bumi bergetar, dan suara derap kakinya membuat Ketimun Mas semakin ketakutan. Namun, ia terus berlari, mengandalkan keberanian dan benda-benda ajaib yang diberikan oleh ibunya.

Ketimun Mas Menghadang Menggunakan Biji Mentimun. (sumber : koleksi Pribadi)

Ketika Ketimun Mas mendengar raksasa semakin dekat, ia segera mengeluarkan biji mentimun dari kantong ajaibnya dan menaburkannya ke tanah. Dalam sekejap, biji-biji tersebut tumbuh menjadi kebun mentimun yang sangat lebat. Tanaman mentimun dengan cepat memenuhi hutan, batangnya yang kuat dan daunnya yang tebal membuat raksasa terjebak. Namun, dengan kekuatan besar, raksasa itu berhasil merobek tanaman-tanaman tersebut dan terus melangkah maju.Melihat raksasa berhasil melewati kebun mentimun, Ketimun Mas dengan cepat membuka kantong ajaibnya lagi dan menaburkan duri ke tanah. Dalam sekejap, duri-duri tersebut berubah menjadi hutan berduri yang sangat lebat. Duri-duri tajam itu tumbuh setinggi pohon, menjadikan jalan raksasa semakin sulit untuk dilalui. Raksasa tersebut terperangkap di dalam hutan berduri, tubuhnya tercabik-cabik oleh duri yang tajam, namun ia tetap berusaha keras untuk melanjutkan pengejarannya.Raksasa akhirnya berhasil keluar dari hutan berduri dengan penuh luka, tetapi ia masih bertekad untuk menangkap Ketimun Mas. Ketika Ketimun Mas melihat raksasa semakin mendekat, ia segera mengeluarkan garam dari kantong ajaib dan menaburkannya ke tanah. Ajaibnya, garam itu berubah menjadi lautan yang luas dan dalam, menghalangi jalan raksasa. Raksasa yang besar itu harus berenang melintasi lautan garam, dan air yang asin membuatnya semakin lemah. Namun, ia tidak menyerah dan terus berenang menuju Ketimun Mas.Meskipun sudah lemah dan kelelahan, raksasa berhasil melewati lautan garam dan mendekati Ketimun Mas lagi.

Ketika Ketimun Mas melihat raksasa semakin dekat, ia tahu ini adalah kesempatan terakhirnya. Ia membuka kantong ajaib dan menaburkan terasi ke tanah. Dalam sekejap, terasi itu berubah menjadi lumpur panas yang tebal dan lengket. Raksasa yang besar terjebak dalam lumpur itu, tubuhnya tertahan, dan ia tidak bisa bergerak. Setiap usaha untuk melangkah hanya membuatnya semakin tenggelam dalam lumpur yang mendidih.Raksasa itu mengerang kesakitan dan berusaha keluar dari lumpur terasi, namun semakin ia bergerak, semakin dalam ia tenggelam. Akhirnya, raksasa yang menakutkan itu tenggelam sepenuhnya ke dalam lumpur dan tidak pernah terlihat lagi. Ketimun Mas melihat dari kejauhan dengan lega, menyadari bahwa ancaman dari raksasa telah berakhir. Ia mengucapkan terima kasih kepada para dewa dan resi yang telah memberikan benda-benda ajaib tersebut, dan melanjutkan perjalanan pulang ke rumahnya.Setelah berhasil mengalahkan raksasa, Ketimun Mas kembali ke desanya dengan penuh kebahagiaan. Di sepanjang perjalanan, ia disambut oleh penduduk desa yang telah mendengar kabar tentang keberaniannya. Mereka semua kagum dengan kecerdikan dan keberanian Ketimun Mas dalam menghadapi raksasa yang menakutkan. Ketimun Mas juga bersyukur bisa kembali bertemu dengan Mbok Srini, dan mereka berdua menangis bahagia karena telah selamat dari ancaman besar tersebut. Setelah kejadian tersebut, Ketimun Mas dan Mbok Srini hidup bahagia di desa mereka. Ketimun Mas dikenal sebagai pahlawan di desa, dan kisahnya tentang melawan raksasa menjadi cerita yang diwariskan dari generasi ke generasi. Mereka berdua tidak lagi hidup dalam ketakutan, dan desa mereka kembali damai. Mbok Srini merasa sangat beruntung memiliki anak seperti Ketimun Mas, dan mereka menjalani kehidupan yang penuh kebahagiaan dan kedamaian.

 Kehidupan baru Ketimun Mas. (sumber : koleksi Pribadi)

Kisah Ketimun Mas mengajarkan kita banyak hal tentang hidup. Pertama, kita belajar tentang pentingnya keberanian dan kecerdikan dalam menghadapi tantangan. Kedua, kisah ini menunjukkan bahwa ketulusan hati dan doa bisa membantu seseorang melewati cobaan yang sulit. Terakhir, kisah ini mengajarkan bahwa kejahatan, tidak peduli seberapa besar dan menakutkannya, selalu bisa dikalahkan dengan kebaikan dan kecerdikan. Legenda Ketimun Mas akan selalu menjadi bagian penting dari warisan budaya Bali, mengingatkan kita akan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya.

 

Files