Keunikan Pura Yang Terpahat Di Atas Tebing
Keberadaan tempat pertapaan dan beribadah umat Hindu di Bali tidak terlepas dari pura yang sering dan mudah untuk dijumpai. Pura ini bisa ditemukan di area yang ramai dikunjungi penduduk ataupun yang berada diwilayah terpencil yang kadang sulit dijangkau. Meskipun memiliki banyak sekali pura yang tersebar dibanyak tempat, akan tetapi hampir setiap pura di Bali memiliki keunikannya masing masing, baik itu keunikan dari latar belakang, cerita maupun keunikan dan keindahan arsitektur dari pura tersebut. Oleh karena itu, tidak heran banyak pura di Bali, selain menjadi tempat persembahyangan juga menjadi tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun mancanegara. Salah satu pura yang memiliki keindahan arsitekturnya adalah Candi Tebing Tegallinggah.
Keberadaan tempat pertapaan dan beribadah umat Hindu di Bali tidak terlepas dari pura yang sering dan mudah untuk dijumpai. Pura ini bisa ditemukan di area yang ramai dikunjungi penduduk ataupun yang berada diwilayah terpencil yang kadang sulit dijangkau. Hal ini tidak terlepas dari masyarakat dan budaya di Bali yang mayoritas penduduknya beragama Hindu dan hampir disetiap budanyanya mengandung hal religius. Meskipun memiliki banyak sekali pura yang tersebar dibanyak tempat, akan tetapi hampir setiap pura di Bali memiliki keunikannya masing masing, baik itu keunikan dari latar belakang, cerita maupun keunikan dan keindahan arsitektur dari pura tersebut. Oleh karena itu, tidak heran banyak pura di Bali, selain menjadi tempat persembahyangan juga menjadi tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun mancanegara. Salah satu pura yang memiliki keindahan arsitekturnya adalah Candi Tebing Tegallinggah.
Kawasan Pancoran Candi (Sumber Photo : Koleksi Redaksi)
Candi Tebing Tegallinggah merupakan pura yang sekaligus dijadikan tempat wisata yang terletak di Dusun Tegallinggah, Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar. Candi ini ditemukan oleh Krijsman yang merupakan seorang ahli purbakala dari Belanda. Ahli ini menyatakan bahwa candi ini merupakan bangunan peninggalan dari abad ke 12 Masehi yaitu sekitar tahun 1101 M hingga 1200 M. Dalam penemuan candi ini terbilang cukup unik, yang dimana waktu ditemukan, candi ini masih dalam kondisi yang tertutup oleh lebat dan rimbunnya pepohonan yang tumbuh disekitar candi tersebut. Selain itu juga bangunan candi ini secara langsung dipahat pada dinding tebing yang ada. Candi ini memiliki kemiripan Teknik dalam pembuatan dengan Candi Tebing Kerobokan yang diduga berasal dari sekitar abad ke XII (12) Masehi. Pada awalnya masyarakat setempat mengira bahwa pahatan yang ada di dinding tersebut merupakan sebuah pintu gerbang atau gapura, tetapi tidak disangka jika penelitian lebih lanjut yang dilakukan oleh Krijsman mengungkapkan hal yang lain. Dari penelitian itu pun Krijsman menemukan keberadaan candi secara lengkap yang terdapat di beberapa cerukan.
Ceruk Pada Kawasan Candi (Sumber Photo : Koleksi Redaksi)
Candi Tebing Tegallinggah merupakan candi yang memiliki desain unik. Proses pembuatan yang dilakukan secara langsung dengan pamahatan pada dinding tebing menjadikan daya tarik dari candi ini. Candi ini juga memiliki beberapa keunikan lewat tujuh ceruk serta tiga lingga yang ditemukan oleh para peneliti. Lingga yang ada di candi ini bukan semata mata sebagai daya tarik tambahan tetapi memiliki makna didalamnya. Lingga tersebut mencerminkan atau menggambarkan sosok Tri Murti dalam agama Hindu, yakin terdiri dari Dewa Siwa, Dewa Wisnu dan juga Dewa Brahma. Terdapat juga ceruk yang menjadi tempat pertapaan sebagai sarana pendekatan diri kepada Tuhan. Selain itu, kompleknya juga terdiri dari dua bangunan candi utama yang terpahat di dinding tebing yang terdapat pancoran air disana. Lokasi pada dua candi tebing utama kerap digunakan oleh umat Hindu setempat untuk melakukan ibadah atau ritual melukat yaitu penyucian dan pembersihan pikiran dan jiwa pada dalam diri manusia. Melukat ini biasanya dilakukan dengan membasuh tubuh di pancuran yang ada dan dipercaya mengeluarkan air suci.
Candi Tebing Tegallinggah (Sumber Photo : Koleksi Redaksi)
Dengan proses yang dilakukan langsung dengan pemahatan pada tebing, Candi Tebing Tegallinggah ini terlihat sebagai bangunan pura yang masih belum rampung, bahkan terdapat beberapa bagian yang terdapat pada candi ini berupa runtuhan. Salah satu bagian yang terlihat seperti runtuhan yaitu terdapat pada gapuranya. Dengan kondisi yang seperti itu, para peneliti memperkirakan pada saat proses pembangunan candi ini terdapat gangguan. Gangguan yang diperkirakan oleh para peneliti kemungkinan besar yaitu gempa bumi. Dengan gangguan dan situasi seperti itu, mau tidak mau proses pembangunan dan pengerjaannya kemudian diberhentikan total. Meski begitu bangunan ini memiliki keunikan di dalamnya dan tak jarang juga ada beberapa wisatawan yang datang untuk melakukan yoga dikawasan ini.
Tangga Menuju Candi (Sumber Photo : Koleksi Redaksi)
Perjalanan untuk menuju Candi Tebing Tegallinggah ini memiliki pemandangan yang indah. Pengunjung akan menemukan hamparan sawah yang indah saat melakukan perjalanan ke candi ini. Sawah yang berundak menjadi sajian utama yang begitu memanjakan mata dan ditambah dengan hembusan angin yang sejuk. Akses utama menuju candi ini bisa dilakukan dengan menuruni anak tangga. Tidak hanya itu, para pengunjung juga menjumpai area yang masih alami disekitar candi ini.
Aliran Air Di Kawasan Candi (Sumber Photo : Koleksi Redaksi)
Keadaan disekitar kawasan yang terdapat pohon pohon yang rimbun dan suara aliran air yang nyaman membuat suasana asri dan teduh sehingga pengunjung terasa nyaman dan tenang saat berkunjung ke tempat ini. Memiliki banyak bangunan unik yang membuat pengunjung memiliki banyak pilihan spot untuk berfoto.