Dewa Brahma: Sang Pencipta Semesta
Kisah Dewa Brahma menggambarkan perjalanan penciptaan alam semesta, dari kelahirannya hingga penciptaan elemen dasar, makhluk hidup, dan hukum alam. Meski dikutuk Dewa Siwa dan jarang disembah, Brahma tetap dihormati sebagai bagian penting dari Trimurti. Pencapaiannya termasuk menciptakan empat Veda dan manusia pertama.

Kisah Dewa Brahma bermula dari saat penciptaan alam semesta ketika hanya ada kegelapan dan lautan kosmik yang menghampar. Dari kekosongan ini, muncul telur emas yang mengapung di atas lautan selama ribuan tahun. Akhirnya, telur tersebut terbelah dan melahirkan Brahma, Sang Pencipta. Dalam versi lain, Brahma lahir dari bunga teratai yang muncul dari pusar Dewa Wisnu, yang sedang berbaring di atas ular kosmik Ananta Shesha. Setelah kelahirannya, Brahma diberi tugas ilahi oleh Dewa Wisnu untuk menciptakan alam semesta.
Kelahiran Brahma dari Bunga Teratai (Source: Koleksi Pribadi)
Untuk menjalankan tugasnya, Brahma melakukan meditasi panjang agar mendapatkan kebijaksanaan yang dibutuhkan. Setelah memperoleh pengetahuan, ia mulai menciptakan elemen-elemen dasar seperti langit, bumi, air, api, dan udara. Selain menciptakan alam fisik, Brahma juga menetapkan hukum yang mengatur siklus kehidupan, ruang, dan waktu, yang kelak menjaga keseimbangan seluruh ciptaan. Namun, penciptaannya tidak berjalan mulus tanpa tantangan. Brahma pernah mengklaim dirinya sebagai dewa terunggul dan berusaha membuktikannya dengan berbohong tentang menemukan ujung Lingga Siwa, simbol kekuasaan Dewa Siwa. Kebohongan ini membuat Siwa murka, dan ia mengutuk Brahma agar tidak disembah oleh manusia, menjadikannya satu-satunya dewa Trimurti yang tidak memiliki banyak kuil pemujaan.
Namun, walau dikutuk, Brahma tetap menciptakan keajaiban besar. Salah satu pencapaiannya yang paling penting adalah penciptaan empat Veda, kitab suci Hindu yang lahir dari mulutnya. Empat wajah Brahma, yang melambangkan kebijaksanaannya yang luas, melahirkan Veda yang menjadi pedoman suci bagi umat manusia. Brahma juga menciptakan Manu, manusia pertama, dan Satarupa, perempuan pertama, yang bersama-sama menjadi leluhur umat manusia. Mereka ditugaskan untuk mengisi bumi dengan keturunan dan menjaga keseimbangan dunia. Selain itu, Brahma menciptakan berbagai makhluk surgawi seperti gandharva (penyanyi surgawi) dan apsara (bidadari), yang menghuni surga dan menjaga harmoni kosmis.
Brahma menciptakan Weda dari mulutnya (Source: koleksi pribadi)
Walaupun Brahma adalah pencipta semesta, perannya selesai setelah penciptaan alam semesta terbentuk. Brahma tidak dipuja dengan cara yang sama seperti Dewa Wisnu dan Dewa Siwa, karena kutukan yang diberikan kepadanya. Namun, posisinya sebagai bagian dari Trimurti, tiga manifestasi utama kekuatan ilahi bersama Wisnu (Sang Pemelihara) dan Siwa (Sang Penghancur), tetap sangat penting. Brahma adalah simbol kebijaksanaan, penciptaan, dan permulaan, serta tetap dihormati dalam tradisi Hindu sebagai bagian integral dari siklus penciptaan, pemeliharaan, dan kehancuran alam semesta.
Demikianlah peran Dewa Brahma, Sang Pencipta, Pemelihara Hukum, dan Penggerak Siklus Kehidupan, yang terus menjaga agar semesta ini berputar dalam harmoni abadi.