Laklak: Kue Tradisional Bali yang Menyimpan Cita Rasa Autentik Nusantara

Laklak dari Desa Penanjen, Bali, adalah salah satu variasi unik dari kue tradisional Bali yang menggambarkan kekayaan budaya lokal. Desa Penanjen terkenal dengan resep laklak yang diwariskan secara turun-temurun, mempertahankan rasa dan keaslian yang sulit ditemukan di tempat lain. Dibuat dengan bahan-bahan lokal berkualitas dam sering disajikan dalam acara adat maupun sebagai camilan sehari-hari. Dengan sentuhan khas berupa gula merah cair dan kelapa parut yang diolah secara tradisional, Laklak Penanjen menjadi ikon kuliner desa yang patut dibanggakan.

Oct 4, 2025 - 05:50
Oct 4, 2025 - 05:55
Laklak: Kue Tradisional Bali yang Menyimpan Cita Rasa Autentik Nusantara
Laklak adalah camilan tradisional khas Bali yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari warisan budaya pulau ini. Terbuat dari tepung beras dan santan, kue ini memiliki warna hijau alami yang dihasilkan dari daun pandan atau suji. Dengan tekstur lembut dan rasa manis yang berasal dari gula merah cair, Laklak menjadi simbol harmoni antara rasa dan tradisi. Makanan ini sering ditemukan di pasar tradisional maupun digunakan dalam upacara adat sebagai bentuk penghormatan terhadap leluhur. Selain itu, Laklak juga menjadi daya tarik kuliner bagi wisatawan yang ingin mencicipi cita rasa autentik Bali.

Laklak bukan hanya sekadar makanan, melainkan juga bagian dari sejarah panjang kuliner Bali. Kue tradisional ini dikenal sejak dahulu sebagai camilan sederhana yang digemari oleh berbagai kalangan masyarakat. Dalam kehidupan sehari-hari, laklak sering disajikan sebagai camilan pagi atau sore hari yang mudah ditemukan di pasar tradisional.

Keunikan Laklak terletak pada bentuknya yang bulat pipih mirip serabi, namun dengan tekstur dan rasa yang khas. Warna hijaunya berasal dari pewarna alami daun pandan atau daun suji, yang tidak hanya memberikan warna menarik tetapi juga aroma harum. Selain itu, penggunaan bahan-bahan lokal seperti kelapa parut segar dan gula merah cair menunjukkan betapa kayanya kearifan lokal Bali dalam memanfaatkan hasil bumi.

Tidak hanya soal rasa, Laklak juga memiliki nilai simbolis. Dalam banyak upacara adat, kue ini sering digunakan sebagai bagian dari sesajen. Hal ini mencerminkan peran penting laklak dalam kehidupan spiritual masyarakat Bali, sekaligus menunjukkan bagaimana makanan bisa menjadi medium penghormatan terhadap tradisi dan leluhur.

Laklak, Jajanan Khas Bali (instagram.com/lieyonathan)

Proses Pembuatan Makanan Khas Laklak (Sumber Foto: Koleksi Pribadi)

Proses pembuatan Laklak dimulai dengan pemilihan bahan-bahan berkualitas tinggi. Tepung beras yang digunakan biasanya berasal dari beras lokal yang digiling halus, memberikan tekstur lembut pada adonan. Santan segar diperoleh dari kelapa yang diparut dan diperas secara manual, menambah aroma gurih pada kue.

Adonan Laklak kemudian dituang ke cetakan yang sudah dipanaskan di atas bara kayu. Metode ini memberikan sentuhan rasa khas yang sulit ditiru dengan peralatan modern. Saat dipanggang, aroma wangi pandan dan santan menyebar, memberikan sensasi yang menggugah selera.

Setelah matang, Laklak disajikan dengan taburan kelapa parut segar dan siraman gula merah cair yang dimasak hingga kental. Proses ini menciptakan kombinasi rasa manis dan gurih yang sempurna, menjadikan laklak Penanjen salah satu camilan terbaik di Bali. Selain sebagai makanan sehari-hari, Laklak juga menjadi bagian penting dalam tradisi desa. Hidangan ini sering digunakan sebagai sesajen dalam ritual keagamaan, melambangkan kesucian dan rasa hormat kepada leluhur.

Cara Membuat Resep Jaje Laklak Khas Bali Mirip Dengan Serabi

Makanan Khas Laklak (Sumber Foto: Koleksi Pribadi)

Laklak adalah bukti nyata bagaimana makanan dapat menjadi warisan budaya yang terus hidup di tengah perubahan zaman. Dengan proses pembuatan dan rasa yang khas, Laklak tidak hanya menawarkan kenikmatan kuliner tetapi juga menjadi simbol tradisi yang perlu dilestarikan.

Upaya melestarikan Laklak membutuhkan dukungan dari berbagai pihak. Generasi muda perlu didorong untuk mengenal dan mencintai makanan tradisional ini, sementara pemerintah dan komunitas lokal dapat berperan dalam mempromosikan Laklak sebagai bagian dari identitas Bali. Festival kuliner, pelatihan pembuatan laklak, dan program edukasi dapat menjadi langkah strategis untuk menjaga keberadaan kue ini.

Di tengah modernisasi, penting untuk mempertahankan otentisitas Laklak agar tidak kehilangan nilai budaya yang melekat padanya. Sebab, lebih dari sekadar makanan, laklak adalah jembatan yang menghubungkan generasi saat ini dengan akar tradisi dan spiritualitas mereka. Laklak akan tetap menjadi salah satu ikon kuliner Bali yang dihormati dan dicintai, sekaligus menjadi pengingat bahwa keindahan tradisi terletak pada kesederhanaannya.