Melukat Sambil Menatap Lembah, Pengalaman Magis di Beji Candi Kuno yang Jarang Diketahui

Tersembunyi di pedalaman Tabanan, Beji Candi di Desa Perean bukanlah pura dengan arsitektur megah, melainkan sebuah sumber air suci yang menawarkan pengalaman penyucian diri otentik. Keistimewaan utamanya terletak pada lokasinya yang langka, di mana pengunjung harus menuruni anak tangga sambil menatap langsung ke pemandangan lembah hijau yang asri. Dengan suasana yang tenang dan sakral, kunjungan ke beji ini menawarkan pengalaman melukat yang mendalam, sebuah kesempatan langka untuk menemukan kembali ketenangan dalam harmoni murni dengan alam.

Dec 26, 2025 - 06:12
Sep 13, 2025 - 09:04
Melukat Sambil Menatap Lembah, Pengalaman Magis di Beji Candi Kuno  yang Jarang Diketahui
Gambar Beji Candi (Sumber Koleksi Pribadi)

Di tengah hiruk pikuk dan modernitas yang terus mengalir di Bali, seringkali kita merindukan sebuah tempat yang mampu mengembalikan ketenangan sejati. Sebuah ruang di mana napas bisa kembali teratur, dan pikiran yang kalut bisa dijernihkan. Jauh dari jalanan utama yang ramai, tersembunyi di pedalaman Tabanan, terdapat sebuah permata spiritual yang terjaga keasliannya, Beji Candi di Desa Perean, Tabanan.

Meski namanya memuat kata “Candi”, jangan bayangkan sebuah bangunan batu megah seperti di Jawa. Keagungan tempat ini justru terpancar dari kesederhanaannya dan lokasinya yang luar biasa langka, yakni sebuah sumber air suci yang bersemayam anggun di tepi lembah hijau yang asri.

Gambar Anak Tangga Menuju Kesucian (Sumber Koleksi Pribadi)

Perjalanan menuju Beji Candi adalah bagian dari pengalaman itu sendiri. Gerbang sesungguhnya adalah sebuah jalan setapak yang menurun melalui puluhan anak tangga. Di sinilah keajaiban pertama dimulai, karena di sepanjang perjalanan turun, sisi baratnya terbuka sepenuhnya ke pemandangan lembah yang subur, menciptakan panorama yang memanjakan mata dan menenangkan jiwa. Suhu udara terasa perlahan menurun, aroma tanah basah menyeruak, sementara suara gemericik air semakin jelas terdengar, seolah memanggil kita untuk segera tiba.

Gambar Panorama Lembah (Sumber Koleksi Pribadi)

Setibanya di dasar lembah, dunia luar terasa lenyap seketika. Kita seakan disambut dan dipeluk oleh tebing-tebing hijau yang menjulang di sekitar kita. Suasana menjadi sangat tenang dan terlindung, sebuah amfiteater alam yang sakral. Bangunan pelinggih dan pancuran air yang sudah berlumut tebal menjadi saksi bisu waktu, memancarkan energi kuno yang membuat kita merasa rendah hati.

Gambar Sumber Mata Air (Sumber Koleksi Pribadi)

Inti dari kesakralan Beji Candi tentu adalah airnya. Di sisi utara, terdapat sumber mata air utama yang keluar langsung dari celah bebatuan, airnya begitu jernih dan diyakini memiliki kekuatan penyembuhan. Air dari hulu suci ini kemudian dialirkan ke beberapa pancuran di sisi selatan, tempat kolam utama untuk prosesi melukat berada.

Gambar Tempat Melukat (Sumber Koleksi Pribadi)

Ritual penyucian diri di sini menjadi pengalaman yang multi-sensori. Merasakan dinginnya air suci yang murni di kulit sambil mendengarkan simfoni alam dan menatap hijaunya lembah adalah sebuah bentuk meditasi yang sangat kuat. Ini adalah kesempatan untuk melepaskan segala kekalutan pikiran dan energi negatif, membiarkannya hanyut bersama aliran air.


Gambar Kolam Penampungan Air (Sumber Koleksi Pribadi)

Setelah menyelesaikan prosesi, jangan terburu-buru untuk pergi. Duduklah sejenak di salah satu undakan batu dan biarkan tubuh mengering secara alami. Banyak pengunjung merasakan sensasi ringan dan damai yang luar biasa setelahnya, sebuah perasaan jernih seolah baru terlahir kembali. Inilah kekuatan sejati dari Beji Candi: kemampuannya untuk menghubungkan kita kembali dengan alam dan diri kita yang paling dalam.

Gambar Sanggah Persembahyangan (Sumber Koleksi Pribadi)

Bagi Anda yang tertarik mengunjungi permata tersembunyi ini, lokasinya berada di Desa Perean dan sangat disarankan menggunakan sepeda motor karena akses jalan yang relatif kecil. Waktu terbaik untuk datang adalah pagi hari saat suasana paling hening.

Sebagai bentuk penghormatan terhadap kesucian tempat, setiap pengunjung wajib mengenakan kamen atau sarung untuk memasuki area beji. Tentu, cara terbaik untuk berterima kasih atas anugerah alam ini adalah dengan turut menjaga kebersihan lokasi. Anda juga bisa memberikan donasi sukarela atau punia sebagai tanda dukungan untuk pemeliharaan tempat suci ini.

Pada akhirnya, Beji Candi Perean adalah bukti nyata bahwa keistimewaan sebuah tempat suci tidak selalu datang dari kemegahan bangunan. Ia adalah pengingat akan keindahan dalam kesederhanaan dan kekuatan penyembuhan yang lahir dari harmoni murni dengan alam.