Mengenal Desa Adat Padangaji: Desa Adat dengan Keindahan Tari Gambuhnya yang Elegan

Desa adat atau yang sering disebut dengan desa pakraman ialah desa yang mengacu pada masyarakat tradisional yang terikat pada adat isitiadat setempat. Masyarakat desa adat yang berada di daerah pegunungan, umumnya berdagang dan Bertani untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Salah satu dari desa adat tersebut adalah desa adat padangaji

Dec 19, 2023 - 06:07
Dec 13, 2023 - 20:26
Mengenal Desa Adat Padangaji: Desa Adat dengan Keindahan Tari Gambuhnya yang Elegan
Desa Adat Padangaji (Sumber Foto: Koleksi Pribadi)

Di tengah pesatnya perkembangan modernisasi, Desa Adat Padangaji Selat Karangasem tetap menjaga keaslian budayanya sebagai representasi masyarakat tradisional yang mengikat diri pada adat istiadat setempat. Terletak di kecamatan Selat, kabupaten Karangasem, Provinsi Bali, desa ini menonjolkan kehidupan masyarakatnya yang berbasis pada pertanian dan perdagangan guna memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Desa Adat Padangaji, yang dipimpin oleh Bendesa Adat I Gusti Bagus Dwiarta, berada di sebelah selatan Gunung Agung, gunung tertinggi dan paling suci di Bali. Pada tahun 1963, desa ini mengalami dampak erupsi Gunung Agung yang mengakibatkan aliran lahar panas turun menuju Desa Adat Padangaji. Meskipun demikian, Desa Adat Padangaji tetap teguh mempertahankan tradisi dan kearifan lokalnya.

Banjar Padangaji Tengah (Sumber Foto: Koleksi Pribadi)

Desa Adat Padangaji dibagi menjadi tiga Banjar, yaitu Banjar Padangaji Kangin, Banjar Padangaji Tengah, dan Banjar Padangaji Kawan. Saat ini, Banjar Padangaji Kangin terletak di bagian Timur Desa Adat Padangaji, dan dipimpin oleh I Gusti Komang Sudarma. Banjar Padangaji Tengah terletak tepat di pusat desa adat padangaji, banjar padangaji Tengah dipimpin oleh I Gusti Bagus Hartama Wiguna. Kemudian untuk Banjar Padangaji Kawan terletak di bagian barat Desa Adat Padangaji dan dipimpin oleh I Gusti Agung Sri Mahataram.

Meskipun ketiga banjar tersebut tidak memiliki balai banjar, penggunaan wantilan sebagai tempat pertemuan antar perangkat desa menjadi solusi efektif. Wantilan ini, disahkan oleh Bapak Gubernur Koster pada 2 September 2020, bukan hanya berfungsi sebagai tempat rapat, tetapi juga untuk pertunjukkan seni dan kegiatan kemasyarakatan.

Desa Adat Padangaji Selat Karangasem kaya akan potensi budaya dan spiritual. Seni pertunjukan Gambuh, bentuk seni tradisional Bali yang menggabungkan tari, musik, dialog, dan cerita, menjadi bagian dari warisan budaya desa ini. Gambuh, yang berasal dari abad ke-15, mengisahkan kisah zaman Majapahit dan pewayangan. Pementasan tari Gambuh di Desa Padangaji terbagi menjadi bagian pembukaan, penyajian, dan penutup, menciptakan pengalaman seni yang mendalam.

Tari Gambuh Desa Adat Padangaji (Sumber Foto: Koleksi Pribadi)

Tari Gambuh yang berada di Desa Adat Padangaji sejak kemunculannya memiliki fungsi religius sebagai tari Wali pengiring jalannya upacara piodalan. Tari Gambuh memiliki nilai yang sangat disakralkan (disucikan dan dikeramatkan) oleh masyarakat karena melibatkan benda-benda yang sakral. Pementasannya dilakukan pada waktu dan tempat yang tidak sembarangan, namun dalam pelaksanaannya berkaitan dengan kegiatan upacara ritual di Pura.

Selain Tari Gambuh, Desa Adat Padangaji juga memiliki pura-pura suci, seperti Pura Puseh dan Pura Dalem, tempat bersemayam Dewa Wisnu dan Dewa Siwa. Acara-acara seperti sangkep, pertemuan warga untuk membahas masalah dan mencari solusi, menjadi tradisi yang dijaga dengan baik dan umumnya dilaksanakan di pura-pura tersebut. Setiap warga berhak menyampaikan masukan guna mencapai mufakat.

Pura Dalem Desa Adat Padangaji (Sumber Foto: Koleksi Pribadi)

Desa Adat Padangaji tidak hanya menyuguhkan kekayaan budaya dan nuansa spiritual yang menarik, tetapi juga menawarkan pemandangan alam yang memukau. Pemandangan tersebut dapat memanjakan mata dan menenangkan pikiran. Selain kearifan budaya, alam sekitar Desa Adat Padangaji juga memberikan daya tarik tersendiri. Gunung Agung yang menjulang tinggi dan terasering yang indah menjadi latar belakang yang menawan. Setiap sudut desa ini tampaknya dirancang untuk memberikan pengalaman visual yang memanjakan mata. Dengan begitu, Desa Adat Padangaji tidak hanya memberikan wawasan tentang warisan budaya dan spiritual, tetapi juga menghadirkan keindahan alam yang menenangkan dan mengesankan.

Pemandangan Desa Adat Padangaji di Siang Hari (Sumber Foto: Koleksi Pribadi)

Desa Adat Padangaji merepresentasikan kesetiaan yang kuat terhadap tradisi dan kearifan lokal. Masyarakat yang ramah dan berdedikasi tinggi dalam menjaga dan meneruskan nilai-nilai leluhur mereka. Keaslian budaya tetap terpelihara dengan baik di desa ini, menciptakan lingkungan yang benar-benar unik dan berharga bagi para penduduknya.

Dengan melestarikan keunikan ini, Desa Adat Padangaji bukan hanya menjadi suatu area, melainkan sebuah komunitas yang memberikan kesempatan untuk meresapi dan memahami lebih dalam warisan budaya yang dimiliki Desa Adat padangaji. Desa Adat Padangaji menjadi tempat di mana setiap aspek kehidupan sehari-hari terjalin erat dengan warisan budaya dan spiritual.